KUNJUNGAN: Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi menerima kunjungan Dirut PDAM Tirtanadi Sumut Sutedi Raharjo dan utusan USAID IUWASH PLUS. POSKOTA/IST
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi
menerima kunjungan Dirut PDAM Tirtanadi Sumut Sutedi Raharjo dan United States
Agency International Development Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene
Penyehatan Lingkungan untuk Semua (USAID IUWASH PLUS) di Rumah Dinas Walikota
Jalan Sudirman Medan, Kamis (4/1).
Kunjungan ini dilakukan terkait dengan peresmian tempat penampungan dan
pengolahan limbah tinja di Jalan Cemara, Selasa (9/1). Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI direncanakan yang akan meresmikannya.
Diharapkan, Walikota bisa hadir dalam peresmian tersebut.
Dikatakan Sutedi, PDAM Tirtanadi bekerjasama USAID IUWASH membuat tempat
penampungan limbah tinja di kawasan Jalan Cemara guna menampung seluruh limba
tinja masyarakat Kota Medan. Sebab, selama ini mobil tinja milik Dinas
Kebersihan dan Pertamanan usai menyedot limbah tinja masyarakat tidak diketahui
dimana dibuangnya.
Oleh karenanya dengan adanya tempat penampungan dan pengolahan limbah
tinja yang dibangun dengan menggunakan dana APBN ini, jelas Sutedi, mobil tinja
bisa membuang ke tempat tersebut.
“Alhamdulillah tempatnya sudah selesai dibangun dan dipergunakan. Malah
beberapa mobil tinja milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah membuang ke
sana,” kata Sutedi.
Menurut Sutedi, kehadiran tempat penampungan dan pengolah limbah ini
sangat penting dalam upaya penyelamatan lingkungan (sanitasi). Dengan asumsi
penduduk Kota Medan saat ini sekitar 2,5 juta jiwa, dimana masing-masing
perjiwa membuang tinja sekitar 0,5 kg perhari, maka sudah ribuan ton tinja yang
dihasilkan dalam sehari.
“Tentunya ini harus disikapi, salah satunya dengan pembangunan tempat
penampungan dan pengolahan limbah tinja. Kita nantinya akan bekerjasama dengan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menyedot limbah tinja masyarakat. Tinja
itu selanjutnya kita olah menjadi aman dan diusahakan menjadi sumber energi ke
depannya seperti briket maupun pupuk yang ada baku mutunya,” jelasnya.
Sebagai kota besar dan metropolitan, papar Sutedi, limbah padat seperti
tinja ini ini harus di-manage dan diolah dengan baik. Untuk menjaga
lingkungan, peran masyarakat dan seluruh stakeholder sangat diperlukan guna
mewujudkannya.
“Tempat penampungan dan pengolah limbah tinja ini sudah selesai
dibangun. Jadi kedatangan kita kemari untuk mengundang Bapak Walikota hadir
untuk mendampingi Bapak Menteri PUPR meresmikannya,” ungkapnya.
Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi didampingi sejumlah pimpinan
OPD terkait di lingkungan Pemko Medan, sangat mengapresiasi atas kehadiran
tempat pembuangan dan pengolah limbah tinja tersebut. Dengan demikian tempat
itu nantinya dapat menampung seluruh tinja warga Kota Medan.
“Kami menyambut baik program ini. Diharapkan tempat ini
dapat menampung seluruh limbah tinja warga Medan. Apalagi ada rencana limbah
tinja itu akan diolah menjadi sumber energi seperti briket maupun pupuk,” kata Walikota.
Di samping itu dengan me-manage limbah tinja bilang Walikota,
tentunya dapat mendukung upaya peningkatan kualias lingkungan sekaligus
menghindari terjadinya pencemaran sumber air tanah sehingga kualitas dan
kebersihan air tanah di Kota Medan terjamin.
Setelah itu Walikota menrima kunjungan Pimpinan PT Pegadaian Kanwil I
Medan, Nasruddin Dali beserta sejumlah bawahannya. Selain bersilaturahmi,
kunjungan itu bertujuan untuk menginformasikan program Pegadaian yakni Tabungan
Emas. Melalui program ini, masyarakat dapat menabung di Pegadaian yang nantinya
jumlah tabungannya akan dikonversi dengan emas.
Nasruddin menjelaskan, pogram ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Medan
Baru, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. Dengan menjual sampah
miliknya, masyarakat bisa membuka tabungan emas di Pegadaian.
"Saat ini warga enggan menabung ke bank. Rasa enggan itu coba kita
antisipasi melalui program emas ini. Hanya dengan memiliki uang Rp.5.000,
mayarakat bisa menabung di Pegadaian. Tabungannya nanti kita konvesi dengan emas
sesuai dengan harga nilai emas yang ada di pasaran saat itu,” jelas Nasruddin.
Program emas ini mendapat dukungan Walikota, sebab program ini
mengedukasi sekaligus mengajak masyarakat untuk menabung dimana tabungannya
nantinya dikonversi dengan emas. “Saya harap pihak pegadaian dapat menjalin
kerjasama dengan kecamatan lainnya seperti yang telah dilakukan di Kecamatan
Medan Baru,” harap Walikota Medan. (PS/REL)