POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Para
kepala sekolah (Kepsek) SD dan SMP Negeri di Kabupaten Tapanuli
Selatan mengeluhkan belum cairnya dana bantuan operasional sekolah (BOS)
pada triwulan pertama 2018.
Padahal pelaksanaan
Ujian Nasional (UASBN) SD dan UNBK SMP sudah terlaksana di Kabupaten Tapanuli
Selatan.
"Pada tanggal 23
April s/d 26 April 2018 SMP sudah menggelar Ujian Nasional Berbasis
Komputet (UNBK) selama 4 hari hari, sedangkan UN di akhir bulan April dan
itu jelas membutuhkan anggaran dari dana BOS," kata Kepala SMP Negeri di
Tapsel yang namanya tidak mau dikorankan.
Sedangkan SD juga sudah
melaksankan UASBN selama Mulai Kamis S/D Sabtu ( tanggal 3 s/d 5 Mei 2018 ) Dan
UAS Senin s/d Rabu ( 7 s/d 9 Mei 2018). Informasi yang dihimpun Kepala Sekolah
mereka sangat mengeluhkan pencairan dana BOS sangat terambat padahal saat ini
sudah bulan Mei.
Pihak Kepala Sekolah
berharap agar pencairan dana BOS ini segera cair agar biaya hutang sekolah
selama 4 bulan lebih bisa tertutupi.
Salah satu anggaran yang
dibutuhkan sekolah dalam pelaksanaan USBN itu adalah biaya lampu, gambar siswa,
ATK dan juga makam minum pengawas. Para Kasek mengatakan bahwa
keterlambatan pencairan dana BOS itu juga sangat menghambat kelancaran
aktivitas sekolah, baik yang terkait dengan aktivitas admistrasi maupun proses
belajar mengajar, karena semua anggarannya hanya dari dana BOS.
Pihak sekolah tidak
berani menarik dana dari orang tua siswa untuk menutupi kebutuhan anggaran itu
karena dikhawatirkan akan diproses secara hukum menyusul adanya Peraturan
Menteri (Permen) Mendikbud yang melarang pengungutan di sekolah.
Sementara Kabid
Pembinaan Sekolah Dasar Enrico Fermi Batubara ketika di hubungi lewat Nomor WA
nya tidak menjawab, begitu juga Kadis Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan dan
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan tidak berhasil
dihubungi. (PS/BERMAWI)