KIP : Presiden RI Joko Widodo dalam penyerahan Kartu Indonesia Pintar di SMPN 7 Jember. POSKOTA/NET
POSKOTASUMATERA.COM-JEMBER-Presiden RI Joko Widodo mewarning
Pemerintah Daerah (Pemda) jika gagal menyerap anggaran untuk pembangunan ke
masyarakat.
Rendahnya serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
di sejumlah kabupaten/kota, membuat Jokowi geram. Jokowi telah menyiapkan
sanksi bagi kepala daerah yang masih minim serapan belanja APBD-nya.
"(Sanksi) itu yang akan disiapkan. Karena sampai hari ini saya lihat kemarin di rekening masih ada Rp 220 triliun yang berada di rekening-rekening, baik di BPD (Bank Pembangunan Daerah) maupun di bank-bank lain," kata Jokowi usai kegiatan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMPN 7 Jember, Minggu (13/8).
"(Sanksi) itu yang akan disiapkan. Karena sampai hari ini saya lihat kemarin di rekening masih ada Rp 220 triliun yang berada di rekening-rekening, baik di BPD (Bank Pembangunan Daerah) maupun di bank-bank lain," kata Jokowi usai kegiatan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMPN 7 Jember, Minggu (13/8).
Menurut Jokowi, dengan tidak terserapnya APBD, maka akan
mengganggu sistem perekonomian di suatu daerah. Sebab anggaran tersebut sangat
dibutuhkan masyarakat dalam rangka realisasi pembangunan di daerah.
"Uang ini ditunggu rakyat, ditunggu realisasinya. Kalau uang itu bisa beredar di pasar, bisa beredar di daerah, itu akan sangat membantu sekali pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan perlu adanya sanksi bagi kepala daerah yang serapan APBD-nya masih di bawah rata–rata. Namun dia enggan menjelaskan sanksi seperti apa yang nantinya akan diberikan. "Ada sanksi. Nanti akan kita siapkan," ujarnya singkat.
Untuk diketahui, Kabupaten Jember termasuk daerah yang memiliki serapan anggaran yang terbilang rendah. Pada semester pertama APBD Jember 2017, anggaran yang terserap hanya Rp 939,417 miliar dari anggaran belanja Rp 3,603 triliun.
Ini berarti serapan anggaran hingga akhir Juni 2017, baru mencapai 26 persen. Bahkan ada dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serapan anggarannya nol persen.
Dua OPD itu yakni Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP). APBD Jember 2017 menganggarkan Rp 21,04 miliar untuk Diskominfo dan Rp 4,746 miliar untuk DPM-PTSP.
Bupati Jember dr Faida berjanji akan mengevaluasi rendahnya serapan APBD tersebjut, khususnya di dua organisasi perangkat daerah yang memiliki serapan belanja nol persen. Namun dia tetap optimistis bahwa pada akhir tahun anggaran nanti, serapan bisa maksimal dan memenuhi target.
"Serapan tetap berjalan. Saya optimistis serapan kami akan memenuhi target pada akhirnya," kata Faida, di sela-sela acara peresmian pendaratan Maskapai Wings Air di Bandara Notohadinegoro, Jember, Selasa (1/8). (PS/NET)
"Uang ini ditunggu rakyat, ditunggu realisasinya. Kalau uang itu bisa beredar di pasar, bisa beredar di daerah, itu akan sangat membantu sekali pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan perlu adanya sanksi bagi kepala daerah yang serapan APBD-nya masih di bawah rata–rata. Namun dia enggan menjelaskan sanksi seperti apa yang nantinya akan diberikan. "Ada sanksi. Nanti akan kita siapkan," ujarnya singkat.
Untuk diketahui, Kabupaten Jember termasuk daerah yang memiliki serapan anggaran yang terbilang rendah. Pada semester pertama APBD Jember 2017, anggaran yang terserap hanya Rp 939,417 miliar dari anggaran belanja Rp 3,603 triliun.
Ini berarti serapan anggaran hingga akhir Juni 2017, baru mencapai 26 persen. Bahkan ada dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serapan anggarannya nol persen.
Dua OPD itu yakni Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP). APBD Jember 2017 menganggarkan Rp 21,04 miliar untuk Diskominfo dan Rp 4,746 miliar untuk DPM-PTSP.
Bupati Jember dr Faida berjanji akan mengevaluasi rendahnya serapan APBD tersebjut, khususnya di dua organisasi perangkat daerah yang memiliki serapan belanja nol persen. Namun dia tetap optimistis bahwa pada akhir tahun anggaran nanti, serapan bisa maksimal dan memenuhi target.
"Serapan tetap berjalan. Saya optimistis serapan kami akan memenuhi target pada akhirnya," kata Faida, di sela-sela acara peresmian pendaratan Maskapai Wings Air di Bandara Notohadinegoro, Jember, Selasa (1/8). (PS/NET)