Aktivis Geram Maraknya Judi di Utara Kota Medan, Pengusaha ‘Cuek Bebek’

/ Minggu, 12 Januari 2020 / 00.21.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Meski mendapat protes masyarakat, pengusaha nakal ‘cuek bebek’ mengoperasionalkan judi games ketangkasan jenis ikan-ikan di Utara Kota Medan. Bukannya takut atas himbauan Kapolda Sumut yang menjadikan 'Narkoba dan Judi Musuh Bersama', para pengusaha nakal ini malah makin terang-terangan membuka usaha haramnya itu. 

Akibatnya aktivis dan para tokoh muda di Kota Medan geram dan angkat bicara meminta pengusaha nakal segera bertobat dan tidak meracuni masa depan anak bangsa dengan aksi maksiat dan aparat kepolisian diminta cepat bertindak.

“Kami dukungan slogan Kapoldasu Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi dengan tekad ‘Tidak Ada Tempat Bagi Penjahat di Sumatera Utara’. Hal ini tak cukup dalam slogan, maka harus dibuktikan dengan perbuatan dalam menjalankan kinerja,” tegas Ketua GM Kosgoro Kota Medan Muhammad Said SP pada poskotasumatera.com, Sabtu (11/1/2020) di Food Court Berastagi Buah Jalan Imam Bonjol Medan.
  
Muhammad Said menjelaskan, dari pesatnya pembangunan Kota Medan dengan berbagai bidang usaha yang bisa digeluti, malah sekelompok kecil masyarakat suku Tionghoa melakoni usaha maksiat yang amat merusak generasi bangsa yakni usaha judi.

“Masak begitu banyak bidang usaha malah menggeluti usaha judi. Herannya lagi, kok bisa didiamkan oleh para penegak hukum di sini. Kami support tekad Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi yang akan memberantas tindak kriminal di Sumut. Utamakan pemberantasan penjahat jalanan, narkoba dan judi. Kami siap mendukungnya,” tegas pria yang menjadi salah seorang Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Kota Medan ini.

Hal senada disampaikan Ketua Karang Taruna Kota Medan M Akhirudin Nasution. Ditemui di Sekretariat Karang Taruna Medan, Sabtu (11/1/2020) aktivis muda ini meminta para kader Karang Taruna selalu aktif menghimbau warga maupun pengusaha judi untuk mengakhiri usaha haramnya.

Pasalnya, lanjutnya, dampak praktik judi amat merusak moral dan nama baik Kota Medan yang relijius. “Ayo ajak masyarakat mengakhiri segala maksiat termasuk judi. Jadi rusak moral bangsa kalau dibiarkan. Apalagi di Utara Kota Medan praktek judi berkedok games ketangkasan ini banyak di sekitar sekolah dan rumah ibadah. Mau ditaruh kemana muka kita atas kenakalan para pencari keuntungan yang tak memikirkan akibat ini,” harapnya.

Baik Muhammad Said SP maupun M Akhirudin Nasution mengaku siap mendukung langkah kepolisian dan aparat hukum lain yang berkeinginan memberantas praktek maksiat yang melanggar hukum negera dan hukum agama.

Mereka meminta, penegak hukum tak sekalipun tutup mata apalagi bermain-main di wilayah maksiat karena diyakini pimpinan Polri dan TNI di Sumut tak akan tinggal diam atas maraknya aksi nakal para pengusaha games ketangkasan di Utara Kota Medan ini.
   
Sesuai poskotasumatera.com di Jalan Marelan Raya Pasar 3 Lingkungan 10 Kelurahan Rengas Pulau Medan Marelan, sebuah bangunan diisi aneka permainan ketangkasan yang diduga digunakan menjadi ajang judi di depan Yayasan Pendidikan Harapan Mekar yang mengelola Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Selain Harapan Mekar di sekitar lokasi juga ada Yayasan Pendidikan Bina Taruna yang mendidik ratusan siswa-siswi SMP, SMA dan SMK. “Sejak beberapa lama telah ada kegiatan games tembak ikan ini disini bang. Enggak kenal tempat dan waktu beroperasinya, padahal di dekat sekolah Harapan Mekar dan Bina Taruna. Engak ngerti kami bagaimana mengatasi kegiatan ilegal ini bang,” kata warga sekitar arena Games Ketangkasan di Pasar 3 Marelan ini, Rabu (8/1/2020).

Arena Games Tembak Ikan ini juga terlihat beroperasi di sekitar Gudang Pekong Jalan Pelabuhan Perikanan Gabion Kelurahan Bagan Deli Medan Belawan, di sekitar Vihara Thai Seng Tuah. Pengusaha mengoperasikan alat elektronik menggunakan chip ini guna aksi untung-untungan yang dikenal dengan judi ini.

“Tak tahulah bang, sejak beberapa bulan ini ada kegiatan maksiat di sekitar rumah ibadah ini. Kalau dibilang tak ada penegak hukum yang tahu, mustahil lah karena dekat dengan Polres Belawan. Tapi tak tahu lah bang, takut salah kami komentar,” kata pria berusia 47 tahun warga Bagan Deli ini.

Selain itu ada juga games ketangkasan berlogo Pasawan Games yang beroperasi di sekitar Jalan Marelan Raya Simpang Jalan Platina yang berada di dekat Sekolah Budi Agung dan Bina Satria Kelurahan Tanah Enam Ratus nampak beroperasi dengan bebasnya.

Menjamurnya games ketangkasan ini tak terlepas dari kendornya pengawasan aparat hukum di Utara Kota Medan. Puluhan tempat usaha yang dikelola pengusaha nakal ini diantaranya, 2 lokasi Komplek Marelan Point Jalan M Basir Medan Marelan, di Jalan Marelan Pasar 2 dan Pasar 1, 2 lokasi di Komplek Kota Baru Jalan Platina Medan Marelan, Jalan Perikanan Gabion sekitar Gudang GH, di sekitar Jalan Bliton dan Jalan Bangka, di Jalan Rawe Pasar 6, di sekitar Pekong Medan Labuhan, di Mabar Medan Deli dan di sekitar Martubung Medan Labuhan.

Pengelola usaha haram ini disebut sumber poskotasumatera.com dikelola beberapa orang WNI Turunan diantaranya ALIM, AUWA, APIN, ASENG KAYU dan AKUANG bersama beberapa rekanan bisnisnya.  (PS/TIM)



   




  








Related Posts:

Komentar Anda