Warga Miskin Tetap Jadi ‘Sapi Perahan’, Raskin Diambil Dengan Harga Rp 32 Ribu

/ Rabu, 17 Januari 2018 / 22.31.00 WIB
Ilustrasi Beras Bulog

POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU - Ironis memang menjadi keluarga miskin, selain menyandang predikat tsk mampu, kerap pula menjadi sapi perahan. Namun, hal itu dipastikan tidak akan terjadi lagi, karena pada tahun 2018 ini, pemerintah akan memberikan bantuan beras gratis kepada warga miskin. Demikian dikatakan Kansilog Labuhanbatu, Sumtera Utara, Paninyungan Hasibuan saat berbincang dengan wartawan diruang kerjanya, Rabu 17 Januari 2018.

Katanya, mulai hari ini Rabu 17 Januari 2018, akan segara luoncing kepada warga sesuai hasil Confrence Pres dengan Menteri Khofifah yang kini digantikan oleh Idrus Marham yang baru dilantik Presiden pagi tadi di Istana Negara, bahwa akan disalurkan bantuan beras kepada Warga Miskin. 

"Untuk tahun ini, tidak ada lagi penjualan beras raskin, akan di berikan gratis, tapi beratnya menjadi 10 Kg,” ungkapnya.

Hal lain, juga akan mengontrol harga beras di pasar. Dimana Bulog akan menjadi pengawas langsung dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi. Sehingga spekulan dapat di hindari.

"Untuk mengontrol harga beras, Bulog akan menentukan HET, tidak boleh ada harga di luar HET,” katanya.

Sebelum, terungkap saat berbincang dengan Opung Sinaga penduduk Kelurahan Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu.

Bahwa, batuan Pemerintah berupa Beras miskin (Raskin) yang sudah di tetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 1.600,- per Kg dengan berat 15 Kg per karung. Warga penerima membayar Rp 24.000,- tapi Opung Sinaga harus merogoh Kocek Rp 32.000,- artinya ada selisih harga Rp 8.000,- per karung.

"Saya membayar Tiga Puluh Dua ribu per goni berat nya 15 Kg,” katanya dengan nada berat kepada Wartawan di sekitaran Kantor Bupati, Rabu (17/01/2018).

Opung Sinaga yang kesehariannya bekerja sebagai Juru parkir ini sangat membutuhkan bantuan beras Raskin. Tapi jika harga yang di patokan tinggi, dirasa sangat tidak pantas, sebutnya Opung Sinaga yang bertempat tinggal hanya 100 meter dari Kantor Kansilog Labuhanbatu. 

"Memang saya berterima kasih sudah dapat beras, tapi jangan harganya di naikan, sudah susah, kok di tokohi lagi,” ungkapnya. (PS/OKTA) 



Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p