POSKOTASUMATERA.COM, MEDAN-
Pembangunan jalan tol Medan-Binjai sudah mulai rampung. Bahkan ditargetkan
dalam bulan ini untuk seksi 2 yakni Helvetia-Sei Semayang dan seksi 3 Sei
Semayang-Binjai akan diresmikan dan dioperasionalkan.
Sementara untuk seksi 1, Tanjung
Mulia-Helvetia masih menunggu proses pembebasan lahan yang ditargetkan akan
selesai pada Oktober ini.
Hal ini terungkap saat Wagubsu, Dr.
Nurhajizah Marpaung melakukan peninjauan langsung jalan tol Medan-Binjai, Rabu
(6/9).
Hadir dalam peninjauan itu staf
ahli Gubsu bidang ekonomi, keuangan, pembangunan, aset dan Sumber Daya Alam
(SDA), Binsar Situmorang, Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya,
Rizal Sutjipto serta tim dari PT Hutama Karya dan Kanwil BPN Sumut.
“Kita berterima kasih kepada
pemerintah pusat yang telah mempercayakan kepada PT Hutama Karya untuk membuat
jalan tol Medan- Binjai. Meski saat ini belum selesai semuanya, tapi kita
optimis ini akan selesai cepat,” ujar Nurhajizah.
Nurhajizah juga mengimbau kepada
masyarakat yang selama ini masih belum bersedia diganti rugi lahannya untuk
wilayah seksi 1 dan seksi 2, diharapkan bisa bersedia menerima proses ganti
rugi. Sebab, menurutnya pembangunan jalan tol ini bukan untuk kepentingan
siapa-siapa, melainkan untuk kepentingan masyarakat Sumut.
“Makanya mari kita imbau bersama,
insya allah bagi saudara kita yang belum membuka hati untuk memberikan
lahannya. Kita imbau bersama supaya masyarakat mau merelakan tanahnya dan
menerima pergantian uang yang kita berikan. Daripada konsinyasi di pengadilan
kan lebih baik menerima ganti rugi. Sebab, untuk yang di seksi II Sei Semayang
ini tinggal 9 persil lagi yang belum, yang lainnya kan sudah selesai semua,”
ujar Nurhajizah.
Peninjauan jalan tol dimulai dari
memasuki gerbang jalan tol Medan-Helvetia, menuju gerbang jalan tol Medan-Sei
Semayang. Setelah melintasi gerbang jalan tol Sei-Semayang,
Wagubsu langsung
meninjau lahan masyarakat yang masih terdapat 9 persil lagi yang belum dapat
dibebaskan di wilayah tersebut. Kemudian peninjauan dilakukan menuju gerbang
tol Binjai (Megawati).
Di gerbang tol Megawati ini, Wagubsu dan rombongan
melihat kantor tol Megawati dan meninjau proses pemantauan jalan tol dari layar
monitor dan pemantauan gerbang tol sekaligus melihat kesiapan mobil derek
gratis.
Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol
PT Hutama Karya, Rizal Sutjipto mengatakan, pembangunan jalan tol Medan-Binjai
ini sudah dimulai sejak ground breaking dilakukan pada April 2015 lalu.
Diakui Rizal, prosesnya memang
mengalami kendala karena lambatnya proses pembebasan lahan. Terutama untuk
pembebasan lahan seksi 1 Tanjung Mulia-Helvetia, karena masih terdapat sebanyak
378 KK lagi yang belum dibebaskan. Sementara untuk seksi 2 Helvetia-Sei
Semayang masih terdapat 9 persil yang belum dibebaskan, sementara untuk seksi 3
sudah selesai pembangunan.
“Intinya kita berharap untuk
pembebasan lahan ini ada win-win solution. Artinya, tidak ada yang dirugikan
dan jangan merugikan. Untuk seksi 1 ini masih banyak yang belum dibebaskan ada
378 KK lagi, kalau yang di Sei Semayang, ada 9 persil lagi tapi itu
sudah masuk proses konsinyasi dan tinggal menunggu keputusan pengadilan. Untuk
seksi 2 dan seksi 3 kami rencanakan bulan ini mau kami resmikan dan
dioperasionalkan,” ujar Rizal.
Dikatakan Rizal, kalau proses
pembebasan lahan pada seksi 1 dapat selesai pada bulan Oktober 2017 ini, maka
ditargetkannya Juni 2018, keseluruhan jalan tol Medan-Binjai sudah dapat
dioperasionalkan. “Kalau pembebasan lahan bisa selesai Oktober ini, kita
targetkan Juni tahun depan keseluruhannya sudah bisa dioperasionalkan,” terang
Rizal.
Sementara itu, staf ahli Gubsu
bidang ekonomi, keuangan, pembangunan, aset dan Sumber Daya Alam (SDA), Binsar
Situmorang mengatakan, untuk seksi 2 dan seksi 3 yang akan dioperasionalkan
pada bulan Agustus ini tinggal menunggu proses audit kelayakan operasional
jalan tol.
“Bulan ini memang untuk seksi 2 dan
seksi 3 kita targetkan akan diresmikan dan dioperasionalkan, sekarang ini
tinggal menunggu proses audit dari badan pengatur jalan tol yang melaksanakan
pengujian layak fungsi dan layak operasional jalan tol Medan-Binjai ini,” terang
Binsar.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan tol Medan Binjai
untuk seksi 1, Tanjung Mulia- Helvetia dilakukan dengan panjang 6.071 Km
dengan kebutuhan lahan 36,66 hektar. Untuk seksi 2 Helvetia- Sei
Semayang
panjang 9,051 Km dengan kebutuhan lahan 46,36 ha.
Selanjutnya untuk seksi 3, Sei Semayang-Binjai dengan
panjang 10.319 Km dengan kebutuhan lahan 61,04 ha. Secara keseluruhan panjang
luas lahan yang harus dibebaskan 25,441 Ha dengan kebutuhan lahan 144,06 Ha.
Pembangunan ini jalan tol ini secara keseluruhan membutuhkan dana sekitar Rp1,1
triliun. (PS/Ahmad Rizal)
