Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta masyarakat
dan aparatur di Sumatera Utara mampu mengubah citra negatif dan anekdot Semua
Urusan Selesai dengan Uang Tunai sebagai singkatan Sumut yang pernah melekat
untuk daerah itu.
Stetemen ini disampaikan Tito dalam lounching e-policing "Polisi Kita" di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (05/02).
Stetemen ini disampaikan Tito dalam lounching e-policing "Polisi Kita" di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (05/02).
Disebutkannya, adanya pameo yang menyebutkan
Sumut dengan istilah "Semua Urusan Melalui Uang Tunai". “Anekdot tersebut memberikan citra negatif bagi Sumut
karena seolah-lah segala urusan tidak dilaksanakan secara profesional,
melainkan transaksional,” katanya.
Sumut harus diubah menjadi Semua Urusan Musti Tuntas, tambahnya dalam acara yang dihadiri Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Menurut Kapolri, Sumut merupakan salah satu provinsi yang paling maju dan banyak pembangunannya di Tanah Air.
Namun pembangunan tersebut diharapkan bukan hanya dari aspek infrastruktur, tetapi juga budaya, termasuk budaya dalam pelayanan publik.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, budaya negatif yang ada harus dihilangkan, terutama budaya aparatur pemerintahan.
"Kalai aparatnya bersih, Sumut pasti akan lebih maju dan menjadi model di Indonesia," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Kapolri juga berharap program "e-policing" atau pelayanan kepolisian terpadu berbasis elektronik mampu memberikan pengaruh positif, terutama dalam pelayanan publik di Sumut. "Kita berharap ini tidak berhenti dalam peluncuran saja,kita tunggu realisasinya," ujar Kapolri. (PS/ANT)
Sumut harus diubah menjadi Semua Urusan Musti Tuntas, tambahnya dalam acara yang dihadiri Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Menurut Kapolri, Sumut merupakan salah satu provinsi yang paling maju dan banyak pembangunannya di Tanah Air.
Namun pembangunan tersebut diharapkan bukan hanya dari aspek infrastruktur, tetapi juga budaya, termasuk budaya dalam pelayanan publik.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, budaya negatif yang ada harus dihilangkan, terutama budaya aparatur pemerintahan.
"Kalai aparatnya bersih, Sumut pasti akan lebih maju dan menjadi model di Indonesia," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Kapolri juga berharap program "e-policing" atau pelayanan kepolisian terpadu berbasis elektronik mampu memberikan pengaruh positif, terutama dalam pelayanan publik di Sumut. "Kita berharap ini tidak berhenti dalam peluncuran saja,kita tunggu realisasinya," ujar Kapolri. (PS/ANT)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
