Camat Muara Batangtoru Erwanta Siaga Hasibuan,S.Sos
POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Belum genap
satu tahun menjabat sebagai Camat Muara Batangtoru Kabupaten
Tapanuli Selatan sudah banyak berbuat untuk warga masyarakat yakni melaksanakan
gotong royong, Jum'at Bersih di Pintu masuk Kelurahan Hutaraja dan Jalan-Jalan
Protokol di sepanjang Jalan di Kecamatan Muara Batangtoru.
Demikian disampaikan Camat Muara Batangtoru Erwanta Siaga Hasibuan,S.Sos
kepada wartawan di ruang kerjanya BARU BARU INI.
Disampaikannya, untuk mengaktualisasikan visi dan misi Bupati
Tapsel H.Syahrul M.Pasaribu,SH yang sehat, cerdas, sejahtera beriman dan
bertaqwa pihaknya selalu dekat dengan warga masyarakat dibuktikan telah melakukan
gotongroyong dan jum'at bersih dengan warga masyarakat, dan Tim Penggerak PKK
Kecamatan dan Desa, Kepala Desa dan Lurah.
“Bila sudah waktunya adzan untuk sholat kita terus mengajak
warga masyarakat untuk beramai ramai sholat ke mesjid dan agar menghentikan
kegiatan sewaktu berkumdang adzan.Begitu juga untuk agama Kristen kita mengajak
pada hari minggu untuk beramal ibadah ke gereja,” katanya.
Plt. Camat Muara Batangtoru Erwanta Siaga Hasibuan,S.Sos
mengatakan hal ini juga sesuai falsapah budaya masyarakat Tapsel Poda Nalima.
“Apa itu Poda Na Lima, terjemahan bebasnya kurang lebih adalah
nasehat yang Lima. Poda Na Lima isinya adalah :
1. Paias Rohamu( bersihkan hatimu)
2. Paias Pamatangmu ( bersihkan badan/ragamu )
3. Paias Pah(k)eanmu ( bersihkan pakaianmu )
4. Paias Bagasmu ( bersihkan rumahmu )
5. Paias Pakaranganmu ( bersihkan pekaranganmu )
2. Paias Pamatangmu ( bersihkan badan/ragamu )
3. Paias Pah(k)eanmu ( bersihkan pakaianmu )
4. Paias Bagasmu ( bersihkan rumahmu )
5. Paias Pakaranganmu ( bersihkan pekaranganmu )
Secara harfiah bisa ditafsirkan kalau kita harus selalu
bersih jiwa, raga, pakaian yg melekat(membungkus) ditubuh, tempat tinggal (keluarga)
dan pekarangan (lingkungan tempat kita tinggal).
Paias Rohamu (bersihkan hati/jiwamu) artinya tidak ada kotoran yang melekat dan bisa juga berarti kesucian jiwa dari berbagai sifat dengki (gut-gut), iri dan angkuh/sombong.
Paias Rohamu (bersihkan hati/jiwamu) artinya tidak ada kotoran yang melekat dan bisa juga berarti kesucian jiwa dari berbagai sifat dengki (gut-gut), iri dan angkuh/sombong.
Memelihara kebersihan dan kesucian jiwa adalah nasehat yang
baik agar senantiasa selalu menjadikan hubungan Tuhan dengan manusia, hubungan
antara manusia dengan manusia, maupun hubungan antara manusia dengan
lingkungannya (alam) selalu terpelihara dengan baik secara rasional dan proporsional
sesuai dengan kebutuhan umat manusia masa kini maupun dikemudian hari.
Sifat dengki, iri dan angkuh adalah sifat yang akan merusak
kebersihan dan kesucian jiwa manusia. Sebaliknya ketulusan/keikhlasan,
sportifitas dan kesederhanaan akan membawa manusia pada tingkat kemuliannya.
Paias Pamatangmu (bersihkan badanmu/ragamu) menasehatkan selalu memelihara kebersihan badan/raga baik secara fisik maupun kebersihan tingkah laku dari berbagai perbuatan yang tidak baik.
Paias Pamatangmu (bersihkan badanmu/ragamu) menasehatkan selalu memelihara kebersihan badan/raga baik secara fisik maupun kebersihan tingkah laku dari berbagai perbuatan yang tidak baik.
Untuk pembentukan raga yang baik tentu manusia membutuhkan
asupan yang baik dan pola hidup yang baik pula. Pamatang (badan/raga) ini bisa
diartikan meliputi pemeliharaan yang meliputi seluruh badan/raga juga panca
indra yang mendorong manusia untuk berbuat baik atau buruk.
