POSKOTASUMATERA-M.LABUHAN - Ratusan warga sekitar jalan rusak Titi Pahlawan baik berasal dari warga jalan Asam Martubung, warga jalan Young Panah Hijau serta warga Pekan Labuhan bersatu kembali mengelar aksi demo di sekitar lokasi jalan rusak Titi Pahlawan yang hingga kini tak kunjung diperbaiki hingga jalan tersebut menjadi jalan maut bagi warga meski di lokasi telah terpampang plank proyek maupun alat berat milik kontraktor PT SMJ.
Warga kesal karena janjinya dulu jalan rusak yang menghubungkan 2 kecamatan ini akan segera diperbaiki pada awal Agustus namun hingga kini Selasa (08/08) jalan rusak bukannya diperbaiki justru makin parah tak dapat lagi dilalui kenderaan bermotor.
Akibatnya, para pengguna jalan nekad mengambil jalan alternatif di jalan Young Panah Hijau, jalan pinggir sungai deli tembus timbangan Dishub di Pekan Labuhan meski
bukan jalan peruntukannya bagi kenderaan bermotor membuat badan jalan yang kecil turut rusak bahkan jembatan gantung Young Panah Hijau terkena dampaknya menjadi rusak karena banyaknya kenderaan yang melalui jembatan tersebut.
"Kami mendesak Pemerintah jangan lagi menunggu banyak korban, lihat saja sudah beberapa hari ini jalanan kami kian rusak akibat dilalui sejumlah kenderaan bermotor bahkan kemacetan panjang tak bisa dihindari,"keluh Qamal (48) selaku warga Gg.Ikhlas jalan YP.Hijau Labuhan Deli melaporkan pada media online ini.
Sehari sebelumnya kondisi jalan rusak Titi Pahlawan yang kerap mengalami genangan banjir menyebabkan warga sekitar ada yang meninggal dunia karena sakit terlalu lama rumahnya terendam banjir. Abang beradik yang telah lanjut usia (lansia) tinggal di Jalan Titi Pahlawan, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan meninggal dunia
Dari keterangan yang diperoleh, kedua lansia yang meninggal dunia bernama Iriani Nasution (57) dan Samsul Bahri Nasution (63) keduanya warga yang sama.Ali keponakan korban kepada wartawan mengatakan, keduanya meninggal pagi hari sekitar pukul 04.00.
“Tadi pagi kedua oncu saya meninggal, yang pertama meninggal Oncu laki- laki baru yang perempuan. Keduanya abang beradik,” ucapnya
Lebih lanjut dia mengatakan, kedua korban sudah seminggu ini mengalami sakit perut akibat terus terendam air.”Sakitnya sudah seminggu ini, itu karena mereka terendam di air. Lantaran rumah mereka terendam banjir yang telah terjadi beberapa bulan ini,”cetusnya.(lim).