Keprihatinan Nasib Guru Honor dan Siswa Tak Mampu di Awal 2018

/ Selasa, 09 Januari 2018 / 22.44.00 WIB
Kasek SMA Negeri 6 Padangsidimpuan Ahwin Daulay, S.Pd

POSKOTASUMATERA.COM-PADANGSIDIMPUAN-Tahun di 2018 sudah ditapaki, namun awal tahun melinial  itu tak banyak yang berubah, terutama keprihatinan dunia pendidikan.

Nasib Guru Honorer dan Siswa amat menggundahkan hati Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Padangsidimpuan Ahwin Daulay, S.Pd.

Dalam sesi wawancara dengan poskotasumatera.com, Selasa ( 9/1) Ahwin Daulay, S.Pd mengaku sangat prihatin melihat gaji honorer yang sungguh sangat jauh dibawah Upah Minimum Regional (UMR), padahal guru itu adalah profesi mulia.

“Bayangkan saja untuk satu kali tatap muka dengan murid hanya bisa digaji Rp 10.000. Tak akan cukup memenuhi kebutuhan para guru terutama guru wanita,” ujarnya.

Dipaparkannya, kebutuhan untuk guru wanita cukup banyak yang antara lain beli bedak, beli baju mengajar, beli sepatu dan beli yang lainnya. “Kalau hanya mengandalkan gaji yang dibawah UMR mungkinkah Guru bisa sejahtera,” tanya Ahwin Daulay.

Dia mengaku, sepakat gaji guru honorer dinaikkan karena tidak sesuai dengan profesi yang diembannya.

Diuraikannya juga, dengan pelajar tak mampu yang dinilai sangat kasihan melihatnya apalagi keadaan orangtua mereka penghasilannya dibawah UMR dan hendak menghidupi kebutuhan keluarga.

“Saya sangat sepakat dengan program Pemerintah untuk memberikan Bantuan Siswa Miskin (BSM) karena sangat terbantu orangtua siswa/i untuk menyekolahkan anaknya,” ujarnta.

Dia mengungkapkan rasa kasihannya pada murid tak mampu dan selalu dilayaninya dengan baik saat berurusan dengannya. “Hati saya langsung kasihan karena dari penampilan dan cara berpakaiannya kita bisa melihat dan menyimpulkan bahwa siswa-siswi dan guru ekonominya sangat lemah,” urainya.

Ahwin Daulay, S.Pd  mengaku, sebagai Kepala Sekolah sering memberikan bantuan secara pribadi kepada guru honorer dan pelajar tak mampu.

Jika ada rapat mapun pertemuan di Medan, terangnya,  yang pertama diungkapkannya selalu gaji Honorer terus ditingkatkan dan disejahterakan. “Karena saat ini gaji honorer yang ditampung di APBD sangat tidak wajar dan jauh dibawah UMR," pungkas Ahwin.

Diilustrasikannya, tidak ada profesi yang dapat menyaingi kemuliaan profesi seorang guru, karena di atas pundaknya diserahi tugas untuk mengajar para murid-muridnya menjadi manusia yang berilmu.

“Ditangan seorang guru itu pula si siswa akan mendapat pendidikan nilai-nilai kehidupan dan menjadikannya seseorang menjadi manusia yang mempunyai jiwa dan kepribadian yang luhur, bertanggung jawab, menghargai sesamanya, mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Tuhan kepadanya,” paparnya. (PS/BERMAWI)




Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p