Kota Medan Bak Negeri Koboy, OTK Hancurkan Lapak Pedagang Siang Bolong

/ Minggu, 04 Maret 2018 / 10.35.00 WIB
DIRUSAK: Kondisi lapak pedagang Pasar 5 Marelan pasca dirusak oleh OTK, Sabtu (03/03) siang bolong. POSKOTA/RIADI-RYANT

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Daerah Medan Marelan saat ini bagai negeri koboy tanpa hukum, siapa kuat dia berkuasa, siapa banyak masa dia yang disetujui bicara dan caranya. Hingga seolah tak ada lagi hati nurani atas penderitaan masyarakat khususunya pedagang.

Aksi koboy ini dilakukan sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) pada pedagang depan Pasar Marelan lama, Sabtu (03/03) sore kemarin. Tanpa pemberitahuan dan tanpa memikirkan harta benda pedagang, para OTK menghancurkan lapak pedagang.

Selain menghancurkan lapak, bahan bangunan Lapak pedagang juga dicuri hingga puluhan pedagangan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

Pak Sitorus (65) warga Marelan mengaku mengetahui adanya pengrusakan lapak dagangan milik istrinya dari teman sesama pedagang. “Saya mendapat informasi lapak istri saya dihancurkan oleh orang-orang suruhan pegawai Pasar Marelan. Tapi saat kami tanyakan kepada Kepala Pasar Marelan Halim dikatakannya tak ada memerintah membongkar lapak pedagang di depan Pasar Marelan lama,” kata Sitorus.

Demikian juga penjelasan pedagang lain. Mereka mengaku terkejut Lapak nya dirusak dan barang-barang mereka hilang dibawa para perusak. Dalam waktu dekat mereka mengaku akan melaporkan masalah ini ke polisi.

Ketua Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indoonesia (APPSINDO) Marelan, H Sukirman saat ini langsung menghubungi Kepala Pasar Marelan Halim. “Saya langsung menghubungi Kepala Pasar Marelan, Halim. Dia mengaku tak ada menyuruh orang membongkar lapak pedagang di depan Pasar Marelan lama,” kata H Sukirman.

Kapolsekta Medan Labuhan Kompol Hendrik Tampubolon yang dikhabari media langsung memerintahkan anggotanya turun ke lapangan. Dalam pendataan, Kapolsekta Medan Labuhan mengutus Pembantu Kepala Unit (Panit) Intel turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas didampingi perwakilan Lurah Rengas Pulau mendata korban pengrusakan dan mencari fakta pelaku pengrusakan.

Menanggapi masalah ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan Mulia Asri Rambe menyatakan perlakukan sekelompok OTK merusak lapak pedagang merupakan perbuatan arogan. “Arogan, kebetulan saya lagi diluar kota,” jawabnya di laman messenger nya saat disambangi wartawan, Sabtu (03/03) malam.

Pantauam wartawan, puluhan lapak pedagang porak poranda akibat perbuatan pelaku pengrusakan. Sebagaian barang milik pedagang seperti seng, kayu dan barang lain hilang.

Belum diketahui pelaku pengrusakan. Namun saat dipergoki pelaku pembawa seng milik pedagang, nama Ali Geno disebut-sebut sebagai orang yang memerintahkan pengangkatan seng.
“Saya supir mobil milik Ali Geno bang,” kata supir Pick-up BK 9406 CW yang mengangkati seng-seng milik pedagang. Ali Geno sendiri adalah Ketua Persatuan Pedagang Tradisional Medan (P3TM) Pasar Marelan.

Masalah pedagang di Medan Marelan memang terbilang komplit. Selain harga meja dan kios yang mencekik leher, para pedagang juga hingga kini belum mendapatkan kepastian atas lapak dagangan yang dijanjikan PD Pasar Medan.

Padahal, gedung Pasar Induk Mini Marelan sudah rampung dibiayai dana APBD Medan senilai  Rp. 20 miliar lebih. Namun anehnya, pembangunan lapak dagangan di dalam gedung ini dilakukan oknum-oknum yang mengaku pengurus organisasi pedagang dengan mematok harga meja dan kios dagangan mencapai puluhan juta.

Janji-janji Pemko Medan akan meresmikan gedung Pasar Induk Mini Marelan juga tak terlaksana. Demikian juga dengan rencana relokasi pedagang tak kunjung terlaksana karena tak selesainya pembangunan lapak dagangan. (PS/TIM)  
Komentar Anda

Terkini: