Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho
POSKOTASUMATERA.COM,MEDAN-Indra
Gunawan alias Kuna (45) pemilik toko Kuna Air Rifle & Air Soft Gun di Jalan
Ahmad Yani No.97 kawasan Kesawan Medan ditembak hingga tewas oleh dua orang tak
dikenal (OTK) pada Rabu (18/01/2017) pagi kemarin. Guna mengungkap kasus
tersebut, Polrestabes Medan membentuk Tim Khusus (Timsus) Anti Begal.
"Kita akan melakukan
tindakan tegas kepada pelaku yang coba merusak suasan aman di masyarakat,"
ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho, Kamis (19/01).
Begitu pun, tambahnya, polisi terus
mengungkap kasus pembunuhan kepada pengusaha Kuna. "Kita berusaha
mengungkap kasus pembunuhan kepada korban yang sukses dalam membuka busahaanya
tersebut," imbuhnya.
Diakuinya, dalam meningkatkan
rasa aman di masyarakat butuh dukungan semua elemen masyarakat. Disinggung
mengenai penggunaan senjata dimiliki masyarakat.Sandi mengakui akan mengawasi
penggunaan senjata tersebut. "Kita akan berkordinasi dengan Polda Sumut
untuk menertiban penggunakan senjata yang disalahkan gunakan tersebut," ujarnya.
Sementara itu, warga yang tinggal
di seputaran Jalan Jawa Medan mengaku risau dengan kejadian penembakan kepada
pengu-saha dengan menggunakan senjata api laras pendek. "Harus ditindak
tegas pelakunya yang sudah membuat risau warga Medan," jelas Radiah warga
Jalan Jawa.
Dia juga yakin pembunuhan itu
sudah direncanakan oleh pelaku pembunuh bayaran itu yang sudah mengintai korban
di depan tokonya Jalan Kesawan Medan. "Pelakunya sangat profesional dalam
menembak menggunakan senjata api kepada korban," pungkasnya
Almarhum Indra Gunawan alias Kuna
Kuna tewas akibat ditembak orang tak
dikenal (OTK) di depan toko penjualan airsoft gun miliknya di Jalan Ahmad Yani,
Kelurahan Kesawan, Medan, ternyata pernah diserang pada 2014 lalu.
Pembunuhan tersebut diduga melibatkan
pemuka agama. "Saat itu, keponakan saya ini luput dari maut. Yang
terluka akibat penyerangan sekitar tiga tahun silam itu adalah
pekerjanya," ujar paman korban, Radha Khrisna di Rumah Sakit Bhayangkara
Medan, Rabu (18/1).
Menurutnya, pelaku penembakan pasti
memiliki motif tertentu dalam kasus tersebut. "Kami sudah menyerahkan
rekaman dalam handphone milik korban, termasuk di dalamnya
bisa diselidiki percakapan antara korban dengan orang kelas atas. Kami menduga,
apa yang ada di dalam handphone korban menjadi motif tembak mati
tersebut," katanya.
Diungkapkan, rekaman itu menyangkut
seorang pemuka agama yang bermain judi di Genting, Malaysia. Selain itu, pemuka
agama itu juga terlibat perselingkungan dengan istri pengikutnya. "Besar
harapan kami, polisi bisa mengungkapnya. Semua bukti itu ada di dalam handphone milik korban. Semua pelaku yang
terlibat, termasuk pelaku bayaran itu, pasti bisa ditangkap," katanya.
Sedangkan Direktur Reserse Kriminal
Umum Polda Sumut, Kombes Nurfallah menyampaikan polisi masih melakukan
pendalaman atas kasus penembakan yang menewaskan penjual airsoft
gun tersebut.
"Dalam
kasus penembakan ini, kita meminta keterangan empat orang dalam kapasitas
sebagai saksi. Mereka yang diperiksa itu di antaranya yang melihat kejadian
penembakan atau berada tidak jauh dari lokasi kejadian," sebutnya.
(PS/NET)