BONGKAR: Plt. Sekdakab Labuhanbatu bersama Ka Bappeda Labuhanbatu dan beberapa ka SKP terkait menyaksikan pembongkaran Ruko eks Pasar Baru Jalan Diponegoro Rantauprapat. POSKOTA/OKTAVIANUS,SH
POSKOTASUMATERA.COM- RANTAUPRAPAT-Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu bekerja sama dengan perusahaan
yang ada di daerah itu akan membangun Taman Budaya Ika Bina En Pabolo yang
berlokasi di kompleks eks Pasar Baru Jalan Diponegoro Rantauprapat, diawali
dengan Pembongkaran 11 unit Ruko milik Pemkab Labuhanbatu.
Plt.
Sekdakab Labuhanbatu Ahmad Muflih, SH, MM, Rabu (7/2) pagi disela-sela
Pembongklaran 11 Ruko itu mengutarakan, Kegiatan penghancuran atau pembongkaran
11 unit Ruko eks Pasar Baru Rantauprapat yang tujuannya adalah untuk
mengoptimalkan pemanfaatan lahan eks Pasar Baru Rantauprapat.
“Karena
kita ketahui bersama bahwa sejak pindahnya pedagang-pedagang Pasar Baru ke
Pasar Gelugur, daerah di Jalan Diponegoro ini seperti ditinggalkan, sehingga
ruko-ruko yang ada ini sejak kepemimpinan Pak Tigor sudah tertinggal begitu
saja dan menjadikan Jalan Diponegoro ini atau Rantauprapat menjadi kumuh, jorok
bahkan kalau malam hari dijadikan tempat-tempat maksiat, bahkan kita
khawatirkan menjadi tempat persembunyian untuk pelaku-pelaku kriminal oleh
karena itu kita manfaatkan dan optimalisirkan aset ini dengan rencana
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk membangun Taman Budaya dan Ruang Terbuka
Hijau yang dilengkapi dengan villa atau cottege yang bernuansa etnis,” paparnya.
Untuk
pembangunannya diharapkan dari dana CSR masing-masing Perusahaan yang ada di
Kabupaten Labuhanbatu, dalam hal ini pihak perusahaan sudah ada kata mupakat
dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk mendukung pembangunan Taman
Budaya Ika Bina En Pabolo ini melalui dana CSR Perusahaan.
“Pemkab
Labuhanbatu sudah berkoordinasi dengan seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten
ini untuk membangun eks Pasar Baru melalui dana CSR, Pemkab Labuhanbatu tidak
menerima dana atau uang kontan untuk membangun, ini dari perusahaan, tetapi
pihak perusahaan lah yang membangun sarana dan pasilitasnya,” jelas Ahmad
Muflih.
Diharapkan
nanti, Taman Budaya atau Ruang Terbuka Hijau ini menjadi ikonnya Kota
Rantauprapat dan ini adalah pembangunan yang luar biasa untuk menumbuhkan minat
masyarakat untuk mengunjungi Rantauprapat ini, agar pembangunan ini berhasil
tentu diharapkan dukungan semua pihak termasuk Unsur Forkopimda, pihak
perusahaan dan OPD serta warga masyarakat untuk memberikan do’a restu agar
rencana pembangunan ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Sementara,
Ir. Fachrul Hamta Marpaung Wakil Direktur CV. Dwitama Consultant selaku
Konsultan Perencana dalam pembangunan Taman Budaya ini disela-sela pembongkaran
itu menjelaskan, Rencananya di lokasi eks Pasar Baru yang luasnya lebih kurang
2 Ha ini akan dibangun “Taman Budaya Ika Bina En Pabolo Labuhanbatu”, sedangkan
isi dari Taman Budaya itu sendiri nantinya terdapat beberapa bangunan 12 etnis
yang ada di Labuhanbatu berikut dengan bangunan-bangunan pendukung lainnya.
“Di lokasi
eks Pasar Baru ini nanti akan dibangun juga open stage, musholla,
bangunan toilet, perpustakaan ada juga joging track, plaza, sarana olahraga,
cafetaria, kantin, klinik, pusat IT dan beberapa bangunan edukasi lainnya,
jelas Fachrul Hamta Marpaung.
Lebih
lanjut dijelaskannya, Menyangkut kepada sebutan taman, disini juga ada RTH
(Ruang Terbuka Hijau) didalamnya itu nanti juga akan ada ditanam buah-buahan
identik dengan Kabupaten, misalnya Kuini, Mangga dan yang lainnya, kemudian
juga ditanam hutan-hutan keras/pohon-pohon hutan seperti kayu marbau, meranti
dan kulim, kayu-kayu keras seperti itu akan ditanam, karena itu juga bagian
dari edukasi atau pertaniannya.
Selanjutnya,
aktivitas-aktivitas di Taman Budaya ini setiap hari, artinya dari Pukul 09.00
Wib Pagi s/d 22.00 Wib Malam aktivitasnya itu semua ada seperti perpustakaan
umum, pusat permainan anak-anak, cafetaria, kemudian edukasi budaya itulah
bangunan-bangunan etnis.
Pada
konsepnya semua adalah didalam Taman Budaya ini seperti edukasi pariwisata,
taman bermain sarana olahraga dan jajanan, semua ada terangkum dalam lokasi
ini, jelas consultant muda ini.
Dari
pantauan dilapangan, bahwa pembongkaran 11 pintu ruko di eks Pasar Baru ini
langsung dikomandoi Plt. Sekdakab Labuhanbatu Ahmad Muflih, SH, MM bersama
Asisten Adm Pemerintahan, Asisten Adm Umum, Kepala OPD terkait dan Camat Rantau
Utara, dimana Pemkab Labuhanbatu juga menurunkan puluhan anggota Satpol PP dan
BPBD serta aparat Dinas Perhubungan maupun PLN. (PS/OKTA)
RUNTUHKAN:
Alat Berat yang diturunkan untuk meruntuhkan bangunan 11 Ruko milik Pemkab
Labuhanbatu. POSKOTA/OKTAVIANUS,SH