POSKOTASUMATERA.COM - BELAWAN -
Para nelayan ambai yang sebelumnya ingin melakukan aksi Demo ke Kantor PT. PELINDO 1 Belawan, Pada hari Senin (06/01/2020) akhirnya urung dilakukan. Seorang Personil Polres Pelabuhan Belawan bernama A.lubis berhasil membujuk para nelayan mengurungkan niat mereka melakukan aksi Demo. A.lubis memfasilitasi para nelayan bertemu dengan pihak PT. PELINDO 1 Belawan dihari senin itu. Difasilitasi seorang Personil Polres Pelabuhan Belawan, para nelayan akhirnya diterima Komandan Security PT. PELINDO.
Hari Senin itu para nelayan gagal bertemu dengan Humas maupun perwakilan Management Perusahaan BUMN milik Negara tersebut. Novrizal (Komandan Security) mengatakan Humas dan pimpinan sedang rapat dikantor medan. Novrizal berjanji di hari Kamis (09/01/2020) akan mempertemukan perwakolan dari nelayan ambai bertemu Fiona (Humas) PT. PELINDO.
Dihari Kamisnya para nelayan kembali mendatangi Kantor PT. PELINDO Belawan, Novrizal diutus menjumpai para nelayan, dengan alasan ada rapat dan tamu di Kantor, para nelayan belum dapat bertemu degan Fiona. Novrizal menyuruh utusan nelayan ambai untuk datang lagi esoknya, Jum'at (10/01/2020). Keesokannya utusan nelayan ambai mendatangi Kantor PELINDO 1, masih sama dengan semalam, Novrizal yang menemui nelayan dan dengan alasan yang sama, kalau Humas dan management sedang sibuk tidak bisa dijumpai. Janji PT. PELINDO bertemu utusan nelayanj ambai ternyata tidak ditepati.
Seharusnya setiap warga Negara mempunyai hak dan kedudukan yang sama untuk mendapatkan pelayanan dan perlindungan Pemerintah, terutama perlindungan terhadap aset yang menjadi tumpuan serta harapan untuk memenuhii kebutuhan hidup sehari - hari. Masyarakat nelayan yang menggantungkan hidupnya lewat hasil tangkapan di laut, Penjualan dari hasil melaut dipergunakan memenuhi kebutuhan hidup keluarga para nelayan ambai.
Nelayan ambai Belawan selama ini telah puluhan tahun menggantungkan hidupnya lewat hasil dari melaut diseputaran laut Belawan. Namun semenjak 2 tahun belakangan ini penghasilan dari nelayan ambai Belawan semakin terpuruk. Keterpurukan tersebut diakibatkan dampak dari proyek reklamasi yang dilakukan oleh PT. Pelindo 1 Belawan. Proyek reklamasi dengan menimbun laut sepanjang 700 M dialur laut Belawan.
⁷Reklamasi tersebut katanya untuk perluasan Depo Container dari Belawan Internasional Container Terminal (BICT) milik PT. Pelindo 1 Belawan. Akibat dari proyek reklamasi itu terjadi perubahan jalur lalu lintas nelayan untuk pergi melaut, serta perubahan kondisi arus dan pendangkalan laut untuk tenpat nelayan ambai mencari nafkah. Bahkan ada beberapa pancang ambai yang hilang ditimbun oleh reklamasi itu.
Kepada poskotasumatera.com, Sabtu (11/01/2020) M.Syafrizam (45) mengatakan Kami sekarang kelaut tambah jauh dan tambah lama jarak tempuhnya. Kemudian BBM kami jadi bertambah dari biasanya
" Arus laut sekarang jadi lebih cepat lemah (tenang), banyak sampah yang masuk keambai kami. Jadinya hasil tangkapan kami menurun sangat jauh, jarak tempuh jadi lebih jauh dan lama, " pungkas izam.
Arliansyah (50) salah seorang nelayan ambai juga mengeluhkan akibat yang mereka rasakan dari reklamasi sekarang ini dilaut Belawan.
sudahlah Solar sulit dan harganya mahal, ditambah lagi penghasilan kami yang jauh dari biasanya. Sementara biaya oprasional kami jadi bertambah untuk pergi melaut.
" Penghasilan jadi jauh menurun dan berkurang, Kehidupan kami para nelayan ambai jadi semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan keluatga kami, belum lagi biaya perawatan ambai dan perahu yang kami gunakan untuk melaut, " Keluhnya Lian.
Tokoh masyarakat Medan Utara yang juga seorang Pengacara, Ibeng Syafruddin Rani SH saat ditemui terkait persoalan yang menenimpa para nelayan ambai Belawan berkata, Sangat menyayangkan sikap PT. PELINDO 1 Belawan yang terkesan tidak serius menyelesaikan persoalan nelayan ambai ini, 3 kali kawan - kawan nelayan mendatangi Kantor rersebut kenapa cuma security yang menerimanya. Harusnya adalah perwakilan dari PT. PELINDO yang menemui para nelayan.
" Saya juga heran kabarnya ada ribuan nelayan yang di berikan tali asih oleh pihak PT. PELINDO sebesar 3,5 Juta/ orang, Dengan memggunakan Anggaran Keuangan Negara. Untuk itu kita akan meminta pihak berwajib dan KPK untuk memeriksa pemberian uang tali asih kepada ribuan nelayan beberapa waktu yang lalu oleh PT. PELJNDO 1 Belawan. Karena diduga tidak tepat sasaran, " ujar ibeng.
Sementara tidak 1 pun pihak PT. PELINDO 1 Belawan dan DISTANLA Kota Medan yang bisa dimintai keterangan terhadap persoalan yang menimpa para nelayan ambai yang ada di medan. (PS/DIAN)