RESMIKAN: Menko Bidang PMK Puan Maharani bersama Menteri PU PR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumut, HT Erry Nuradi S MSi, Walikota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin S MSi, dan Dirut PDAM Tirtanadi, Sutedi Raharjo, saat meresmikan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di IPAL Cemara. POSKOTA/IST
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Puan
Maharani dan Basuki Hadimuljono meresmikan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) skala Ibu Kota Kecamatan (IKK) Kabupaten
Serdang Bedagai serta Lounching Layanan Sambungan Rumah Air Minum Online.
Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
meresmikan 3 program Prov Sumut itu di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Cemara PDAM Tirtanadi, Jalan Flamboyan, Medan, Jumat (26/1) Sore.
Turut
hadir bersama kedua menteri adalah Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Anggota
DPR RI Sofyan Tan, Gubsu HT Erry Nuradi, Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S
MSi, beserta Dirut PDAM Tirtanadi, Sutedi Raharjo, Direktur Adm/Keuangan Arief
Haryadian, Direktur Air Limbah Heri Batangari dan Direktur Air Minum
Delviyandri.
Selain
meresmikan IPLT, Menko Puan juga meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum Skala
Ibukota Kecamatan (SPAM IKK) di Kecamatan Sei Rampah, Serdang Bedagai,
Sambungan Rumah Air Minum Tirtanadi secara Online dan Layanan Lumpur Tinja
Terjadwal (LLTT).
Menko
Puan mengatakan, IPLT Medan dibangun oleh Kementerian PUPR dan rampung tahun
2017. IPLT berfungsi untuk mengolah limbah tinja rumah tangga warga Medan
sekitar 50 ribu rumah tangga. Kemudian IPLT diserahkan kepada PDAM Tirtanadi
untuk dikelola.
"IPLT
ini untuk mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang kami gagasi, meminta
agar IPLT itu dirawat bersama oleh para pihak agar dapat digunakan untuk jangka
waktu lama," kata Puan.
Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono, menjelaskan limbah rumah tangga menjadi persoalan
serius bagi lingkungan. Karenanya Kementerian PUPR terus memprogramkan
pembangunan IPLT. "Sejauh ini sudah ada 240 IPLT yang kami bangun, baik di
perkotaan dan perdesaan," katanya.
IPLT,
lanjut Basuki, akan terus dikembangkan untuk menuju program 100-0-100 (bebas
100% sanitasi, 0% kawasan kumuh dan 100% akses air minum). "Saat ini,
capaian sanitasi di Indonesia tahun 2017 baru mencapai 76,37%, sedangkan akses
air minum 72,04%," ungkapnya.
IPLT
Medan itu dibangun dengan kapasitas 100 m3/hari yang ditargetkan dapat melayani
rumah yang memiliki tangki septik individual maupun komunal di Medan.
"Limbah
tinja rumah tangga diolah di IPLT Medan ini, air olahan dari sini sudah
memenuhi kualitas air baku seperti ketentuan Kementerian LHK, barulah dilepas
ke sungai. Kemudian limbah kering, ada yang diolah menjadi pupuk dan brekest
(bahan bakar)," terang Basuki.
Dia
menambahkan SPAM IKK Serdang Bedagai memiliki kapasitas 50 liter/detik yang
dapat melayani 5.000 rumah. "SPAM IKK Serdang Bedagai kita bangun melalui
Ditjen Cipta Karya bekerjasama dengan pemkab setempat pada tahun 2016 dan tahun
2017," katanya.
Sementara
itu, Gubsu Tengku Erry Nuradi mengapresiasi hadirnya IPLT Medan. Namun
diharapkannya agar dibangun minimal 4 lagi IPLT sejenis di Sumut, disamping
pengolahan limbah perpipaan yang sudah ada selama ini.
Dirut
Tirtanadi Sutedi Raharjo mengatakan kesiapan pihaknya untuk mengelola limbah
rumah tangga. Pihaknya juga mengapresiasi diresmikannya IPLT itu dan Sambungan
Rumah Air Minum Tirtanadi secara online dan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal
(LLTT).
"Kami
di Tirtanadi sudah juga ada bidang air limbah, sehingga kami pun terus fokus
dalam pengelolaan air limbah, dimana nantinya tarif yang dikenakan kepada
pelanggan limbah sangat murah," katanya.
IPLT
Kota Medan dibangun dengan kapasitas 100 m3/hari yang ditargetkan dapat
melayani 50.000 rumah yang memiliki tangki septik individual maupun komunal
yang terbangun di wilayah Kota Medan. Sedangkan, SPAM IKK Kabupaten Serdang
Bedagai memiliki kapasitas 50 liter/detik yang dapat melayani hingga 5.000
rumah.
Capaian
sanitasi di Indonesia pada tahun 2017 baru mencapai 76,37%. Sedangkan akses air
minum mencapai 72,04%. Oleh karena itu diharapkan, Pemerintah Kota Medan dan
Kabupaten Serdang Bedagai mampu untuk menjamin keberlanjutan infrastruktur IPLT
dan SPAM IKK yang telah terbangun melalui langkah-langkah strategis, antara
lain penambahan akses baik sambungan air minum maupun pelayanan pengurasan
tangki septik, perbaikan kualitas tangki septik di tingkat rumah tangga, dan
inovasi pelayanan yang dapat mempermudah masyarakat mendapatkan akses sanitasi
dan air minum. (PS/RED)