PUNGLI : Tim Saber Pungli Poldasu memasang Police Line di ruangan Sekretaris Dinas Kesehatan Simalungun terkait Operasi Tangkap Tangan Dugaan Pungutan Liar. POSKOTA/DOK
POSKOTASUMATERA.COM-RAYA-Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Saber Pungli
Poldasu, kemarin tidak seperti tangkapan kasus-kasus sebelumnya. Meski telah
diamankan dari Dinas Kesehatan Simalungun kemarin, 2 terperiksa dan puluhan juta rupiah barang
bukti, Polisi ngaku belum menetapkan satupun
tersangka pada kasus ini.
Penyidik gabungan Poldasu dan Polres Simalungun yang sejak kemarin
melakukan pemeriksaan dikatakan masih akan menggelar perkara tersebut.
Statemen inilah yang meluncur dari bibir Kasat Reskrim Polres Simalungun
AKP Damos Cristian Aritonang SIK dihubungi, Selasa (4/7) via ponselnya.
Dia mengaku, hingga saat ini Penyidik Satuan Reskrim Polres Simalungun
masih memeriksa 2 orang yang diamankan dalam OTT Tim Saber Pungli Poldasu di
Dinas Kesehatan Simalungun.
“Kami masih memeriksa 2 orang yang diamankan. Belum ada menetapkan
tersangka. Kami masih akan menggelar perkara ini untuk menetapkan tersangkanya,”
ujar perwira 3 garis ini.
Disinggung menyangkut keterlibatan pejabat di Dinas Kesehatan Kab.
Simalungun, Damos agak datar menanggapinya. “Sudah saya katakana, kami masih
melakukan pemeriksaan. Belum ada menetapkan status apa apa,” ujarnya datar
sembari menutup sambungan ponselnya.
Sementara, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Poldasu melalui
Wakilnya AKBP Roni Samtana dihubungi, Selasa (04/07) membenarkan adanya OTT
Saber Pungli Poldasu di Dinas Kesehatan Simalungun.
Namun, mantan Kapolres Tapanuli Selatan ini menyatakan, penanganan
dugaan pungutan liar atas pengangkatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) menjadi CPNS
di jajaran Dinas Kesehatan Simalungun ini ditangani penyidik di Polres
Simalungun.
“Perkaranya ditangani penyidik di Polres Simalungun. Konfirmasi aja ke
Kapolresnya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Senin 03 Juli 2017, sekitar pukul 16.45 WIB, Tim
Sapu Bersih (Saber) Pungli Poldasu mengaman 2 orang di Kantor Dinas kesehatan
Kabupaten Simalungun, Jalan J. Wismar Saragih Kecamatan Pematang Raya
Kabupaten Simalungun atas dugaan pungli CPNS.
Informasi yang dihimpun wartawan, Tim Saber Pungli Poldasu dipimpin Ipda
Joy Sianifar melakukan Operasi Tangkap tangan terhadap 2 (dua) orang terduga
pelaku Pungli di Kantor Dinkes Simalungun,dengan modus pengangkatan Pegawai
Tidak Tetap (PTT) menjadi CPNS tahun 2017 yang dipatok Rp. 10 Juta sampai Rp.
30 juta perorang.
Ipda Joy Sianifar yang menjabat Sekretaris Pokja Intelijen Satgas
Saber Pungli Poldasu bersama timnya mengamankan seorang wanita bernama F
Boru P bekerja sebagai pegawai Koperasi di Dinkes Simalungun yang diduga yang
dipercayakan bertugas menerima uang pungutan liar dari calon Aparatur Sipil
Negara.
Dari tangan F Boru P disita, 1 (satu) buah amplop an. JHH yang berisi
uang Rp. 20 juta, 1 amplop an. F Boru S yang berisi uang Rp. 20 juta, uang
sejumlah Rp. 10 juta dengan tulisan NM,
2 blok uang senilai masing-masing Rp. 10 juta, amplop putih tanpa nama
berisi uang diduga Rp. 10 juta.
Selain itu polisi juga menyita, 1 buah Laptop Merk ACER milik FLORA
PURBA, 1 buah tas ransel merk ACER milik FLORA PURBA, 1 buah flasdisk merek
TOSHIBA 16 GB, 5 buah amplop kosong bertuliskan nama calon ASN diduga bekas
tempat uang, 1 buah buku tulis bersisi daftar nama setoran dan 5 buah HP.
Dijelaskan sumber, F Boru P ( 48) merupakan Karyawan Koperasi Harapan
di Dinkes Simalungun yang diduga orang
yang diperintahkan menerima uang dari para PTT yang diangkat menjadi CPNS.
Dalam operasi tangkap tangan itu, awalnya Tim Saber Pungli Poldasu mendapat info adanya transaksi haram di
kantor Koperasi Harapan di Dinkes Simalungun, saat dilakukan pengrebekan polisi
hanya mendapati terperiksa F Boru P sementara pejabat yang disebut
memerintahkan pungli tak berada di tempat.
Lalu dalam pengembangan, saksi N Boru SIL yang merupakan pegawai
Honorer Dinkes Simulungun menjelaskan, Sekretaris Dinkes Simalungun L. DAM yang
disebut-sebut menginturksikan terperiksa F Boru P melakukan pungli tak berada
di tempat dengan alasan mengikuti rapat di DPRD Simalungun.
Namun anehnya, terang sumber, saat ruangan Sekretaris Dinkes Simalungun
diminta dikunci, namun beberapa waktu selanjutnya terlihat pintu rusak akibat
dicongkel yang diduga sebagai upaya melarikan diri. (PS/RED)