SERAHKAN: Asisten I Pemkab Muara Enim M Teguh Jaya menyerahkan sertifikat pada peserta pembinaan Ormas dan LSM yang digelar. POSKOTA/EDWARD
POSKOTASUMATERA.COM-MUARA ENIM-Pemerintah
mengantisipasi spionase atau operasi intelijen asing yang akan menggunakan data
Indonesia untuk kepentingan mereka perpanjangan tangan Organisasi Masyarakat
(Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Guna mengantisipasi hal ini danmembantu Ormas
dan LMS menjalankan tugas dan fungsi dengan baik, Pemkab Muara Enim melakukan
pembinaan terhadap Ormas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Selasa
(17/4) di Ballroom Hotel Griya Serasan Sekundang.
Kegiatan itu dilaksanakan selama empat hari, Selasa – Kamis (17-19/4/2018) dan diikuti oleh 100 orang berasal dari berbagai Ormas dan LSM yang ada di Kabupaten Muara Enim.
Bupati Muara Enim H Muzakir Sai Sohar diwakili Asisten I M Teguh Jaya saat membuka acara itu mengatakan, kegiatan itu memiliki makna penting dan berguna, agar organisasi kemasyarakatan dapat meningkatkan partisipasinya melalui pendayagunaan dan peningkatan partisipasinya demi terciptanya sasaran sasaran pembangunan Nasional baik di pusat maupun di daerah.
Teguh mengungkapkan, terdapat beberapa masalah penyalahgunaan dan penyimpangan organisasi kemasyarakatan, antara lain dijadikan sarana tindak pidana pencucian uang dan sarana tindak pidana lainya, seperti korupsi, penyelundupan, pemerasan, penipuan, aksi kekerasan dan penggelapan.
Masalah selanjutnya, kata Teguh, lemahnya manajemen Organisasi Kemasyarakatan, sehingga disalahgunakan untuk pendanaan kegiatan separatis yang mengancam keutuhan bangsa.
“Masalah selanjutnya ialah Organisasi Masyarakat Asing melakukan kegiatan penggalangan dana publik (fundraising, red) di dalam Negeri, kegiatan inteliijen untuk kepentingan asing dan menjadi sel-sel kepentingan asing. Dan tantangan menjaga ‘kelangsungan hidup’ organisasi masyarakat dalam negeri, yang terlalu bergantung dari honor luar negeri,” ungkap Teguh.
Masalah lainnya, kata Teguh, Ormas dan LSM menjadi sarana Ideologi yang bertentangan dengan ideology Pancasila, serta menjadi alat dalam proses liberalisasi sistem sosial kemasyarakatan lndonesia. (PS/EDWARD)
Kegiatan itu dilaksanakan selama empat hari, Selasa – Kamis (17-19/4/2018) dan diikuti oleh 100 orang berasal dari berbagai Ormas dan LSM yang ada di Kabupaten Muara Enim.
Bupati Muara Enim H Muzakir Sai Sohar diwakili Asisten I M Teguh Jaya saat membuka acara itu mengatakan, kegiatan itu memiliki makna penting dan berguna, agar organisasi kemasyarakatan dapat meningkatkan partisipasinya melalui pendayagunaan dan peningkatan partisipasinya demi terciptanya sasaran sasaran pembangunan Nasional baik di pusat maupun di daerah.
Teguh mengungkapkan, terdapat beberapa masalah penyalahgunaan dan penyimpangan organisasi kemasyarakatan, antara lain dijadikan sarana tindak pidana pencucian uang dan sarana tindak pidana lainya, seperti korupsi, penyelundupan, pemerasan, penipuan, aksi kekerasan dan penggelapan.
Masalah selanjutnya, kata Teguh, lemahnya manajemen Organisasi Kemasyarakatan, sehingga disalahgunakan untuk pendanaan kegiatan separatis yang mengancam keutuhan bangsa.
“Masalah selanjutnya ialah Organisasi Masyarakat Asing melakukan kegiatan penggalangan dana publik (fundraising, red) di dalam Negeri, kegiatan inteliijen untuk kepentingan asing dan menjadi sel-sel kepentingan asing. Dan tantangan menjaga ‘kelangsungan hidup’ organisasi masyarakat dalam negeri, yang terlalu bergantung dari honor luar negeri,” ungkap Teguh.
Masalah lainnya, kata Teguh, Ormas dan LSM menjadi sarana Ideologi yang bertentangan dengan ideology Pancasila, serta menjadi alat dalam proses liberalisasi sistem sosial kemasyarakatan lndonesia. (PS/EDWARD)
