POSKOTASUMATERA, MEDAN - Ribuan abang Becak Motor (Betor) menyeruduk gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol no 5 Medan, hal ini dilakukan lantaran tuntutan aksi 21 febuari lalu mengenai di hapusnya angkutan berbasis online tidak ditanggapi.
Pengamatan wartawan, Senin (20/03/2017) sekitar kurang lebih 8000 Becak dari Solidaritas Angkutan Umum dan Transportasi, akibat aksi demo yang digelar ribuan penarik betor tersebut. Jalan Imam Bonjol tepatnya di depan kantor DPRD Sumut ditutup. Arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Kapten Maulana Lubis
Johan Merdeka selaku pimpinan aksi dalam orasinya mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tidak berhenti untuk menuntut diberhentikannya angkutan umum berbasis online ini.“Kami merasa dibohongi, tuntutan kami kemarin seakan dianggap main-main, kami akan terus menuntut. Kalau tidak dipenuhi kami akan nginap,” teriak Johan.
Anto salah satu penarik betor yang ikut dalam aksi mengatakan, semenjak ada angkutan umum berbasis online pendapatannya berkurang. “Pendapatan kami Rp 30 ribu – Rp 35 ribu perharinya dulunya penghasilan Rp 150-200 ribu perharinya, mau makan apa coba bang dengan Rp 30 ribu perharinya,” ujarnya.
Aksi demo tersebut, mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian.(Ryan)
Pengamatan wartawan, Senin (20/03/2017) sekitar kurang lebih 8000 Becak dari Solidaritas Angkutan Umum dan Transportasi, akibat aksi demo yang digelar ribuan penarik betor tersebut. Jalan Imam Bonjol tepatnya di depan kantor DPRD Sumut ditutup. Arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Kapten Maulana Lubis
Johan Merdeka selaku pimpinan aksi dalam orasinya mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tidak berhenti untuk menuntut diberhentikannya angkutan umum berbasis online ini.“Kami merasa dibohongi, tuntutan kami kemarin seakan dianggap main-main, kami akan terus menuntut. Kalau tidak dipenuhi kami akan nginap,” teriak Johan.
Anto salah satu penarik betor yang ikut dalam aksi mengatakan, semenjak ada angkutan umum berbasis online pendapatannya berkurang. “Pendapatan kami Rp 30 ribu – Rp 35 ribu perharinya dulunya penghasilan Rp 150-200 ribu perharinya, mau makan apa coba bang dengan Rp 30 ribu perharinya,” ujarnya.
Aksi demo tersebut, mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian.(Ryan)