Dengan menjaga kebersihan badan/raga manusia akan dapat
memelihara tingkah laku dan kesopanan serta dapat menghindari berbagai
kerusakan akibat tindakan fisik manusia.
Paias Pahe kanmu (bersihkan pakaianmu) menasehatkan untuk selalu memelihara kebersihan pakaian baik itu secara fisik berupa pakaian penutup aurat maupun pakaian yang berarti simbol-simbol yang dikenakan menyertai kehidupan seperti marga (keturunan), huta (kampung), adat istiadat dan sebagainya.
Paias Bagasmu (bersihkan rumahmu) menasehatkan untuk senantiasa memelihara kebersihan rumah secara fisik maupun bagas (rumah) yang diartikan keluarga (keturunan).
Paias Pahe kanmu (bersihkan pakaianmu) menasehatkan untuk selalu memelihara kebersihan pakaian baik itu secara fisik berupa pakaian penutup aurat maupun pakaian yang berarti simbol-simbol yang dikenakan menyertai kehidupan seperti marga (keturunan), huta (kampung), adat istiadat dan sebagainya.
Paias Bagasmu (bersihkan rumahmu) menasehatkan untuk senantiasa memelihara kebersihan rumah secara fisik maupun bagas (rumah) yang diartikan keluarga (keturunan).
Dalam adat batak bagas (rumah) pengertianya sangatlah luas,
karena bagi orang batak bagas tidak hanya sekedar untuk tempat tinggal tapi
bisa juga diartikan sappopparan (seketurunan/semarga/sedarah) yang senantiasa
setiap orang mempunyai kewajiban menjaga dan memelihara harkat dan martabat
keluarga. Bagas bisa juga diartikan keluarga.
Paias Pakaranganmu (bersihkan pekaranganmu) artinya harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dimana tempat tinggal. Dalam arti sempit pekarangan bisa diartikan pekarangan rumah tapi bisa juga lingkungan dimana tinggal (huta).
Paias Pakaranganmu (bersihkan pekaranganmu) artinya harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dimana tempat tinggal. Dalam arti sempit pekarangan bisa diartikan pekarangan rumah tapi bisa juga lingkungan dimana tinggal (huta).
Biasanya dalam satu huta (kampung) terutama ditanah batak
sebagian besar yang hidup disatu kampung masih memiliki kekerabatan yang dekat.
Pada umumnya dalam satu kampung itu hubungan keluarga selalu ada yang sering
disebut sebagai Dalihan Na Tolu yang merupakan tata cara hubungan kekerabatan
dalam adat istiadat batak. Pakarangan bisa juga diartikan sebagai Dalihan Na
Tolu yaitu Suhut (kahanggi), Anak Boru dohot Morana (hula-hula).
Sungguh sangat bijak apabila nasehat dari para oppu (kakek/nenek) dari orang batak ini dijalankan saat sekarang ini. Dimana sebagian manusia sudah tidak mementingkan kepatutan tingkah laku dan perbuatan dalam menjalankan kehidupan.
Sungguh sangat bijak apabila nasehat dari para oppu (kakek/nenek) dari orang batak ini dijalankan saat sekarang ini. Dimana sebagian manusia sudah tidak mementingkan kepatutan tingkah laku dan perbuatan dalam menjalankan kehidupan.
Menurut Erwanta , gotong royong massal itu diadakan dalam
rangkaian program Kecamatan Muara Batangtoru “Jumat Bersih”.
"Kedepan gerakan gotong royong akan dilaksanakan secara rutin , untuk
sementara ditargetkan di jalan protokol," ungkapnya.
Plt.Camat menambahkan, kegiatan tersebut akan
dilanjutkan ke desa-desa, dengan harapan dapat membangkitkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan peningkatkan kebersihan. Ini sekaligus
pemberantasan sarang nyamuk supaya masyarakat jangan kena penyakit Demam
Berdarah (DBD).
Dirinya juga mengajak segenap lapisan masyarakat Muara
Batangtoru agar sedini mungkin melakukan gerakan kepedulian bersih lingkungan dan
keindahan. "Baik kebersihan rumah maupun parit di depan rumah,tempat
usaha, sekolah, lokasi wisata dan lainnya. Jika gerakan gotong royong menuju
kebersihan itu terus kita tingkatkan, mudah mudahan daerah Kecamatan Muara
Batangtoru akan dapat menjadi kecamatan terbaik ke depannya,” sebut
Erwanta. (PS/BERMAWI)