POSKOTASUMATERA, MEDAN- Pencapaian omzet dari dua produk unggulan PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan terdiri dari Gadai Konvesional dan Gadai Syariah sampai dengan Agustus 2016, mencapai Rp 6,024 Trilliun.
Dengan rincian untuk Gadai Konvensional Rp 4.508.381.110.000, yang terdiri dari kredit Mikro Emasku Rp 672.768.150,- Gadai Flexi Rp 1.740.550,000,- Krasida Rp 23.765.200.000,- Kreasi Rp 62.534.900.000,- Kresna Rp 9.212.000.000,- Krista Rp 0,- dan Mulia Rp 14.100.444.034,- Sedangkan untuk Gadai Syariah : Rahn Rp 1.516.138.140.000,- Amanah Rp 4.092.500.000,- Arrum Rp 32.747.940.000,- Emasku Rp 91.811.050,- dan Mulia Rp 4.556.853.776,-
Sementara out standing loan sampai bulan Agustus 2016, tercatat untuk Gadai Konvensional Rp 1.719.527.690.000,- Emasku Rp 637.390.575,- Gadai Flexi Rp 272.660.000,- Krasida Rp 18.443.465.965,- Kreasi Rp 88.750.061.293,- Kresna Rp 40.302.955.464,- dan Mulia Rp 9.275.518.675,- sedangkan untuk Gadai Syariah Rahn Rp 465.410.320.000,- Kredit Mikro Amanah Rp 6.322.660.562,- Arrum Rp 34.293.625.468,- Emasku Rp 84.973.304,- dan Mulia Rp 2.832.099.955,-
Hal itu disampaikan Kepala Humas PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Lintong Parulian Panjaitan, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan.
Ditambahkannya, guna mengantisipasi jelang awal musim tanam ini, Pegadaian Medan juga telah menyiapkan dana seberapa besar pun yang diminta/dibutuhkan oleh nasabah maupun para petani.
"Ini dilakukan guna mengantisipasi banyaknya permintaan dana dari nasabah yang membutuhkan jasa Pegadaian untuk pencairan kreditnya sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. Apalagi saat ini jelang musim tanam, para pedagang pupuk dan obat-obatan hama pertanian tentu membutuhkan modal kerja dan modal usaha guna memenuhi pembelian bahan-bahan sesuai yang dibutuhkan pada masa musim tanam ini," sebutnya.
Dijelaskan Lintong, saat ini setiap cabang maupun unit yang berdekatan dengan lahan pertanian banyak dipenuhi oleh para nasabah yang menggadaikan emas perhiasan seperti logam mulia dan emas berliannya di dalam memenuhi kebutuhan untuk mempersiapkan modal kerja maupun modal usaha guna membayar atas pesanan-pesanan barang kebutuhan pertanian dari para penyalur perlengkapan alat-alat pertanian, pupuk, dan obat-obatan hama pertanian.
"Permintaan untuk modal kerja ini juga meningkat di setiap cabang maupun unit setiap harinya, bila dilihat dari permintaan modal kerja ke kanwil (Bagian Keuangan) setiap harinya," ujarnya. (HR/ril)
Dengan rincian untuk Gadai Konvensional Rp 4.508.381.110.000, yang terdiri dari kredit Mikro Emasku Rp 672.768.150,- Gadai Flexi Rp 1.740.550,000,- Krasida Rp 23.765.200.000,- Kreasi Rp 62.534.900.000,- Kresna Rp 9.212.000.000,- Krista Rp 0,- dan Mulia Rp 14.100.444.034,- Sedangkan untuk Gadai Syariah : Rahn Rp 1.516.138.140.000,- Amanah Rp 4.092.500.000,- Arrum Rp 32.747.940.000,- Emasku Rp 91.811.050,- dan Mulia Rp 4.556.853.776,-
Sementara out standing loan sampai bulan Agustus 2016, tercatat untuk Gadai Konvensional Rp 1.719.527.690.000,- Emasku Rp 637.390.575,- Gadai Flexi Rp 272.660.000,- Krasida Rp 18.443.465.965,- Kreasi Rp 88.750.061.293,- Kresna Rp 40.302.955.464,- dan Mulia Rp 9.275.518.675,- sedangkan untuk Gadai Syariah Rahn Rp 465.410.320.000,- Kredit Mikro Amanah Rp 6.322.660.562,- Arrum Rp 34.293.625.468,- Emasku Rp 84.973.304,- dan Mulia Rp 2.832.099.955,-
Hal itu disampaikan Kepala Humas PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Lintong Parulian Panjaitan, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan.
Ditambahkannya, guna mengantisipasi jelang awal musim tanam ini, Pegadaian Medan juga telah menyiapkan dana seberapa besar pun yang diminta/dibutuhkan oleh nasabah maupun para petani.
"Ini dilakukan guna mengantisipasi banyaknya permintaan dana dari nasabah yang membutuhkan jasa Pegadaian untuk pencairan kreditnya sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. Apalagi saat ini jelang musim tanam, para pedagang pupuk dan obat-obatan hama pertanian tentu membutuhkan modal kerja dan modal usaha guna memenuhi pembelian bahan-bahan sesuai yang dibutuhkan pada masa musim tanam ini," sebutnya.
Dijelaskan Lintong, saat ini setiap cabang maupun unit yang berdekatan dengan lahan pertanian banyak dipenuhi oleh para nasabah yang menggadaikan emas perhiasan seperti logam mulia dan emas berliannya di dalam memenuhi kebutuhan untuk mempersiapkan modal kerja maupun modal usaha guna membayar atas pesanan-pesanan barang kebutuhan pertanian dari para penyalur perlengkapan alat-alat pertanian, pupuk, dan obat-obatan hama pertanian.
"Permintaan untuk modal kerja ini juga meningkat di setiap cabang maupun unit setiap harinya, bila dilihat dari permintaan modal kerja ke kanwil (Bagian Keuangan) setiap harinya," ujarnya. (HR/ril)