TINJAU: Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Kadis PU Karo Ir Paten Purba, Plt Camat Tiga Nderket Sukur Brahmana bersama rombongan saat tinjau lokasi irigasi. POSKOTA/BUDIMAN S
POSKOTASUMATERA.COM-KARO-Menindak
lanjuti keluhan warga di 7 Desa Kecamatan Tiga Nderket dalam upaya memajukan
pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo akan segera membangun irigasi di
Desa Perbaji.
Irigasi di Desa Perbaji
yang mengalirkan air dari Sungai Lau Borus ke pertanian warga Desa Jandi
Meriah, Perbaji, Tanjung Morawa, Temburun, Tiga Nderket, Mardingding, dan Desa
Sukatendel sudah rusak sejak tahun 2013
karena aliran erupsi Gunung Sinabung.
Akibatnya lahan
persawahan di 7 Desa tersebut kekeringan dan sulit untuk bercocok tanam akibat
saluran Irigasi rusak dan hancur. Menyikapi hal ini Bupati Karo Terkelin
Brahmana respek dan peduli serta langsung meninjau lokasi, Rabu
(18/10) sore pukul 16.00 wib.
Bupati Karo Terkelin
Brahmana didampingi anggota DPRD Karo Jhon Karya Sukatendel, Kadis PU PR
Ir.Paten Purba , Kepala BPMD Abel Tarigan, Danramil 06/payung Kapten Arh
E.Perangin angin Plt Camat Tiga Nderket Sukur Brahmana, Kabag Humas dan
Protokoler Djoko Sujarwanto meninjau lokasi irigasi rusak ini.
"Irigasi ini sudah
Rusak dan tidak berfungsi lagi untuk pengairan bagi masyarakat sekitar untuk
bercocok tanam terutama tanam padi disawah," sebut Terkelin Brahmana di
lokasi peninjauan.
Disebutkannya, untuk
tahun 2018 akan dibangun 3 titik ke bawah dan 3 titik ke atas arah Lau Borus
berbentuk Sabodam dengan kombinasi Irigasi. “Rencana ini sudah disampaikan oleh
Yuda Siagian dari Kementrian PUPR Pusat , pada saat tadi jumpa di lapangan,”
katanya.
Dipaparkannya, pembangunan
Sabodam dengan kombinasi Irigasi yang akan dibangun nanti bertujuan untuk
menahan lahar dingin apabila dari Gunung Sinabung melalui sungai Borus terjadi
hujan disertai lahar dingin plus sekaligus berfungsi untuk saluran irigasi.
Kades Tanjung Morawa
Jansen Ginting, selaku perwakilan tujuh desa mengungkapkan, sejak
tahun 2013 saluran irigasi tidak berfungsi lagi karena sudah rusak parah akibat
bolak balok lahar dingin.
“Sejak tahun 2013
Irigasi ini telah rusak, sehingga hampir empat tahun 7 desa tidak bisa tanam
padi di sawah, karena sawah semuanya kering akibat Irigasi tidak berfungsi ,
hal ini berdampak sehingga tujuh desa harus membeli beras bulog selama empat
tahun,” katanya.
Dia meminta tolong pada
Bupati Karo, untuk dibangunkan Irigasi yang sementara jika belum bisa dibangun
yang permanen. “Yang penting irigasi berfungsi kami bisa tanam padi, tomat dan
cabai seperti dulu lagi, mudah -mudahan bisa mengurangi beban kami dengan cara
ada harapan tanaman jadi, hasilnya bisa dijual ke pasar dan beras tidak
membeli lagi, ini lah harapan kami selama ini," ujar Jansen Ginting.
Menjawab keluhan warga
tujuh desa, Bupati Karo berjanji akan segera membangun irigasi yang di minta
warga. "Saya intruksikan Dinas PUPR
Karo segera kerjakan, jangan tunggu hari esok," ujar Bupati Karo yang di
sambut kegembiraan warga desa. (PS/ BUDIMAN S)