Pekerja proyek Jalan Monel Anwar mengerjakan pembetonan. POSKOTA/RYANT
MEDAN I POSKOTA
Berbagai cara kontraktor cari untung
besar. Contohnya kontraktor proyek pembetonan Jalan Monel Anwar Medan Marelan,
oknum ini akhirnya ‘lari malam’ dan meninggalkan pekerjaannya pasca perbuatan
nakalnya terbongkar.
Bahkan, para pekerja proyek ini
mengangkati alat bantu kerja yang berada di sekitar Jalan Monel Anwar serta
mereka mengaku akan pindah kerja ke daerah lain. Hingga saat ini taka da
aktivitas kelanjutan proyek pembetonan jalan itu dikerjakan kembali.
Proyek peningkatan jalan-pembetonan
jalan di Jalan Monel Anwar Lingkungan IX Kel. Terjun Medan Marelan senilai Rp.
1.334.139.000,-, Sabtu (17/9) sore, dikerjakan CV Caterine Lewalen Abadi dimulai
dikerjakan.
Diawal pekerjaan proyek dari Dinas Bina
Marga Medan yang dibiayai dana APBD Kota Medan dengan kode lelang 2824308 ini
tak ada yang mencurigakan dan berjalan biasa saja. Namun saat dinihari, mulai
aksi mafia proyek berjalan dengan menggeser tikar kerangka besi beton
K-225 dari dalam rencana pembetonan
jalan.
Akhirnya aksi ini tertangkap oleh warga
dan langsung mengintograsi mandor proyek bernama Anto. Pengakuan mandor, telah
terjadi kesalahan dalam melaksanakan proyek dan dia berupaya menyuap
masyarakat, namun ditolak.
Warga protes akibat kontraktor curi bestek, akhirnya kontraktor 'lari malam'. POSKOTA/IST
Akhirnya masyarakat melaporkan masalah
itu ke pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Terjun dan Babinkamtibas
Aiptu Amril dan ke Anggota DPRD Medan.
Saksi mata kepada wartawan, Rabu (21/9)
mengaku, pekerja proyek mengeluarkan kerangka besi beton K-225 dari dalam badan
jalan yang akan dibeton dan mengangkatnya ke lokasi lain.
“Saya melihat, saat akan dituang cor
ready mix dari Truk Molen, kerangka beton K-225 diangkat oleh pekerja dan
dipindahkan ke mobil pick up. Hingga ready mix yang dituang ke jalan tanpa ada
penyangga atau tidak memiliki tikar beton sebagaimana dalam bestek,” terangnya.
Akibatnya, puluhan meter pembetonan
jalan selebar 3 meter di Jalan Monel Anwar ini tak memiliki peranca tikar besi
beton K-225 sesuai bestek yang dibuat konsultan PT Harawan Consultan yang disahkan Kadis Bina Marga Medan Khairul
Syahnan ST MAP.
“Setelah kami pergoki, mandor proyek
Anto mengakui kesalahannya dan berupaya menyuap kami dengan sejumlah uang agar
masalah itu tak dilaporkan. Tapi masyarakat menolak,” ujar saksi mata yang
namanya enggan ditulis.
Wakil Ketua LPM Kelurahan Terjun Misrial
pada wartawan, Rabu (21/9) mengaku telah menerima laporan dugaan manipulasi
bestek di proyek Jalan Monel Anwar. “Kami telah menerima dan melakukan
pengecekan laporan manipulasi bestek proyek. Akan kami lanjutkan ke instansi
berwenang,” tegasnya.
Kepala Dinas Bina Marga Medan Khairul
Syahnan ST MAP yang dihubungi wartawan, Rabu (21/9) tak berada di kantor.
Ponselnya pun tak menjawab saat dihubungi, short massage service yang dikirim
juga tak dibalasnya. (PS/TIM)


































:)
:(
=(
^_^
=D
|o|
@@,
;)
:p


