POSKOTASUMATERA, FILIPINA - Sudah sepekan berlalu sejak pertempuran antara kelompok militan Maute dan pasukan pemerintah Filipina dimulai. Namun, hingga sekarang pertempuran itu semakin sengit dan belum menunjukkan tanda-tanda akan usai.
Seorang pejabat Filipina mengatakan, para pejuang yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) kini berencana membakar Kota Marawi berpenduduk 200.000 orang itu setelah berhasil menguasainya.
"Para ektremis berencana mengepung Marawi sepenuhnya dan membakar seisi kota untuk menunjukkan pengaruh ISIS terhadap dunia," kata staf militer Jenderal Eduardo Ano, seperti dilansir dari laman NBC News, Selasa (30/5/2017).
Tidak hanya itu, Ano mengungkapkan, para militan itu juga akan membantai orang-orang Kristen di Kota Iligan, yang berdekatan dengan Marawi, selama bulan Ramadhan.
"Mereka seakan ingin menunjukkan kepada dunia "cabang" ISIS di sini juga bisa membuat kekacauan seperti yang terjadi di Suriah dan Irak saat ini," ungkapnya.
Menurut laporan, saat ini ada sekitar 2200 warga masih terjebak di kawasan pertempuran. Mereka sudah mengirimkan pesan singkat minta diselamatkan secepatnya.
Presiden Rodrigo Duterte sendiri sudah mengumumkan darurat militer di wilayah itu. Militer Filipina terus melakukan penyisiran ke seluruh Marawi untuk memukul mundur kelompok bersenjata itu. Mereka juga masih membombardir daerah-daerah diyakini sebagai basis pertahanan militan.
Seperti diketahui, pertempuran pecah setelah militer Filipina gagal saat mencoba menangkap pentolan kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Hal itu menimbulkan aksi balasan dari pihak militan.(IT)
Seorang pejabat Filipina mengatakan, para pejuang yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) kini berencana membakar Kota Marawi berpenduduk 200.000 orang itu setelah berhasil menguasainya.
"Para ektremis berencana mengepung Marawi sepenuhnya dan membakar seisi kota untuk menunjukkan pengaruh ISIS terhadap dunia," kata staf militer Jenderal Eduardo Ano, seperti dilansir dari laman NBC News, Selasa (30/5/2017).
Tidak hanya itu, Ano mengungkapkan, para militan itu juga akan membantai orang-orang Kristen di Kota Iligan, yang berdekatan dengan Marawi, selama bulan Ramadhan.
"Mereka seakan ingin menunjukkan kepada dunia "cabang" ISIS di sini juga bisa membuat kekacauan seperti yang terjadi di Suriah dan Irak saat ini," ungkapnya.
Menurut laporan, saat ini ada sekitar 2200 warga masih terjebak di kawasan pertempuran. Mereka sudah mengirimkan pesan singkat minta diselamatkan secepatnya.
Presiden Rodrigo Duterte sendiri sudah mengumumkan darurat militer di wilayah itu. Militer Filipina terus melakukan penyisiran ke seluruh Marawi untuk memukul mundur kelompok bersenjata itu. Mereka juga masih membombardir daerah-daerah diyakini sebagai basis pertahanan militan.
Seperti diketahui, pertempuran pecah setelah militer Filipina gagal saat mencoba menangkap pentolan kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Hal itu menimbulkan aksi balasan dari pihak militan.(IT)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
