NAMA JALAN: Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Medan menemui Walikota Medan mengusulkan nama Mantan Gubsu Alm. SM Amin menjadi nama jalan di Kota Medan. POSKOTA/RYAN
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mendukung penuh usulan
Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas
Medan (Pussis Unimed) yang ingin menjadikan nama Sutan Muhammad Amin
sebagai nama jalan di Kota Medan. Selain sebagai
Gubernur Sumatera Utara di awal-awal kemerdekaan dan dilantik
langsung Presiden Soekarno, SM Amin juga merupakan tokoh penting
dalam peristiwa Sumpah Pemuda 1928.
Dukungan ini disampaikan Walikota ketika menerima kunjungan Ketua Pussis
Unimed sekaligus sejarawan Kota Medan Dr phill Ichwan Azhari MS
beserta sejumlah anggota di Rumah Dinas Walikota Jalan Sudirman Medan, Jumat
(13/4).
Didampingi Asisten Administrasi Umum Ikhwan Habibi dan Kadis Pendidikan
Kota Medan Hasan Basri, Walikota menyatakan siap mendukung usulan tersebut.
Apalagi dari penjelasan yang disampaikan Ichwan, sosok SM Amin sangat
patriotik. Pria kelahiran Lhoknga (Aceh) merupakan
pengurus Jong Sumateranen Bond dan berperan aktif pada kegiatan
Konggres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Disamping itu dari penjelasan Ichwan juga terungkap, SM Amin
merupakan salah satu penggagas sekaligus anggota Komite Besar
Indonesia Muda (KBIM). SM Amin kemudian dilantik menjadi Gubernur
Muda Sub Provinsi Sumatera Utara pada 14 April 1947 dan menjadi Gubernur Penuh
untuk Provinsi Sumatera Utara pada 30 Mei 1948 yang dilantik langsung Presiden
Soekarno.
“Kita sangat mendukung pengusulan nama SM Amin menjadi nama salah satu
jalan di Kota Medan. Kita harapkan dengan ditabalkannya nama SM Amin menjadi
nama salah satu jalan, warga Kota Medan dapat mengetahui dan mengingat
jasa-jasa yang telah dilakukan beliau selama masa hidupnya,” kata Walikota.
Untuk mendukung keinginan tersebut, Walikota selanjutnya menyarankan
kepada Pussis Unimed segera mengajukan pengusulan untuk diproses selanjutnya.
Setelah itu Pemko Medan akan mengajukan sekaligus meneruskann kepada
DPRD Medan.
“Pengusulan nama jalan harus mendapat persetujuan dari DPRD Medan.
Dengan kesejarahan yang telah diperbuat SM Amin selama hidupnya, insha Allah
DPRD Medan menyetujuinya,” ungkapnya.
Selain itu Walikota juga menyarankan kepada Pussis Unimed untuk menemui
DPRD Medan, terkait dengan pengusulan nama SM Amin menjadi nama salah satu
jalan di Kota Medan. Termasuk, menerangkan secara jelas dan lengkap riwayat dan
perjuangan yang telah dilakukan SM Amin untuk Tanah Air.
Ichwan Azhari pun mengaku sangat puas, sebab Walikota menyatakan
dukungan atas pengusulan nama SM Amin menjadi nama jalan di Kota Medan sebagai
bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas perjuangannya selama hidupnya.
Dikatakan Ichwan, Pussis Unimed mengusulkan Jalan Sei Batanghari untuk diganti
menjadi nama Jalan SM Amin.
“Dari pihak Universitas Sumatera Utara setelah kita berkoordinasi
mengusulkan Jalan Gunung Krakatau menjadi nama Jalan SM Amin. Pussis Unimed
tentunya lebih setuju Jalan Gunung Krakatau yang menjadi nama Jalan SM Amin,
sebab jalan itu lebih panjang dibandingkan Jalan Sei Batanghari yang kita
usulkan,” jelas Ichwan.
Penabalan nama SM Amin menjadi nama salah satu jalan, jelas Ichwan, tentunya
penting dilakukans ehingga masyarakat, terutama generasi muda bisa mengenal tokoh
penting sebagai gubernur pertama Sumatera Utara dan tiga kali menjabat sebagai
gubernur. Namun sayang perjuangan yang telah dilakukan SM Amin ternyata tidak
dikenal dalam memori masyarakat.
“Itulah sebabnya kita mengusulkan nama beliau menjadi nama salah satu
jalan di kota Medan,” paparnya.
Selain itu terangnya lagi, SMS Amin merupakan tokoh yang melahirkan
Sumpah pemuda dari Sumut dan penyelamat Republik Indonesia.
Dijelaskannya, ketika RI dikatakan pemerintah kolonial Belanda sudah
bubar, Soekarno-Hatta ditangkap dan ibukota negara di Jakarta dan Jogyakarta
sudah diduduki Belanda serta perjuangan yang dilakukan Jendral Sudirman
dilakukan dari hutan dan gunung ke gunung secara bergeriliyawan.
“Kondisi itu membuat Belanda ,mengumumkan kepada dunia bahwasannya
Indonesia sudah tidak ada. Namun klaim itu dibantah SM Amin, beliau mengatakan
Indonesia masih ada, saya gubernurnya dan membentuk anggota DPRD. Itulah
perannya sangat heroik. Justru saya sangat sayangkan nama SM tidak ada di Kota
P Siantar, sebab P Siantar merupakan tempat lahirnya Provinsi Sumatera Utara
tahun 1947, begitu juga dengan Kota Medan,” terangnya.
Atas dasar itulah tegas SM Amin, tujuan pengusulan nama SM Amin menjadi
nama salah satu jalan di Kota Medan agar tokoh nama pahlawan besar itu diingat
dan menjadi memori masyarakat. “Alhamdulillah Bapak Walikota mendukungnya dan
menyarankan segera menyampaikan usulan kepada Pemko Medan dan DPRD Medan,”
pungkasnya. (PS/RYAN/REL)