MACET: Jalan Parapat-Pematang Siantar persis Simpang Timbangan Kota Pematang Siantar, Senin (1/1) sekitar pukul 20.00 WIB macet total hingga Selasa (2/1) pukul 00.15 WIB. POSKOTA/RED
POSKOTASUMATERA.COM-P.
SIANTAR-Jalan Parapat-Pematang Siantar persis Simpang Timbangan Kota Pematang
Siantar, Senin (1/1) sekitar pukul 20.00 WIB macet total hingga hingga 4 jam
lebih.
Kemacetan
akibat padatnya arus balik mudik Natal dan Tahun baru karena keesokan harinya
para masyarakat akan kembali aktif bekerja, kuliah dan bersekolah mengakibatkan
ruas-ruas jalan dipenuhi kendaraan roda empat dan roda 2 serta bus-bis
pariwisata.
Selain
itu ramainya arus pulang para pengunjung beberapa titik tujuan wisata di Kabupaten
Simalungun, Kota Pematang Siantar, Kab. Toba Samosir (Tobasa) dan Kab. Tapanuli
Utara (Taput) serta Kab. Humbang Hasundutan (Humbahas) menambah panjang antrian
pengendara di jalan ini.
Selain
padatnya arus lalu lintas, ditambah lagi perilaku menyimpang para pengendara
yang tak memiliki kesabaran mengikuti antrian kendaraan yang diatur petugas
kepolisian dibantu Dinas Perhubungan setempat.
Namun,
macet 4 jam lebih ini juga dituding akibat ketidaksiapan pemerintah dan aparat
kepolisian dalam mengantisipasi membludaknya jumlah kendaraan masyarakat yang
mudik dan wisatawan local dan mancanegara karena promo besar-besaran sarana
wisata di Danau Toba yang mengelilingi Kab. Simalungun, Kab. Tobasa, Taput dan
Kab. Humbahas.
Salah
seorang pengungjung Danau Toba, S Manurung (43) warga Kec. Dolok Masihul Kab.
Deli Serdang mengaku membawa keluarganya dari Jakarta ke Parapat Kab.
Simalungun untuk mengunjungi Danau Toba karena promosi Geopark Kaldera Danau
Toba yang dilounching Pemerintah secara besar-besaran.
“Saya
mengunjungi Danau Toba bersama keluarga yang sedang Mudik dari Jakarta karena
promo Geopark Kaldera Danau Toba. Tapi saya lihat pemerintah tak siap
megantisipasi kemacetan arus lalulintas akibat serbuan pengunjung ditambah arus
balik libur Natal dan Tahun baru,” ujarnya.
Dia
mengaku, kemacetan di Simpang Timbangan Kota Pematang Siantar ini merupakan
kejadian rutin disaat-saat libur hari besar keagamaan ataupun libur Tahun Baru.
“Macet disini udah sering jika libur keagamaan atau tahun baru. Tapi kali ini
yang terparah,” terangnya sembari menggerutu.
S
Manurung bersama beberapa pengemudi lain juga sempat menghentikan laju
kendaraan yang menyalib antrian kendaraan dan meminta pengendara untuk memutar
arah mengikuti antrian. “Kami hentikan para pengendara yang menyalib. Kami
suruh balik, semua juga ingin cepat,” katanya.
Dia
juga menyebutkan, kemacetan panjang itu merupakan bentuk kegagalan Pemerintah Provinsi
dan Kepolisian Daerah Sumut dalam mengantisipasi kemacetan hingga mengakibatkan
masyarakat tak nyaman dan akan menjadi kenangan jelek bagi wisatawan
mengunjungi Danau Toba dan destinasi wisata lainnya di beberapa Kabupaten
sekitar Danau terbesar di Indonesia itu.
BERSAMA: Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin. POSKOTA/DOK
Menanggapi
masalah ini, Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw yang dihubungi, Senin (1/1)
malam mengaku sejak siang telah mengarahkan jajaran Kapolres Siantar dan
Kapolres Simalungun untuk mengantisipasi kemacetan arus balik dan pengunjung
destinasi wisata.
Pria
Kelahiran Fakfak Papua Barat tanggal 25 Oktober 1963 ini membenarkan kemacetan
akibat keramaian kendaraan dan mengaku Kapolres jajaranya itu sedang mencari
solusi mengurai kemacetan. Namun karea alternative jalan di wilayah itu yang
terbatas berakibat lambannya penuntasan kemacetan.
“Sejak
semalam (Senin 1-1-2018 siang, red) sudah saya atensi ke Kapolres Pematang
Siantar dan Simalungun dan memang benar ada keramaian masyarakat disana
sehingga padat dan macet. Para Kapolres terus lakukan beberapa solusi hanya
alternative jalan di wilayah yang terbatas,” tulisnya menjawab konfirmasi
wartawan ke ponselnya.
Pantauan
wartawan, Selasa (2/1) sekitar pukul 00.15 WIB tumpukan kendaraan yang
terdampak macet akhirnya dapat terurai. Ratusan Polisi Lalulintas Polres
Pematang Siantar dan Simalungun dibantu Satuan Brimob terlihat terus mengatur
arus lalulintas. (PS/RED)