Presiden RI Joko Widodo Dan Sultan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah Saat Menuruni Anak Tangga Istana Kepresidenan Bogor. POSKOTA/OKTA
POSKOTASUMATERA.COM - BOGOR - Indonesia dan Brunei Darussalam sepakat berkomitmen untuk tetap berupaya meningkatkan Perdagangan di antara Kedua Negara di masa mendatang. Komitmen tersebut tercapai, usai Pertemuan yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam - Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).
Informasi yang dihimpun Wartawan dari Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, dalam Kata Pengantarnya pada Pertemuan Bilateral tersebut, Presiden Joko Widodo menyebutkan, bahwa kerja sama antara Kedua Negara selama ini telah terjalin dengan baik dan dengan penuh suka cita menyambut kunjungan Sultan Brunei ke Indonesia.
"Selamat datang Sri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan seluruh Delegasi dari Brunei Darussalam di Istana Bogor. Sebuah kehormatan bagi kami, dapat menerima kunjungan Sri Baginda ke Indonesia", ucap Presiden.
Sultan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah sendiri, pada kesempatan yang sama mengungkapkan, bahwa lawatannya kali ini merupakan Kunjungan Balasan atas kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Perayaan 50 Tahun Sultan Hassanal Bolkiah Bertahta pada Oktober Tahun 2017 lalu. Dan berharap, dengan kunjungan ini Kedua Negara dapat terus mempererat persahabatannya.
"Saya percaya, pertukaran lawatan ini mencerminkan semangat setia kawan yang erat serta kepahaman yang sekian lama terjalin di antara Kedua Negara", tutur Sultan Bolkiah.
Usai Pertemuan, kepada Pers Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi memaparkan, bahwa Kedua Negara membahas soal kerja sama Perdagangan yang selama ini mengalami penurunan dalam hal Nilai Perdagangan. Namun, bukan penurunan terkait dengan Volume Perdagangan.
"Perdagangan antara Indonesia dan Brunei memang mengalami penurunan, tapi hal tersebut tidak terkait dengan Volume Perdagangan, melainkan dengan Nilai Perdagangan karena turunnya Harga Minyak. Brunei sebelumnya banyak Mengekspor Minyak ke Indonesia, dengan Harga Minyak yang turun, otomatis Nilai dari Perdagangan menjadi menurun", ujar Retno.
Untuk itu, sebut Retno lagi, Kedua Pemimpin Negara tersebut berkomitmen untuk meningkatkan Perdagangan dengan cara lain, yakni : Menggali Potensi - Potensi Kerja Sama, Perdagangan dan Investasi yang dapat dilakukan oleh Kedua Negara.
"Tadi Kedua Pemimpin Negara itu menyampaikan, untuk Bidang Investasi misalnya, yang memiliki Potensi Tinggi untuk dikembangkan antara lain di Bidang Perikanan, Pertanian, Perkapalan dan Pelabuhan", ujar Retno.
Retno menambahkan, bahwa Brunei Darussalam juga tertarik untuk melakukan Investasi dalam Pengembangan “10 New Bali".
Selanjutnya, Retno mengatakan, Potensi lain yang terus ditingkatkan adalah, Penjualan Produk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) buatan Indonesia dan mereka tertarik dengan Kendaraan Armoured Lersonnel Carrier dan Persenjataan.
"Oleh karena itu, nanti di Mabes (Markas Besar TNI) ada beberapa Pameran yang akan ditinjau langsung oleh Sultan dan Presiden dari PT Pindad, PT DI dan PT PAL Indonesia", sebut Retno. (PS/OKTA)