Ketua LSP Ihram Kurnia Agusta,SKM.M.Kes
POSKOTASUMATERA. COM-PADANGSIDIMPUAN-Lembaga Survey Padangsidimpuan (LSP) akan melaksanakan
survey pemilih. Survey pemilih dilaksanakan untuk menentukan didaerah mana
Pemilih Putih (cerdas), Pemilih abu abu (tidak bisa menentukan pilihan),
pemilih hitam (harus dengan uang baru mau memilih).
Demikian Disampaikan Ketua LSP Ihram Kurnia
Agusta,SKM.M.Kes kepada poskotasumatera. com baru baru ini.
Disampaikannya, mereka berharap pemilih dalam Pemilu Kota Padangsidimpuan agar cerdas memilih pilihannya dengan memilih Calon Walikota Padangsidimpuan berdasarkan visi misinya yang bisa mensejahterakan masyarakat. “Jika kita memilih pemimpin karena uangnya maka tunggulah kehancuran Kota Padangsidimpuan. Kita akan menurunkan tim dan menjumpai masyarakat Kota Padangsidimpuan setiap rumah ke rumah,” ujarnya.
Dipaparkannya, bulan Maret ini akan
melaksanakan sosialisasi kepada warga masyarakat tentang perlunya Pemilih
cerdas agar Kota Padangsidimpuan maju.
Untuk mensurvey Pemilih Sosialisasi
Pemilih Cerdas Quasi eksipetemine, pretest dan postes. 20 Pertanyaan kepada
masyarakat, baru di Postes apakah ada
perubahan. Responden 6 orang perlingkungan termasuk Hatobangon, Alim Ulama dan
cerdik pandai , Naposo Nauli Bulung dan Pemuda.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pilkada yang dilaksanakan pada beberapa daerah diduga masih menggunakan money politik, sehingga dengan masih maraknya money Politik ini menimbulkan tercederainya arti Pilkada yang sesungguhnya betapa seharusnya masyarakat dalam memilih harua berdasarkan Integritas, kapabilitas, yang dituangkan dalam visi misi kandidat.
Saat ini permasalahan adalah Pembangunan yang
belum merata dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, Lapangan yang
sedikit tidak bisa menampung lulusan SMA, Perguruan Tinggi dan masyarakat
usia kerja, jumlah pengangguran terbuka sebesar 6.835 jiwa dan buruh sebesar
12,34 persen.
Pekerja tidak dibayar sebesar 12,19 persen dari
jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2017. Masalah sosial di Kota
Padangsidimpuan dengan angka kriminilitas pada tahun 2016 sebesar 683 kasus dan
kasus narkoba 30 jiwa serta penyandang cacat sebanyak 883 jiwa tahun 2017.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pilkada yang dilaksanakan pada beberapa daerah diduga masih menggunakan money politik, sehingga dengan masih maraknya money Politik ini menimbulkan tercederainya arti Pilkada yang sesungguhnya betapa seharusnya masyarakat dalam memilih harua berdasarkan Integritas, kapabilitas, yang dituangkan dalam visi misi kandidat.
“Dengan demikian kita berharap Sosialisasi
hasil survey responden kita akan kita sosialisasikan pada Bulan Maret ini
dengan mengundang Kapolres Kota Padangsidimpuan, MUI, mewakili Perguruan Tinggi
dan Unsur Organisasi lainnya demi untuk Pilkada Padangsidimpuan berintegtitas,”
paparnya. (PS/BERMAWI)