Gempa 6,6 Skala Richter Guncang Bengkulu

/ Minggu, 13 Agustus 2017 / 20.29.00 WIB
EVAKUASI : Prajurit TNI-AD melakukan evakuasi dengan membongkar reruntuhan bangunan. POSKOTA/NET

POSKOTASUMATERA.COM  - BENGKULU - Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala richter (SR) mengguncang wilayah Bengkulu Utara dan sekitarnya, Minggu (13/8/2017) pagi tadi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa terjadi pukul 10.08 WIB. Lokasinya 71 kilometer barat daya Bengkulu Utara dengan kedalaman 10 Km.

Gempa dirasakan cukup lama dan membuat warga panik. Akibat ayunan gempa rumah beton warga terdengar bunyi berderak-derak.

Sejauh ini belum diketahui apakah ada korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Data yang dihimpun  dari laman BMKG, tercatat sudah enam kali gempa (5,0 RS ke atas) selama Agustus ini. Satu diantaranya terjadi di Lombok Utara, sekitar dua jam setelah terjadinya gempa Bengkulu.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Bengkulu hari ini, Ahad, 13 Agustus 2017, yang terjadi pagi hari, tergolong gempa dangkal. Gempa tektonik ini bermagnitudo 6,4 yang mengguncang Kabupaten Bengkulu dan sekitarnya.

Lindu yang bersumber di laut itu muncul akibat aktivitas subduksi. Lempeng benua Indo-Australia menujam ke lempeng Eurasia. Koordinat episenter atau sumber gempa di titik 3,68 LS dan 101,69 BT.

"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 36 kilometer arah barat daya Kota Ketaun, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu," ujar Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Ahad, 13 Agustus 2017.

Hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika menyebutkan, gempa pada pukul 10.08.13 WIB itu terasa kuat mengguncang wilayah pesisir barat Bengkulu hingga Sumatera Barat. Berdasarkan pemutakhiran data, BMKG mencatat sumber gempa berasal dari kedalaman 58 kilometer.

Daryono mengatakan, penunjaman kedua lempeng penyebab gempa terjadi di zona Benioff di bawah cekungan busur muka (fore arc basin). Lokasinya berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber dari BMKG menunjukkan gempa dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault).

Hingga pukul 10.51 WIB, Hasil monitoring BMKG  menunjukkan sudah terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak satu kali.

Berdasarkan peta BMKG, dampak gempa meliputi Bengkulu, Bengkulu Utara, dan Kepahiang dalam skala intensitas II verai BMKG atau V MMI. Guncangan juga dirasakan di Lubuk Linggau, Bengkulu Selatan, Kerinci, Liwa dalam skala intensitas II versi BMKG atau IV MMI. 

Sementara di Pariaman, Tua Pejat, Mentawai, pesisir selatan, dan Padang dalam skala intensitas II versi BMKG III MMI. Guncangan gempa itu juga terasa hingga Padang Panjang, Bukit Tinggi, Paya Kumbuh, dengan skala intensitas I versi BMKG atau sekitar I-II MMI.


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merilis gempa yang mengguncang Sumatera Barat dan Bengkulu berkekuatan 6,4 skala Richter. Kedalaman hiposenter gempa yang terjadi pada Minggu, 13 Agustus 2017, pukul 10.08 WIB itu, termasuk klasifikasi gempa bumi dangkal.

"Setelah di-update kekuatan gempanya 6,4 SR," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono, Minggu, 13 Agustus.

Awalnya BMKG merilis gempa berkekuatan 6,6 SR. Setelah di-update, kedalaman gempa yang awalnya dirilis 10 kilometer, menjadi 58 kilometer.

Berdasarkan analisis BMKG gempa terjadi di koordinat episenter 3,68 Lintang Selatan dan 101,69 Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 36 kilometer arah barat daya Kota Ketaun, Kabupaten Bengkulu Utara.

Sedangkan ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk klasifikasi dangkal. Akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Benioff di bawah cekungan busur muka (fore arc basin), Samudra Indonesia sebelah barat Sumatera.

"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault)," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi dalam rilisnya, Minggu, 13 Agustus.

Guncangan gempa dirasakan di Bengkulu Utara, dan Kepahiang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (V MMI). Guncangan juga dirasakan di Lubuk Linggau, Bengkulu Selatan, Kerinci, dan Liwa, dalam skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI).

Setelah di Sumatera Barat, gempa dirasakan di Pariaman, Tua Pejat, Mentawai, Pesisir Selatan, dan Padang, dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), termasuk Padang Panjang, Bukittinggi, dan Payakumbuh, dalam skala intensitas I SIG-BMKG (I-II MMI). Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 10.51 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi aktivitas 
gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak satu kali," ujarnya. (PS/NET)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p