Polisi Bentuk Timsus Ungkap Pembunuhan Indra Gunawan Alias Kuna

/ Sabtu, 21 Januari 2017 / 04.04.00 WIB
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho

POSKOTASUMATERA.COM,MEDAN-Indra Gunawan alias Kuna (45) pemilik toko Kuna Air Rifle & Air Soft Gun di Jalan Ahmad Yani No.97 kawasan Kesawan Medan ditembak hingga tewas oleh dua orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (18/01/2017) pagi kemarin. Guna mengungkap kasus tersebut,  Polrestabes Medan membentuk Tim Khusus (Timsus) Anti Begal.

"Kita akan melakukan tindakan tegas kepada pelaku yang coba merusak suasan aman di masyarakat," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho, Kamis (19/01). 

Begitu pun, tambahnya, polisi terus mengungkap kasus pembunuhan kepada pengusaha Kuna. "Kita berusaha mengungkap kasus pembunuhan kepada korban yang sukses dalam membuka busahaanya tersebut," imbuhnya.

Diakuinya, dalam meningkatkan rasa aman di masyarakat butuh dukungan semua elemen masyarakat. Disinggung mengenai penggunaan senjata dimiliki masyarakat.Sandi mengakui akan mengawasi penggunaan senjata tersebut. "Kita akan berkordinasi dengan Polda Sumut untuk menertiban penggunakan senjata yang disalahkan gunakan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, warga yang tinggal di seputaran Jalan Jawa Medan mengaku risau dengan kejadian penembakan kepada pengu-saha dengan menggunakan senjata api laras pendek. "Harus ditindak tegas pelakunya yang sudah membuat risau warga Medan," jelas Radiah warga Jalan Jawa.

Dia juga yakin pembunuhan itu sudah direncanakan oleh pelaku pembunuh bayaran itu yang sudah mengintai korban di depan tokonya Jalan Kesawan Medan. "Pelakunya sangat profesional dalam menembak menggunakan senjata api kepada korban," pungkasnya

 Almarhum Indra Gunawan alias Kuna 

Kuna tewas akibat ditembak orang tak dikenal (OTK) di depan toko penjualan airsoft gun miliknya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Medan, ternyata pernah diserang pada 2014 lalu.

Pembunuhan tersebut diduga melibatkan pemuka agama.  "Saat itu, keponakan saya ini luput dari maut. Yang terluka akibat penyerangan sekitar tiga tahun silam itu adalah pekerjanya," ujar paman korban, Radha Khrisna di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (18/1).

Menurutnya, pelaku penembakan pasti memiliki motif tertentu dalam kasus tersebut. "Kami sudah menyerahkan rekaman dalam handphone milik korban, termasuk di dalamnya bisa diselidiki percakapan antara korban dengan orang kelas atas. Kami menduga, apa yang ada di dalam handphone korban menjadi motif tembak mati tersebut," katanya.

Diungkapkan, rekaman itu menyangkut seorang pemuka agama yang bermain judi di Genting, Malaysia. Selain itu, pemuka agama itu juga terlibat perselingkungan dengan istri pengikutnya. "Besar harapan kami, polisi bisa mengungkapnya. Semua bukti itu ada di dalam handphone milik korban. Semua pelaku yang terlibat, termasuk pelaku bayaran itu, pasti bisa ditangkap," katanya.
Sedangkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Nurfallah menyampaikan polisi masih melakukan pendalaman atas kasus penembakan yang menewaskan penjual airsoft gun tersebut.


"Dalam kasus penembakan ini, kita meminta keterangan empat orang dalam kapasitas sebagai saksi. Mereka yang diperiksa itu di antaranya yang melihat kejadian penembakan atau berada tidak jauh dari lokasi kejadian," sebutnya. (PS/NET)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p