Suasana Dan Kondisi Semrawutnya Inti Kota Tanjungbalai Akibat Menjamurnya Pedagang Kaki Lima. POSKOTA/SAUFI
POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Pedagang Musiman atau Pedagang Kali Lima, baik Pedagang Penjual Takjil Ramadhan, maupun lainnya, dipenghujung Bulan Ramadhan 1440 Hijriyah menjelang Idul Fitri yang tinggal hitunganan hari lagi terlihat padat dan menjamur memenuhi Bahu Jalan di seputaran Kota Tanjungbalai, Sabtu,(1/5/2019).
Menanggapi hal ini, Ustadz Buya Gustami SSos MPd kepada Wartawan mengatakan, khusus pada Malam Hari terlihat pengunjung semangkin padat, dengan lahan parkir yang sempit, ditambah para Pedagang Musiman tersebut mengambil Badan Jalan untuk berjualan jasa Hiburan Anak - Anak, menambah bentuk dan suasana Kota Tanjungbalai semakin semraut dan tidak tertata.
Menurutnya, Bulan Ramadhan hendaknya membuat masyarakat, khususnya Umat Islam semakin patuh, tertib menuju Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah agar bersih dan suci.
Saat dipertanyakan dari mana mengawalinya, apakah dari masyarakatnya atau Pemerintah Kota (Prmko) nya, Buya Gustami memgatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung sekali hal - hal yang berkaitan dengan ekonomi, apa lagi untuk mencari berkah di Bulan Suci Ramadhan ini. Namun, selaku masyarakat Umat Muslim, juga harus sadar apakah ketika mencari sesuatu yang berkaitan degan rezeki, harus melanggar aturan yang ada.
"Berjualan di Badan Jalan ini kelihatan tidak tertata, Parkir yang semerawut, Kita juga harus sadar, bahwa selain Kita mencari rejeki ada orang yang mau lewat di Jalan itu tersebut", ucap Buya Gustami.
Pijaknya meminta, agar pihak Satpol PP, Dishub Tanjungbalai dan Instansi terkait lainnya, agar senantiasa aktif mengatur arus Lalu Lintas,
"Diyakini, mereka sudah tau titik - titik Lalu Lintas yang rawan. Yuk, Dinas Pasar, Dinas Perdagangan turut bantu Visi & Misi Walikota Tanjungbalai", ajaknya.
Dalam hal ini pihaknya juga menekankan, agar Wali Kota beserta Wakil Wali Kota Tanjungbalai untuk ini, juga harus tegas, demi mewujudkan tata Kota Tanjungbalai yang tertib, bersih indah dan nyaman.
"Masyarakat sadarlah jangan biarkan Kota Kita ini kumuh, sembarangan parkir tidak teratur, sehingg mengakibatkan berdampak melanggar Peraturan Rambu - Rambu Lalu Lintas Jalan yang semakin sempit dikarenakan menjamurnya Pedagang Kaki Lima atau Pedagang Jalanan yang tidak diatur tata lapak berdagangnya.
"Apalagi disekitar Lapangan Pasir, terus membuat ngk ada wajah tata kelolanya", cetus Buya Gustami.
Jadi, katanya, tidak ada yang bisa disalahkan lagi, rakyat harus sadar, Pemerintah harus tegas mengambil sikap Kelola Tata Ruang Kota untuk mewujudkan Visi & Misi Kota Tanjungbalai.
Sambungnya, menoleh ke Ibukota Jogjakarta, semua diyakini sudah pernah kesana, ada Maliaboro terkenal degan Pusat Jajanan dan Dagangan Kaki Limanya, tapi bisa teratur tertib dan kemacatan Lalu Lintas masih bisa dianulir.
"Untuk itu, mari Kita jaga serta pelihara budaya massa bodoh yang penting aku untung dan aku tifak dihujat dan takut tidak populer dikarenakan menertibkan tata Tuang Pedagang. Padahal, Pedagang serta Pengguna Jalan masyarakat di Kota Tanjungbalai akan lebih baik kalau ditata bukan digusur", himbaunya.
Harapnya, Pemerintah harus peka akan hal ini, dengan menata dsn mengatur Kota dengan tegaslah, bukan di gusur tapi ditata sedemikian rupa agar terlihat rapi para Pedagang yang berjualan di inti Kota Tanjungbalai, serta tidak menimbulkan antri akibat kemacetan di Jalan Raya. (PS/SAUFI).