LUMPUHKAN: Brigjen Martuani Sormin melumpuhkan teroris, Sabtu (16/1/2016) lalu di Starbuck Sarinah Jakarta. POSKOTA/DOK
POSKOTASUMATERA.COM-JAKARTA-Kepala Divisi (Kadiv) Propam Mabes Polri
Brigjen Martuani Sormin disebut-sebut bakal menjabat Pejabat (Pj) Gubernur
Sumatera Utara (Gubsu).
Sumber menyebutkan, Kamis (25/01) berkas ajuan Perwira Tinggi Polisi
yang namanya sempat melejit karena menghentikan aksi teroris di Bom Sarinah ini
sudah dimajukan atas permintaan Mendagri Tjahyo Kumolo dan tinggal menunggu persetujuan Presiden RI menjabat Pj Gubsu.
Nama Martuani Sormin mencuat dan jadi perbincangan besar di Januari
2016. Dia merupakan satu dari tiga anggota polisi yang berhadapan langsung dan
melakukan baku tembak dengan kelompok bom Thamrin.
Saat itu Martuani yang masih berpangkat Kombes dan menjabat sebagai Karopos Polda Metro hendak ke Monas melakukan pengawalan unjuk rasa. Di tengah perjalanan saat melintasi Sarinah, dia mendengar ada bunyi ledakan, yang awalnya dikira ledakan kompor.
Saat itu Martuani yang masih berpangkat Kombes dan menjabat sebagai Karopos Polda Metro hendak ke Monas melakukan pengawalan unjuk rasa. Di tengah perjalanan saat melintasi Sarinah, dia mendengar ada bunyi ledakan, yang awalnya dikira ledakan kompor.
"Saya melintas di Sarinah ada ledakan di Starbuck cafe,
mengeluarkan asap. Saya berpikir itu ledakan kompor. Belum sampai lampu merah
berikutnya ada ledakan yg kemudian saya tahu adalah Pos Polisi," jelas
Martuani, Sabtu (16/1/2016) lalu.
Martuani lantas meminta sopir untuk putar arah ke sumber
ledakan. Dari situ, dia meminta anggotanya untuk membuat perimeter pengamanan.
"Berhenti persis didepan starbuck cafe. Saya turun dan segera memerintahkan anggota lantas untuk tutup dan mengisolasi TKP," kata Martuani.
Saat itu Martuani belum bisa mengenali situasi dengan seksama. Tiba-tiba saja mobilnya dilempar bom.
"Berhenti persis didepan starbuck cafe. Saya turun dan segera memerintahkan anggota lantas untuk tutup dan mengisolasi TKP," kata Martuani.
Saat itu Martuani belum bisa mengenali situasi dengan seksama. Tiba-tiba saja mobilnya dilempar bom.
"Saya tidak tahu kalau di belakang saya sudah ada
anggota teroris yang acungkan senjata dan menembak kerumunan orang dekat pos
Polisi. Orang yang berbaju hitam tertembak jatuh," kata Martuani.
Martuani lantas bergerak mendekat Starbucks yang menjadi lokasi yang dituju dua anggota teroris. Saat itu dia berjumpa dengan anggota polisi lain yang berbaju putih, belakangan dia diketahyi adalah AKBP Untung Sangaji. AKBP Untung datang bersama ajudannya yang bernama Ipda Tamat.
"Kita mulai menembak pelaku yang berbaju hitam bersembunyi di balik mobil putih," kata Martuani.
Baku tembak dimenangkan oleh tiga polisi. Di tengah baku tembak itu, bom yang dibawa pelaku meledak.
"Pelaku tertembak. Kemudian meledak. Kami bertiga masuk memastikan pelaku meninggal. Ditemukan bom lempar diransel pelaku dan senjata pistol jenis FN," kata Martuani.
Martuani lantas bergerak mendekat Starbucks yang menjadi lokasi yang dituju dua anggota teroris. Saat itu dia berjumpa dengan anggota polisi lain yang berbaju putih, belakangan dia diketahyi adalah AKBP Untung Sangaji. AKBP Untung datang bersama ajudannya yang bernama Ipda Tamat.
"Kita mulai menembak pelaku yang berbaju hitam bersembunyi di balik mobil putih," kata Martuani.
Baku tembak dimenangkan oleh tiga polisi. Di tengah baku tembak itu, bom yang dibawa pelaku meledak.
"Pelaku tertembak. Kemudian meledak. Kami bertiga masuk memastikan pelaku meninggal. Ditemukan bom lempar diransel pelaku dan senjata pistol jenis FN," kata Martuani.
Kadiv Propam Mabes Polri Brigjen Martuani Sormin
Informasi
ini dibenarkan Kabag Penerangan Umum Divisi
Humas Polri Kombes Martinus Sitompul. Kepada wartawan, Kamis (25/1/2018)
Martinus menyatakan Wakapolri menyampaikan ada dua perwira tinggi Polri yang
dipercaya untuk memimpin sementara dua wilayah provinsi, yaitu Jawa Barat dan
Sumatera Utara
"Dalam pengarahannya, Bapak Wakapolri menyampaikan ada dua perwira tinggi Polri yang dipercaya untuk memimpin sementara dua wilayah provinsi, yaitu Jawa Barat dan Sumatera Utara," ujar Kombes Martinus Sitompul.
Menurut Martinus, penugasan perwira tinggi Polri sebagai penjabat gubernur merupakan hal wajar. Namun belum ada keputusan resmi mengenai kepastian Irjen Iriawan dan Irjen Martuani bertugas sebagai penjabat kepala daerah.
"(Menjabat Pj gubernur) sekitar 4-5 bulan," sebut Martinus soal masa tugas dua perwira tinggi Polri tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum PolriKombes Martinus
Sitompul mengatakan,
dua perwira tinggi Polri diusulkan menjadi penjabat Gubernur Jawa Barat dan
penjabat Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018.
Dua nama ini merupakan usulan Kapolri
Jenderal (Pol) Tito Karnavian atas permintaan Menteri Dalam Negeri Tjahjo
Kumolo.
Nantinya,
Iriawan diproyeksikan menjabat sebagai penjabat Gubernur Jawa Barat, sedangkan
Martuani diusulkan sebagai penjabat Gubernur Sumatera Utara.
"Informasi
yang saya terima untuk Provinsi Jawa Barat, pelaksana tugasnya akan diisi Irjen
M Iriawan. Sementara Provinsi Sumatera Utara direncanakan Irjen Martuani
Sormin," kata Martinus.
Saat ini, kata Martinus, Polri masih
menunggu surat resmi dari Kementerian Dalam Negeri soal penunjukan dua jenderal
polisi tersebut sebagai kepala daerah.
"Kami
masih menunggu surat resminya sehingga bisa kita ketahui siapa yang akan
menduduki jabatan sementara," kata Martinus.
Martinus mengungkapkan, Iriawan dan
Martuani akan mengikuti jejak Inspektur Jenderal Carlo Brix Tewu yang pada Pilkada
Serentak 2017 lalu
yang dilantik menjadi penjabat Gubernur Sulawesi Barat.
Saat itu, Carlo menjabat sebagai Plh
Deputi V Bidang Keamanan Nasional Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan, sekaligus staf ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko
Polhukam. (PS/NET)