POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-
Pengurus DPD KNPI Medan kepada Pemko Medan memang selalu menyampaikan saran
pembangunan dengan cara-cara proporsional misalnya dalam Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrembang) melalui kader yang ikut serta dalam moment tersebut.
“Kami
selalu mendukung pengelolaan pembangunan dan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Pemko Medan dan jajarannya. Saran dan masukan akan selalu kami sampaikan
sesuai mekanisme yang ada,” kata Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI) Kota Medan El Adrian Shah, Senin (16/10) via ponselnya.
Dia
menegaskan tak ada satupun pengurus DPD KNPI Medan dibawah kepemimpinannnya yang
melakukan aksi unjuk rasa di kantor Walikota Medan.
“Tak ada
kader kami yang melakukan aksi demo tadi siang. Kalau masukan dan saran dalam
pembangunan memang sering kita lakukan lewat forum-forum resmi ataupun dengan
cara berdelegasi ke instansi terkait maupun dengan cara tertulis dengan agenda
resmi,” terangnya.
Bung El
sapaan akrab Ketua DPD KNPI Medan ini tak mau mengomentari adanya aksi yang
dilakukan massa mengatasnamakan KNPI di depan kantor Walikota Medan siang tadi.
Hanya
dia menegaskan, DPD KNPI Medan amat mengerti keadaan jajaran SKPD yang
menangani pembangunan di Kota Medan karena memang memiliki proses dalam perencanaan,
penganggaran dan pelaksanaan sesuai aturan yang berlaku.
“Dalam
melaksanakan proses pembangunan memang harus sesuai kaidah hokum mulai
perencanaan hingga pelaksanaan maka kita sebaiknya mendukung upaya penataan
pembangunan yang dilaksanakan Kepala Daerah dan jajarannya tanpa menghilangkan
sikap kritis yang membangun,” ujarnya.
BEKERJASAMA
Sementara
itu Ketua DPD Karang Taruna Medan, M Akhirudin Nasution menganjurkan semua
lapisan masyarakat bekerja sama membenahi ‘Medan Rumah Kita’ ini.
“Ibarat
lidi, kalau bersatu maka kita akan kuat. Maka pembangunan diyakini terlaksana
dengan baik dan merata dengan kebersamaan dan saling mendukung,” ujarnya pada
poskotasumatera.com, Senin (16/10) malam.
Dia
menjelaskan, sejak awal forum-forum resmi seperti Musrembang mengapresiasi
aspirasi sejak tingkat Lingkungan hingga diatasnya yang sebaiknya menjadi forum
yang digunakan dalam saling menyokong terlaksananya pembangunan.
“Sejak
awal, bersama-sama kita mengawal pembangunan mulai perencanaan hingga ke
tingkat pelaksanaan dengan mengedepankan positive thingking,” jabarnya.
Dia
juga menyampaikan, secara kelembagaan rutin menyampaikan pada kader Karang
Taruna di semua tingkatan untuk menjadi mata dan telinga pemerintah dalam
memantau pelayanan segala sector yang akan disampaikan ke instansi terkait
sesuai peran dan kewajiban masyarakat membantu pelaksanaan pembangunan semua
lini.
“Kader
Karang Taruna Medan berikut jajarannya selalu melakukan kritik dan saran secara
proporsional lewat forum-forum dan cara-cara resmi, baik lisan maupun tulisan.
Kami sadar pembangunan semua sector tanggungjawab kita bersama,” ujarnya.
Maraknya
tudingan mengarah pada sisi negative pembangunan Kota Medan dengan image yang
tak sedap didengar membuat Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi merasa
sebagai suatu vonis yang tidak benar.
Hal ini
dikatakannya saat memberi kata sambutan pada Pelantikan Pengurus Golkar tingkat
kecamatan dan kelurahan se-Kota Medan Periode 2017-2022 di Medan Club Jalan
Kartini, Medan, Sabtu (14/10/2017).
"Bahwa
di sana sini masih ada jalan berlubang, masih ada di sana sini pengerjaan drainase
yang mengganggu kepentingan masyarakat. Tapi bukan berarti vonisnya ada seribu
jalan berlubang di Kota Medan. Itu vonis yang miring sekali yang tidak benar
dalam rangka etika berbicara saja sudah tidak benar," sebutnya.
Eldin menyatakan tidak
semua ruas jalan di Kota Medan merupakan tanggungjawab pihaknya. "Di Kota
Medan ini, tak semua jalan bisa dikerjakan Pemko Medan. Ada yang dilakukan
Pemprov Sumut, ada dilakukan Balai Jalan Nasional dan ada pengerjaan air limbah
yang masih terbengkalai saat ini. Semua itu memerlukan energi yang lebih,"
katanya.
Eldin
mengatakan, Pemko Medan telah menyiapkan anggaran senilai Rp 1 triliun untuk
pembangunan infrastruktur. Namun, kata dia, pembangunan tidak bisa tuntas
dilakukan dalam kurun setahun.
"Saya harap masyarakat
bisa memahami bahwa semua yang kita lakukan bukan semata-mata kepentingan
golongan tertentu," pungkasnya.
RAMPUNG AKHIR TAHUN
Wakil Wali
Kota Medan, Akhyar Nasution optimistis pengerjaan perbaikan jalan rampung akhir
tahun. Pada awal tahun 2018 mendatang pihaknya pun siap melakukan
evaluasi.
Diterangkannya, sejak
awal tahun 2017 telah merancang perbaikan jalan di Kota Medan. Namun, semua ada
proses yang harus dilalui. Sejak Januari, disampaikannya, dilakukan evaluasi
pengerjaan tahun 2016.
Setelah itu, SKPD
menyiapkan segalanya, dan ketika DPRD mengetok anggaran, Pemko juga
menyelesaikan semua dokumen. Dikatakannya, sejak April 2017 Pemko sudah memulai
tender. Dan pengerjaan dirancang mulai Juni 2017.
"Tapi ketika
dimulai bulan Juni, masuk bulan Ramadan. Jadi ditunda setelah lebaran. Bukan
berarti kita berleha-leha selama enam bulan, tapi ada prosesnya. Uang dikumpuli
dari IMB berapa, dari ini berapa, jadi gak bisa sekali semua," ujarnya
Rabu (11/10/2017).
Pengerjaan secara
teknis, juga dilakukan bertahap. Apalagi jalan tersebut berdekatan, sehingga
harus dilakukan satu per satu, seperti Jalan Sutomo, Bilal, Muhtar Basri dan Bambu.
"Jadi kalau seperti
ini, satu per satu kan? Karena kalau sekali semua, bagaimana arus jalan ini,
pastinya tidak jalan. Jadi perlahan," ungkapnya.
Disampaikannya,
kontraktor yang mengerjakan proyek sudah ditegaskan, agar tepat waktu
pengerjaannya. (PS/NET/RED)