Akibat Anggaran Perbaikannya Ditolak, Akses Jalan Penghubung 2 Kabupaten Di Sumsel 'Putus'

/ Kamis, 26 Juli 2018 / 22.42.00 WIB
Kondisi Jalan Penghubung Kabupaten PALI Dan Kabupaten MUBA Sumsel Yang Putus. POSKOTA/SUHERMAN

POSKOTASUMATERA.COM - PALI - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dari Fraksi Gerindra Asgianto ST merasa sangat prihatin, setelah mengetahui putusnya akses Jalan Lintas Provinsi penghubung Kabupaten PALI dan Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) Sumsel, tepat di Desa Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi akibat Gorong - Gorongnya ambruk Dua Tahun lalu, namun hingga saat ini belum mendapat Perbaikan.

Keprihatinan tersebut, sejalan dengan kondisi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel yang saat ini tengah gegap gempita dan dengan bangganya menaungi Pelaksanaan Asean Games yang dinilai sangat bergengsi di Mata Asean, dimana sudah tentu harus fokus pada Pembangunan Infrastruktur. Namun dibalik itu, ironisnya, seolah - olah tidak memperhatikan rakyat yang ada di Pedesaan dan terkesan hanya di Ibu kota Palembang saja Pembangunan Infrastruktur digenjot, tetapi seperti menyisihkan kepentingan Pembangunan di Daerah Pedesaan.

Oleh karenanya, pada Tahun 2017 lalu, Asgianto berusaha mengusulkan Perbaikan Jalan Penghubung tersebut, dengan bersikukuh mengusulkan Pembangunannya melalui Kursi Komisi DPRD Sumsel yang didudukinya kepada Pemprov Sumsel lewat Dinas PU Bina Marga sebagai Mitra Kerja DPRD.

Kepada Wartawan Asgianto menceritakan, bahwa hal itu spontanitas mendapat tanggapan dari pihak Pemprov Sumsel dan langsung menindaklanjutinya, walau hanya dengan Alokasi Anggaran yang Terbatas yakni sebesar Rp. 200 Juta bersumber dari Dana Tanggap Darurat, perbaikan Jalan Penghubung Kedua Kabupaten dimaksud akan segera dikerjakan.

Namun, ketika hendak dibangun pada Tahun 2017, mendapat penolakan dari masyarakat. Karena, warga setempat meminta agar Dana tersebut dipergunakan untuk membangun  Jembatan. Padahal, untuk Jalan tersebut masih dapat dibuatkan Box Coulvert tanpa harus membangun Jembatan. Guna menghindari agar kondisi Jalan dimaksud tidak semakin parah.

"Alhasil, apa daya, akhirnya Dinas PU Bina Marga balik badan, karena tidak dapat mengerjakan Perbaikan Jalan karena Penolakan Warga", ujar Asgianto di PALI, Kamis (26/7/2028).

Namun kendatipun demikian, Kata Asgianto, pada Tahun 2018, hal itu diusulkannya kembali agar dianggarkan. Namun, kembali ditolak oleh warga. Akibatnya, hingga kini kondisi jalan Penghubung dimaksud semakin memprihatinkan dan telah putus.  Sehingga mengakibatkan, banyak Kendaraan mengambil Jalan Alternatif lain memutar arah dengan menempuh jarak yang lebih jauh, sehingga membuat Perekonomian masyarakat Terancam Lumpuh.

"Sekarang siapa yang mau di salahkan semua pihak pasti mau beradu Argumen merasa benarkan, bahkan mengeluarkan tudingan yang tidak berdasar, akhirnya selalu kembali lagi ke Wakil Rakyat seakan dan seolah tidak bekerja", cetus Asgianto. 

Lanjutnya, hendaknya secara bersama-sama Warga harus berpikir cerdas dan tidak mudah berstament sembarangan.

"Keputusan tertinggi itu ada pada kalian Rakyat, apabila kecewa dengan kinerja Wakil kalian yang ada selama ini, tepat di Pemilu 2019 nanti, jangan di pilih lagi atau jangan sampai salah pilih lagi", tutup Asgianto. (PS/SUHERMAN)

Related Posts:

Komentar Anda