Ratusan Warga Lingkungan 1 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, Blokir Jalan Menuju Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Terjun

/ Senin, 30 Maret 2020 / 21.14.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN- Warga Paluh Nibung Lingkungan 1 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, turun ke jalan melakukan pemblokiran terhadap akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun.

Ratusan warga terdiri dari kaum Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak terlihat kompak saat melakukan pemblokiran, Senin (30/03/2020).

Aksi Pemblokiran dilakukan warga mulai Pukul 07.00 Wib. Akibatnya Puluhan truk pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Medan tidak bisa masuk ke lokasi TPA Paluh Nibung. Warga sekitar TPA melakukan aksi karena khawatir terpapar Corona Virus Disiase (Covid-19). 

Kekhwatiran warga karena wilayah pemukiman mereka menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat dari Kota Medan sekitarnya. Menurut warga pemukiman mereka rentan oleh berba gai jenis kuman dan virus.

Sementara truk-truk pengangkut sampah melintas tanpa ada disemprot Disinfektan serta juga bak truk tidak ditutupi terpal/tenda. Akibatnya sampah dari truk berserakan di jalan daerah pemukiman warga.

Selain itu warga juga mengeluhkan sejak beberapa tahun belakangan ini, Dinas DKP tidak pernah lagi melakukan penyemprotan lalat diseputaran pemukiman warga. Hewan lalat banyak masuk kerumah warga, dikhawatirkan membawa kuman atau virus.


Yudi salah seorang masyarakat yang ikut aksi kepada poskotasumatera mengatakan, disamping tidak adanya penyemprotan hama lalat, masyarakat juga mengeluhkan tidak adanya perhatian pemerintah terhadap akses jalan di TPA tersebut.

Sehingga apabila musim hujan Jalan Paluh Nibung jadi berlumpur dan menimbulkan aroama tidak sedap masuk kerumah warga.

Masyarakat serta juga pemulung di TPA, berinisial AH menceritakan selain sampah masyarakat, Limbah B3 dari Rumah Sakit di Kota Medan juga dibuang ke TPA ini. "Setiap hari kami menjumpai jarum suntik, selang infus, botol infus, sarung tangan karet dan masker milik rumah sakit," katanya.

Namun pemulung ini, tidak mengetahui dari rumah sakit mana. "Karena adanya Limbah B3 dari rumah sakit masuk ke TPA ini membuat kami khawatir terpapar Virus Covid-19," ujarnya.  

Salah seorang pegawai di TPA yang namanya enggan di tulis, membenarkan kalau Limbah B3 dari rumah sakit memang ada di buang di TPA ini. "Iya bang setiap hari ada limbah rumah sakit yang diangkut truk sampah ke TPA ini," ucapnya.

Sebelumnya, Minggu (29/03/2020), Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi juga telah menginstruksikan dilakukan penyemprotan disinfektan di kawasan TPA Terjun. Pasalnya, menurut Akhyar sekaligus Komandan tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19  di Kota Medan, kawasan TPA Terjun rentan dengan jenis kuman dan virus sehingga harus disterilkan, sehingga warga sekitar merasa lebih tenang.

Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan langsung merespon tuntutan sekaligus keresahan warga  Lingkungan I, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Senin (30/3). Selain memberikan alat semprot dan cairan disinfekan, DKP juga memberikan masker dan vitamin bagi warga yang bermukim di sekitar Tempat Pembuangan  Akhir (TPA) Terjun yang selama ini khawatir terpapar Corona Virus Disease (Covid-19).



“Kami khawatir jika itu tidak dilakukan, maka sampah-sampah yang dibawa truk yang membawa virus, terutama Covid-19. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, maka kami tidak mengizinkan truk sampah melintas. Hal ini kami lakukan semata-mata untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di kawasan ini,” kata salah seorang warga.

Kadis DKP Kota Medan M.Husni saat di konfirmasi lewat pesan Whatshap mengatakan,TPA hanya untuk sampah masyarakat tidak buat sampah Limbah B3 rumah sakit, Dia akan menanyakan tentang Linbah B3 yang di buang ke TPA tersebut kepada Kepala Upt TPA Terjun. Mengenai penyemprotan lalat rutin kita lakukan.

" TPA hanya untuk sampah masyarakat,limbah B3 rumah sakit tidak boleh di buang ke TPA, Nanti saya tanyakan ke Kepala Upt nya, kalau penyemprotan lalat rutin kami lakukan di pemukiman warga," Bantah Husni.

Dalam pertemuan tersebut, warga pun menyampaikan semua keluhan dan kekhawatiran mereka. Mencegah terjadinya penyebaran Covid-19. Tidak hanya permintaan masker dan penyemprotan cairan disinfektar, warga juga minta agar dilakukan penyemprotan lalat yang dianggap dapat menyebarkan virus maupun kuman. Kemudian pembersihan parit, penyediaan sabun dan tempat cuci tangan pemberian vitamin serta pengelolaan limbah TPA dengan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap warga sekitar.

Husni pun menyikapi tuntutan warga, sebab dinilai wajar karena warga saat ini was-was dan dicekam ketakukan akan terpapar Covid-19. Namun sebelum menyahuti pemrintaan warga, Husni pun lebih dahulu memberikan pengertian tentang Covid-19, termasuk proses penyebarannya dibantu petugas puskesmas sehingga masyarakat dapat mengetahui secara jelas sekaligus dapat melakukan antisipasi.

Di kesempatan itu Husni juga menyampaikan terima kasih atas sejumlah aspirasi warga, sebab sifatnya untuk kebaikan TPA Terjun seperti penguatan infrastruktur dan pengelolaan limbah. “Terima kasih atas masukannya, kami menilai ini wajar karena ada keresahan dari masyarakat menyusul dampak TPA Terjun ini. Untuk  itu kami segera melakukan perbaikan secara bertahap. Alhamdulillah, apa yang telah menjadi tuntutan warga telah kita buat menjadi satu kesepakatan dan warga pun menerimanya,” jelas Husni.


Anggota Komisi II DPRD Medan Surianto menilai, penyetopan dilakukan karena masyarakat Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir resah karena khawatir terpapar Covid-19. Sebab, mereka bermukim di sekitar TPA Terjun yang rentan akan kuman maupun virus, terutama Covid-19. Oleh karenanya kata Surianto, warga berharap agar Pemko Medan perhatian dan dapat memberikan langkah antisipasi seperti penyemprotan dan pemberian masker.

“Disamping itu warga juga minta agar sampah yang ada dalam bak truk ditutup terpal agar tidak berjatuhan. Disekitar tempat itu disediakan wastafel tempat mencuci tangan sehingga mempermudah warga untuk senantiasa menjaga kebersihan tangan. Saya rasa apa yang menjadi tuntutan warga ini wajar sebagai rasa keresahan menyusul mnyebarkan Covid-19 di Kota Medan,” ungkap Surianto.

Setelah dilakukan pertemuan, Surianto pun mengatakan warga dapat menerimamya sehingga pemblokiran jalan yang dilakukan mulai sejak pukul 07.00 WIB pun berakhir. Bersamaan itu satu persatu mobil sampah milik DKP Kota Medan pun dapat kembali melintas untuk membuang sampah menuju TPA.

Surianto pun berharap agar Pemko Medan dapat  menurunkan petugas kesehatan guna memeriksa kesehatan warga sekitar.

Camat Kecamatan Medan Marelan, Muhammad Yunus, S.STP saat di konfirmasi terkait aksi warga ini terkesan menghindar dan enggan memberikan keterangan. (PS/DIAN/ALFAN/RYANT)



Related Posts:

Komentar Anda