TAUSYIAH: Al Ustad Sholeh Mahmoed (Solmed) dalam tausyiahnya di acara Pemko Medan dalam menutup tahun 2017. POSKOTA/REL
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Pemko
Medan mengakhiri tahun 2017 dengan menggelar Dzikir, Tausiyah dan Doa
Bersama di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (31/12). Selain bentuk ungkapan
rasa syukur kepada Allah SWT, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi
momentum refleksi sekaligus intropeksi diri agar menjadi lebih baik lagi
ke depannya, terutama bagi seluruh apratur sipil negara ASN di lingkungan Pemko
Medan sehingga memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh
masyarakat.
Sebelum
Dzikir, Tausiyah dan Doa Bersama dimulai, acara lebih dulu diisi dengan
pemberian santunan kepada 650 anak-anak panti asuhan dari lima agama berbeda
yakni Islam, Kristen Protestan Khatolik, Hindu Budha dan Konghucu yang
dilakukan Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi bersama Wakil Walikota Medan
Ir H Akhyar Nasution MSi. Kemudian dilanjutkan pemberian bahan makanan kepada
sejumlah panti asuhan.
Dzikir
dipimpin KH Amiruddin MS yang dihadiri ribuan umat Islam di Kota Medan.
Dzikuir, Tausiyah dan Doa Bersama ini turut dihadiri Sekda Kota Medan Ir H
Syaiful Bahri Lubis, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Plh
Dandim 0201/BS Kol Arm Anggoro Nur Setiawan SIP serta Wakil ketua DPRD
Medan Iswanda Nanda Ramli, unsur Forkopimda Kota Medan, pimpinan OPD,
camat, lurah serta ibu-ibu pengajian.
Melalui
Dzikir, Tausiyah dan Doa Bersama ini, Walikota mengajak seluruh umat Muslim di
Kota Medan untuk merefleksi diri atas apa yang telah dilakukan selama tahun
2017. Setelah itu melakukan perbaikan diri sehingga menjadi insan yang
lebih baik lagi dalam menyongsong tahun 2018.
Selanjutnya
Walikota mengajak untuk bersama-sama menjadikan Kota Medan lebih baik lagi ke
depannya, bermartabat serta selalu menjaga ukhuwah Islamiyah. “Di samping itu
mari kita bersama dengan jajaran Pollri dan TNI selalu menjadikan Medan
sebagai kota yang aman dan kondusif,” kata Walikota.
Untuk
kitu melalui Dzikir, Tausiyah dan Doa Bersama ini, Walikota mengajak semua
berkumpul untuk melakukan muhasabah (mengevaluasi diri) atas berbagai
perbuatan yang telah dilakukan selama tahun 2017 agar tidak menajdi orang-orang
yang merugi. Sebab, melalui muhasabah, Walikota yakin dapat
melakukan analisis kekuatan dan kelemahan diri. Selain itu juga mampu melihat
berbagai peluang dan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.
“Umat
Muslim Kota Medan harus mampu menunjukkan bahwa Islam merupakan agama rahmatan lil alamin (membawa rahmat dan
kesejahteraan bagi alam semesta) yang mampu menyandingkan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan tetap menjaga iman dan takwa,” ungkapnya.
Dikatakan
Walikota, umat yang menjadikan Al Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai tuntutan hidup
sambil tetap mempelajari perkembangan terkini berbagaiilmu pengetahuan modern
agar menjadi umat terdepan di era globalisasi.
Mengakhiri
tahun 2017 dengan Dzikir, Tausiayah dan Doa Bersama, jelas Walikota,
menunjukkan karakter warga Kota Medan sebagai kota multikultural yang
mengutamakan sisi religiusitas. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak terlena
dengan kehidupan dunia yang fana, sebab duniaini hakikatnya hanyalah
persinggahan sementara sebelum akhirnya kembali kepada Sang Khalik.
Disamping
itu tambah Walikota lagi, Dzikir, Tausiyah dan Doa Bersama ini dilakukan untuk
mencegah agar momen pergantian tahun tidak diisi dengan kegiatan yang sifatnya
hura-hura dan kurang bermanfaat, apalagi kegiatan tersebut jauh dari
nilai-nilai mulia yang diajarkan dalam agama Islam.
“Untuk
itulah saya berharap agar kegiatan Dzikir dan Doa Bersama yang kita
laksanakan saat ini hendaklah dibudayakan di lingkungan kita masing-masing.
Semoga apa yang kita lakukan pagi ini, termasuk doa-doa yang disampaikan dijabah (dikabulkan) Allah SWT. Insya Allah
keinginan kita menjadikan Medan sebagai rumah kita bersama yang modern,
humanis, berdaya saing, religius dan nyaman dapat terwujud,” harapnya.
Sementara
itu Al Ustad Sholeh Mahmoed (Solmed) dari ibukota Jakarta dalam tausiyahnya,
mengajak seluruh jemaah yang hadir agar menjadikan momen pergantian tahun
ini untuk melakukan musahabah agar menjadi lebih baik lagi ke
depannya serta terus meningkatkan ketakwaanm kepada Allah SWT.
"Jika
ingin menambah ketaqwaan kepada Allah SWT, kita harus mengingat perbuatan yang
telah kita lakukan pada masa lalu. Apa yang telah kita perbuat menjadi
pembelajaran untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,”
jelas Solmed.
Selain
itu alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah menambahkan, guna
meningkatkan keimanan dengan memperbanyak beristighfar (minta ampun) kepada allah SWT
atas kesalahan masa lalu. Di samping meningkatkan rasa keimanan, juga akan
menjadi bekal ketika menghadap Allah SWT nanti dalam kondisi bersih dan
dipenuhi amal kebaikan.
Kemudian
penceramah berdarah Mandailing ini, mengajak jemaah untuk memperbanyak sedekah.
Dikatakannya, ada 3 jenis harta yang dimiliki manusia selama hidup yakni harta
yang habis terpakai, harta simpanan dan harta yang tersimpan. Untuk harta yang
terpakai habis dan harta yang disimpan lebih cenderung sifatnya duniawi.
“Harta
simpanan ini merupakan harta yang akan kita bawa pada saat meninggal. Harta
inilah yang akan menjadi amal kebaikan bagi kita pada saat dihisab nanti. Untuk itulah saya mengajak kita
semua untuk terus memperbanyak harta simpanan ini. Hal itu dapat diwujudkan
dengan sering bersedekah,” ungkapnya.
Sedangkan
yang terakhir, Solmed mengingatkan seluruh jemaah untuk memperbanyak doa sesuai
dengan perintah Rasullah. Selain mendoakan diri, keluarga, orang tua maupun
orang lain atau tetangga. “Dengan memperbanyak doa, insya Allah akan
lahir ahlak yang mulia dan menjauhkan kita dari sifat iri maupun dengki,”
pungkasnya. (PS/REL)