Walikota Medan Sidak RS Pirngadi, BPPT, Disdukcapil dan Kantor Camat Petisah

/ Rabu, 03 Januari 2018 / 04.15.00 WIB
HASIL ROTGEN: Dirut RSUD Dr Pirngadi Suryadi Panjaitan menunjukkan hasil Rotgen pasien pada Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi , Selasa (2/1) saat melakukan Sidak di RS Pirngadi Medan. POSKOTA/IST 

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Dihari pertama  kerja di tahun 2018, Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi , Selasa (2/1) melakukan Inspeksi mendadak (sidak) sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan.

Sidak ini terutama pada OPD yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik. Selain ingin mengecek jumlah kehadiran para pegawai pasca libur Tahun Baru 2018, untuk  memastikan apakah pelayanan publik yang dilakukan masing-masing OPD telah berjalan dengan baik.
               
Adapun OPD yang disidak Walikota Medan bersama Asisten Umum Setdakot Medan Ikhawan Habibi Daulay, Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan SDM Kota Medan Lahum Lubis serta Kabag Humasy Ridho Nasution yakni RSUD Dr Pirngadi Medan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Kantor Camat Medan Petisah  serta Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT).

SIDAK: Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, Selasa (2/1) saat sidak di RS Pirngadi Medan disambut tangisan keluarga pasien. POSKOTA/IST 

Di RSUD Dr Pirngadi Medan, Walikota disambut tangisan oleh keluarga pasien di ruang rawat inap di lantai dua. Pasalnya, keluarga pasien mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. Pasien atas nama Budi Hartono (45) yang dihipotesis menderita kanker hati kurang mendapatkan pelayanan maksimal.
               
Dengan menangis terisak-isak, Anum (38), salah seorang adik pasien langsung mengungkapkan keluhannya kepada Walikota begitu memasuki ruang rawat inap. Dikatakannya, abangnya sudah dua minggu dirawat namun kondisi kesehatannya justru semakin memburuk dan acapkali menjerit kesakitan.

“Tolonglah  dibantu abang kami, Pak Wali. Sudah dua minggu dirawat  disini tapi enggak ada perubahan. Selama dirawat jarang diperiksa dokter, hanya perawat saja. Kami nggak tega lagi melihat kondisinya. Perut abang kami semakin membengkak, sering kali bang kami menjerit kesakitan,” kata Anum berlinangan air mata.

Walikota sontak terkejut mendengar pengaduan Anum. Apalagi tidak hanya Anum, beberapa keluarganya yang lain juga ikut menangis. “Dokter jarang masuk Pak Wali.  Kalau begini terus, kami takut sesuatu terjadi dengan abang kami. Sudah beberapa kali kami minta agar pihak rumah sakit (RSUD) Dr Pirngadi) agar merujuk abang kami ke RSUD H Adam Malik, tapi sampai saat ini tidak juga dirujuk,” ungkapnya lagi.

Yang membuat kondisi kesehatan abangnya semakin drop lagi,  jelas Anum, setelah pihak dokter memberitahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan. “Dokter langsung mengatakan kepada abang kami kalau dia kena kanker hati. Setelah mendengar ucapan dokter itu, kondisi kesehatan abang kami semakin menurun.  Jadi tolonglah bantu kami, Pak Wali,” ungkap wanita yang mengaku tinggal di  Paluh Kuro, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang.

Wajah Walikota sontak memerah dan langsung menanyakan kebenaran pengaduan keluarga pasien kepada Dirut RSUD Dr Pirngadi Suryadi Panjaitan yang ikut mendampingi saat peninjauan berlangsung.

Namun menurut Suryadi, pihaknya sudah memberikan pelayanan, sedangkan dokter tidak  memeriksa karena kebetulan hari libur.

Tidak puas mendengar jawaban Suryadi, Walikota kemudian menanyakan siapa dokter yang bertanggung jawab di ruang tersebut. Namun dokter yang dicari tidak berada di tempat, Walikota pun tampak marah.

“Segera jatuhkan sanksi kepadanya (dokter yang bertanggung jawab). Saya tidak mau ada keluhan seperti ini. Seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit ini harus mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya!” tegas Walikota kepada Dirut RSUD Dr Pirngadi dengan wajah merah.

