Kasek SMA Negeri 6 Padangsidimpuan Ahwin Daulay, S.Pd
POSKOTASUMATERA.COM-PADANGSIDIMPUAN-Tahun di
2018 sudah ditapaki, namun awal tahun melinial
itu tak banyak yang berubah, terutama keprihatinan dunia pendidikan.
Nasib Guru Honorer dan Siswa amat menggundahkan hati Kepala Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Padangsidimpuan Ahwin Daulay, S.Pd.
Dalam sesi wawancara dengan poskotasumatera.com, Selasa ( 9/1) Ahwin
Daulay, S.Pd mengaku sangat prihatin melihat gaji honorer yang sungguh sangat
jauh dibawah Upah Minimum Regional (UMR), padahal guru itu adalah profesi mulia.
“Bayangkan saja untuk satu kali tatap muka dengan murid hanya bisa
digaji Rp 10.000. Tak akan cukup memenuhi kebutuhan para guru terutama guru wanita,”
ujarnya.
Dipaparkannya, kebutuhan untuk guru wanita cukup banyak yang antara lain
beli bedak, beli baju mengajar, beli sepatu dan beli yang lainnya. “Kalau hanya
mengandalkan gaji yang dibawah UMR mungkinkah Guru bisa sejahtera,” tanya Ahwin
Daulay.
Dia mengaku, sepakat gaji guru honorer dinaikkan karena tidak sesuai dengan
profesi yang diembannya.
Diuraikannya juga, dengan pelajar tak mampu yang
dinilai sangat kasihan melihatnya apalagi keadaan orangtua mereka penghasilannya
dibawah UMR dan hendak menghidupi kebutuhan keluarga.
“Saya sangat sepakat dengan program Pemerintah
untuk memberikan Bantuan Siswa Miskin (BSM) karena sangat terbantu orangtua
siswa/i untuk menyekolahkan anaknya,” ujarnta.
Dia mengungkapkan rasa kasihannya pada murid tak
mampu dan selalu dilayaninya dengan baik saat berurusan dengannya. “Hati saya
langsung kasihan karena dari penampilan dan cara berpakaiannya kita bisa melihat
dan menyimpulkan bahwa siswa-siswi dan guru ekonominya sangat lemah,” urainya.
Ahwin Daulay, S.Pd mengaku, sebagai Kepala Sekolah sering memberikan
bantuan secara pribadi kepada guru honorer dan pelajar tak mampu.
Jika ada rapat mapun pertemuan di Medan, terangnya,
yang pertama diungkapkannya selalu gaji
Honorer terus ditingkatkan dan disejahterakan. “Karena saat ini gaji honorer
yang ditampung di APBD sangat tidak wajar dan jauh dibawah UMR," pungkas
Ahwin.
Diilustrasikannya, tidak ada profesi yang dapat menyaingi kemuliaan
profesi seorang guru, karena di atas pundaknya diserahi tugas untuk mengajar
para murid-muridnya menjadi manusia yang berilmu.
“Ditangan seorang guru itu pula si siswa akan mendapat pendidikan
nilai-nilai kehidupan dan menjadikannya seseorang menjadi manusia yang
mempunyai jiwa dan kepribadian yang luhur, bertanggung jawab, menghargai
sesamanya, mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Tuhan kepadanya,” paparnya.
(PS/BERMAWI)