Virus Hog Cholera Semakin Meraja Lela, 2339 Ekor Babi Di Dairi Telah Mati.

/ Rabu, 20 November 2019 / 20.37.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - DAIRI-Hingga saat ini, jumlah ternak Babi yang mati akibat Virus Hog Cholera sudah semakin meningkat sampai 2339 ekor . Jumlah tersebut sesuai dengan data yang ada di Bagian Peternakan Dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Dairi.

Sebagaimana diketahui, jumlah ternak Babi di Kabupaten Dairi ada sebanyak 110.000 ekor.
Kalau selama ini, penyebab kematian ternak babi disebut-sebut diakibatkan oleh virus hog cholera  namun dari gejala yang ditimbulkan mengarah ke virus lain.

“Secara Diagnosa lapangan , ada kemiripan Virus ASF dengan Hog Cholera, namun kami tidak punya kompetensi untuk memastikan itu adalah virus ASF ", ujar Dedy Sofyan Ujung , S.K.H yang didampingi Kasi Peternakan Dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Dr.H . Ermawati Berutu, Rabu, ( 20/11/2019 ), di ruangannya.

Menurut Dedy, sampai saat ini belum ada Vaksin untuk virus ASF.
Ketika dipertanyakan apakah ada kemungkinan wabah Virus Hog Cholera tersebut datangnya dari Pakan ternak.
Dengan tegas Dedy mengatakan, " Kita belum ada laboratorium untuk memeriksa pakan tersebut, namun kalau ada yang mencurigai, silahkan saja contoh Pakannya di bawa dan beritahu dari mana dibeli. Mungkin pihak kami akan mengirimnya ke Laboratorium di Medan ".
" Masyarakat / peternak Babi di harapkan datang langsung ke kantor , untuk melaporkan dan sekalian mengambil Desinfektan " demikian himbauan Dedy.
Sementara itu, Ketua Pelaksana penanggulan Ternak Babi Dinas Lingkungan Hidup , Masaraya Berutu , ST.M.Si mengatakan bahwa sampai saat ini untuk Kecamatan Sidikalang , sudah ada 483 ekor Babi yang ditanam / dibakar.
" Setiap ada laporan warga, tim kami segera menindak lanjuti dengan mengangkut ternak Babi untuk di bawa ke TPA dan langsung di eksekusi ", ujar Masaraya.
Lebih lanjut , Masaraya mengatakan bahwa dalam sehari Tim mereka harus mengeksekusi ternak Babi yang mati kurang lebih 10 ekor.

" Dalam waktu dekat , Tim URC Kabupaten Dairi akan kembali mengadakan Evaluasi Kematian Ternak Babi ", ujar Masaraya.
Ketika dipertanyakan , apakah ada upaya Pemkab Dairi untuk memberikan solusi bagi peternak Babi yang sudah menderita kerugian yang cukup besar akibat kematian Ternak Babi mereka, Masaraya mengatakan , bahwa anggaran untuk saat ini tidak memadai. ( PS/Nining ).

Related Posts:

Komentar Anda