Setelah itu Walikota pun mencoba menenangkan keluarga pasien. Dia memastikan pasien yang bersangkutan akan dirawat dengan sebaik-baiknya. “Mengenai permintaan keluarga agar pasien dirujuk ke RSUD H Adam Malik, saya minta secepatnya dilakukan. Kalau bisa hari juga, jangan pernah sekalipun mempersulit urusan,” perintahnya.

Keluarga pasien tampak puas atas jawaban dan sikap tegas Walikota tersebut. Tangisan mereka pun sontak berhenti. Mereka pun selanjutnya mengurusi abangnya yang baru keluar dari kamar mandi. Dengan berjalan tertatih-tatih dipegangi sang istri berikut botol infus, mereka  kemudian membantu untuk membaringkannya di atas tempat tidur.

 Setelah itu Walikota meninjau ruangan rawat inap lainnya, tak lupa berkomunikasi dengan pasien beserta keluarga satu persatu. Selain kondisi kesehatan, Walikota juga menanyakan mengenai perawatan yang diberikan. Semua masukan  ditampung untuk seanjutnya dievaluasi guna peningkatan kualitas di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.

Selain itu dalam sidak yang dilakukan tersebut, Walikota juga mendapati ruangan untuk tempat pasien mendaftar bocor. Oleh karenanya Walikota minta  segera dilakukan perbaikan, sebab kalau hujan deras turun tentunya sangat mengganggu ketenangan dan kenyamanan pasien beserta keluarga. “Saya rasa untuk mengatasi bocor itu biasa diselesaikan satu hari juga,” tegasnya.


Dari RSUD Dr Pirngadi, Walikota selanjutnya meninjau Kantor Disduk Capil Jalan Iskandar Muda. Di tempat itu Walikota menerima keluhan sejumlah masyarakat terkait pengurusan KTP. Selain lama, mereka juga harus mondar-mandir  ke kantor camat maupun kantor Disdukcapil akibat tidak adanya informasi yang jelas terkait pengambilan KTP usai pengurusan.

Keluhan warga langsung ditindaklanjuti Walikota  kepada Kadisdukcapil OK Zulfi. Menurut pengakuan Zulfi, jaringan sering bermasalah sehingga pencetakan e-KTP   lama. Dikatakannya, proses pencetakan untuk 1 KTP memakan waktu setengah jam  pada pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Baru pada pukul 17.00 sampai 06.00 WIB, proses pencetakan bisa cepat sehingga mereka pengerjaan dilakukan malam hari.

“Setelah selesai dicetak, e-KTP selanjutnya kami serahkan kepada pihak kecamatan untuk dibagi kepada warganya. Mengenai blangko e-KTP aman dan tidak ada masalah, semula kita terima 60.000 blangko e-KTP hingga kita tersisa 12.000 blangko lagi,” jelas Zulfi.

Selesai mendengar penjelasan Zulfi, Walikota minta agar Kadisdukcapil tersebut mencari solusi  guna mengatasi jaringan yang sering bermasalah. Sebab, Walikota  ingin pelayanan e-KTP cepat karena dokumen kependudukan itu sangat penting bagi warga. Di samping itu Walikota minta agar pembagian e-KTP yang sudah selesai dicetak secepatkan dikirim ke kecamatan.

“Seberapa yang selesai dicetak langsung dikirim ke kantor camat, jangan tunggu sampai banyak dulu baru dikirim. Saya tidak mau masalah pencetakan e-KTP ini dikeluhkan warga lagi,” pesan Walikota.

Sebelum meninggalkan Kantor Disdukcail, Walikota juga menyapa sejumlah warga yang tengah melakukan pengurusan di tempat tersebut. Malah Walikota sempat menggendong salah seorang anak  pasangan suami istri.  Setelah menanyakan kedua orang tuanya, ternyata sang anak belum memilik akte kelahiran. “Tolong dibantu pengurusan akte kelahiran anak ini!” kata Walikota kepada Kadisdukcapil.

Selanjutnya Walikota meninjau Kantor Perpustakaan dan Arsip Kantor Camat Medan Petisah yang berada satu lokasi dengan Kantor Disduk Capil.


Terakhir, Walikota  sidak ke Kantor Dinas  Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan  Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Jalan AH Nasution serta Kantor Camat  Medan Selayang. Dalam peninjauan tersebut, Walikota kembali menegaskan agar memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat.  (PS/REL)




Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p