Kantor KPU Kota Padangsidimpuan di Jalan Kenanga
POSKOTASUMATERA.COM-PADANGSIDIMPUAN-Seleksi
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) oleh Komisi Pemilihan Umum Kota
Padangsidimpuan dinilai asal asalan.
Dimana
dalam seleksi tertulis dilaksanakan Senin 23 Oktober 2017 selama lebih kurang
satu jam diduga banyak kecurangan yaitu dalam test tertulis dalam satu meja
cukup padat dan hampir tidak masuk satu meja sehingga besar peluang satu sama
lain bisa saling menyontoh dalam ujian tersebut.
Seterusnya
dugaan tidak fair dalam ujian tersebut dalam kertas ujian tidak ditandatangani
oleh peserta calon PPK sehingga dalam ujian tidak ada tranparansi.
Demikian
dipaparkan mantan Ketua Panwaslu Tapanuli Selatan Bermawi Putra Siregar,SH
kepada sejumlah media di Padangsidimpuan.
Dijelaskannya,
ujian PPK tersebut banyak kejanggalan sehingga besar kemungkinan sesama kawan
bisa saling melihat jawabannya. “Seharusnya supaya lebih transparan kertas
ujian ditandatangani yang bersangkutan agar tidak kecurigaan. Dan ujiannya
cukup aneh kertas ujian tidak ditandatangani,” tegasnya.
Pantauan poskotasumatera.com,
para peserta juga tidak mempunyai tanda bukti pengenal dalam ujian tersebut
sehingga seleksi tertulis juga seakan akan dipermudah oleh KPU Kota
Padangsidimpuan.
Seterusnya
test wawancara yang dilkaksanakan KPU Kota Padangsidimpuan pada Selasa, 24
Oktober 2017 di kantor KPU kota Padangsidimpuan yang melaksanakn test wawancara
hanya satu orang anggota KPU Kota Padangsidimpuan dan tidak dilaksanakan oleh
seluruh anggota KPU.
Sehinggga
timbul pertanyaan bagaimana untuk melakukan rapat pleno penentuan pemenang PPK
kalau hanya diwawancara satu orang anggota KPU. Jadi timbul pertanyaan besar
bagaimana menentukan rapat pleno kalau hanya di test satu orang.
Ketika
ditemuai Ketua KPU Kota Padangsidimpuan DR.Arbanur Rasyid di kantornya
Jum,at (27/10) dia mengaku saat test tertulis saya tidak ada di tempat
karena masih berada di Jakarta.
Sementara
anggota KPU Mukhtar Helmi mengaku untuk test wawancara hanya dilaksanakan satu
orang saja itu bisa saja karena yang dibawa hanya hasilnya saja. (PS/SAPAWI)