PUTUS SEKOLAH: Kegiatan Penjaringan Remaja yang Putus Sekolah di Kabupaten Labuhanbatu di Aula Makodim setempat, Sabtu (13/1/2018). POSKOTA/OKTAVIANUS,SH
POSKOTASUMATERA.COM -
RANTAUPRAPAT - Guna merealisasikan Program Indonesia Pintar, Dinas Pendidikan
Labuhanbatu laksanakan satu terobosan yang sangat baik dengan membangun MoU
bersama Kodim 0209/LB untuk mendata remaja di Labuhanbatu berumur 6-21 tahun
yang putus sekolah.
Hasilnya,
didapat sebanyak 1.211 remaja se-Labuhanbatu yang tidak memiliki ijazah baik
SD, SMP dan SMA. Sejumlah itu, kini telah ditangani pihak Dinas Pendidikan
untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
“Ini
adalah program Indonesia Pintar, untuk merealiasaikannya diadakan pendataan
anak tidak sekolah yang melibatkan berbagai pihak, seperti Babinsa Kodim
0209/LB,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu Drs. Sarimpunan Ritonga MPd,
melalui Kabid Paud dan Dikmas Nur Eko Setyawati SPd, di Aula Makodim setempat,
Sabtu (13/1/2018).
Nur
Mengatakan, kerjasama itu berbentuk MoU yang sudah ditandatangani dalam konteks
penuntasan wajib belajar 9 tahun yang telah didata sepanjang tahun 2017.
Hasilnya, dari kuota Nasional, Labuhanbatu mencapai 1.211 orang melebihi target
yang ditetapkan dari pusat dengan hanya berjumlah 1.000 orang.
“Dengan
hasil pendataan yang melebihi target ini, tentunya tidak terlepas dari
kontribusi Babinsa Kodim 0209/LB, sehingga data yang dibutuhkan bisa terjaring,
untuk itu, saya melalui dinas Pendidikan Labuhanbatu mengucapkan terima kasih
kepada Bapak-bapak Babinsa atas kerjasama yang baik ini,” sebut Kabid.
Dijelaskannya,
dari sejumlah hasil pendataan remaja putus sekolah tersebut, di tahun 2018 ini
akan direalisasikan konsep kesetaraan keaksaraan yang diwujudkan oleh pusat
melalui program Indonesia Pintar.
“Untuk
se- Provinsi Sumut, Labuhanbatu merupakan Kabupaten pertama yang melaporkan
hasil kelebihan target tersebut, dan di tahun 2018 ini akan segera
direlaisasikan melalui program Indonesia Pintar, dan ujiannya akan digelar
dengan berbasis computer,” sebut Kabid.
Di tempat
yang sama, Kasi Kesetaraan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Labuhanbatu,
Yulinar Harefa SPd, menjelaskan bahwa ada sebanyak ratusan data yang tidak lengkap,
sehingga tidak bisa masuk ke server pusat, apabila data tersebut tadinya
lengkap, diyakini capaian untuk Labuhanbatu hingga 2000 orang.
“Tapi,
ini menjadi pembelajaran bagi kita kedepan untuk dapat mengetahui jumlah
realita banyaknya anak putus sekolah di Labuhanbatu ini, dan bagi masyarakat
usia 6-21 tahun yang belum memiliki izajah SD, SMP, SMA, dapat mendaftarkan
susulan ke Dinas Pendidikan,” terang Yulinar.
Lebih
jauh, Yulinar menjelaskan, bahwa pihaknya sejak awal Tahun 2017 lalu, telah
melaksanakan sejumlah Sosialisasi yang dilakukan melalui media sosial, brosur,
spanduk serta komunikasi langsung ke masyarakat.
Dalam
kesempatannya, Dandim 0209/LB Letkol Czi Denden Sumarlin SE, melalui Kasdim
Mayor Inf Ertiko Cholifa SH,SPd, mengatakan, bahwa TNI memiliki peran dalam
turut mendukung pemerintah.
“Peran
TNI yakni Babinsa, dalam Pertahanan Keamanan dibidang pendidikan. Ketahanan
Negara, bukan hanya angkat senjata, ada juga operasi militer bukan perang
(OMBP), salah satunya mendukung pemerintah dalam menuntaskan wajib belajar 9
Tahun” sebut Kasdim. (PS/OKTA)