POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Tahun
2018 merupakan tahun politik yang diprediksi penuh dengan turbulensi politik.
Suhu politik bisa memanas karena itu diharapkan situasi politik yang memanas
tersebut tidak sampai merusak tatanan kerukunan hidup umat beragama di tanah
air.
Demikian dikatakan Wakil Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution, MSi
saat memberi sambutan pada "Refleksi Kerukunan Akhir Tahun Bersama
Majelis-majelis Agama," Kamis (28/12) malam, yang digelar Forum Komunikasi
Umat Beragama di Hotel Emeral Garden.
"Diharapkan FKUB dan para tokoh agama dapat mengambil peran
untuk terus-menerus menanamkan kesadaran kerukunan antarumat beragama dalam
situasi apa pun," harap Wakil Walikota.
Wakil Walikota mengatakan, Indonesia menganut paham Bhineka
Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua. Nilai luhur ini, lanjutnya,
diwariskan para pendahulu bangsa karena mereka menyadari kayanya Indonesia
dengan beragam perbedaan yang dipersatukan dalam satu wadah besar, yakni bangsa
Indonesia.
"Perbedaan itu diciptakan bukan untuk dijadikan alasan
saling membenci," ungkapnya.
Acara yang dihadiri juga oleh Ketia FKUB Sumut, H. Maratua
Simanjuntak, Ketua FKUB Medan, Drs. Ilyas Halim, MPd, Ketua Tanfiziyah PW
Nahdatul Ulama, Drs. H. Afifuddin Lubis, MSi, Kepala Badan Kesbangpol Medan,
Ceko Wakhda Ritonga, SH, tokoh masyarakat dan penguris majelis-majelis agama di
Medan berlangsung dalam suasana kekeluargaan yang kental. Pada acara itu,
dilakukan pula penyerahan hadiah bagi pemenang lomba karya tulis tentang
kerukunan beragama. Di samping itu Wakil Walikota juga menyerahkan penghargaan
kepada majelis-majelis keagamaan juga organisasi keagamaan di Medan. (PS/REL)