Foto Bersama Usai Pertemuan Lintas Sektoral Penanggulangan Stunting. POSKOTA. PARDIMAN
POSKOTASUMATERA.COM - SAMOSIR - Untuk menanggulangi Stunting yang kini marak dan menjadi pembahasan di tingat nasional, harus ditangani dan diantisipasi melalui perbaikan gizi bagi ibu dan anak. Baik gizi sensirif (Non Kesehatan) seperti air bersih, dan gizi ketahanan pangan.
Untuk penanggulangan Stuntung ini harus ditangani secara multi sektor. Bukan hanya Dinas Kesehatan saja. Namun, semua harus terlibat. Kurangnya gizi pada orangtua yang mengandung dan anak usia dini akan berpengaruh pada pertumbuhan badan, serta sangat mempengaruhi kecerdasan anak pada usia dewasa nanti.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Juang Sinaga pada pertemuan lintas sektor dalam penanggulangan Stunting di Kabupaten Samosir yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Samosir, Kamis (7/6/2018) di Hotel Dainang Pangururan.
Selain itu, kata Juang, kekurangan gizi akan mengakibatkan kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas. Ketika hal seperti itu sudah terjadi, maka dampak untuk jangka panjangnya mengakibatkan lemahnya pertumbuhan ekonomi dan otomatis kemiskinan akan meningkat.
Untuk itu, harus ada jaminan kesehatan masyarakat, intervensi untuk remaja perempuan dan pengentasan kemiskinan serta perbaikan gizi spesifik yaitu perbaikan gizi pada remaja (Usia Reproduktif), ibu hamil dan persalinan, ibu menyusui dan bayi 0-23 bulan. (PS/PARDIMAN)
