POSKOTASUMATERA- Empat anggota kelompok Abu Sayyaf yang menyandera tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) tewas di tangan Front Nasional Pembebasan Moro (MNLF).
Para korban tewas diketahui merupakan pengikut setia pemimpin Abu Sayyaf, Alhabshy Misaya. Operasi dilakukan pada pukul 07.00 Selasa (9/8) di Kalinggalang Caluang, Barangay Tanjung untuk membebaskan anak buah kapal WNI yang disandera sejak Juni 2016.
Menurut situs berita Philippine Star, Kamis (11/8/2016), korban tewas adalah petinggi Abu Sayyaf yakni Jennor Lahab, Kumander Jim Dragon itu tewas bersama putranya dan dua orang lainya yang namanya belum diungkap ke publik.
“Lahab ikut terlibat dalam penyanderaan 10 ABK WNI pada 26 Maret 2016. Hanya dalam dua pekan, 10 pelaut tersebut sudah berhasil dibebaskan,” kata Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan Junior.
Hingga kini, Abu Sayyaf masih menyandera lima pelaut asal Malaysia, empat warga Filipina, dua warga Timor Leste, dan dua orang warga asing lainnya. Menurut keterangan Filemon, operasi MNLF melawan Abu Sayyaf tidak ditentang oleh Angkatan Darat Filipina. “Mereka bahkan menyambut baik bantuan dari MNLF untuk perdamaian di Provinsi Mindanao,” katanya.(IT)
Para korban tewas diketahui merupakan pengikut setia pemimpin Abu Sayyaf, Alhabshy Misaya. Operasi dilakukan pada pukul 07.00 Selasa (9/8) di Kalinggalang Caluang, Barangay Tanjung untuk membebaskan anak buah kapal WNI yang disandera sejak Juni 2016.
Menurut situs berita Philippine Star, Kamis (11/8/2016), korban tewas adalah petinggi Abu Sayyaf yakni Jennor Lahab, Kumander Jim Dragon itu tewas bersama putranya dan dua orang lainya yang namanya belum diungkap ke publik.
“Lahab ikut terlibat dalam penyanderaan 10 ABK WNI pada 26 Maret 2016. Hanya dalam dua pekan, 10 pelaut tersebut sudah berhasil dibebaskan,” kata Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan Junior.
Hingga kini, Abu Sayyaf masih menyandera lima pelaut asal Malaysia, empat warga Filipina, dua warga Timor Leste, dan dua orang warga asing lainnya. Menurut keterangan Filemon, operasi MNLF melawan Abu Sayyaf tidak ditentang oleh Angkatan Darat Filipina. “Mereka bahkan menyambut baik bantuan dari MNLF untuk perdamaian di Provinsi Mindanao,” katanya.(IT)