POSKOTASUMATERA.COM-JAKARTA- Ditengah Situasi pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di setiap Negara terutama Di Indonesia, tentunya menyebabkan dampak luar biasa bagi sendi perekonomian Masyarakat. Melihat kondisi ini GEKRINDO memandang perlunya suatua perubahan atau strategi untuk memulihakan kondisi perekonomian masyarakat. Untuk itu GEKRINDO meminta Pemerintah perlu melakukan perubahan di setiap aspek kebijakan.
Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Indonesia (GEKRINDO) Amaluddin S.Pd, M.Si, lewat pesan whatsapp kepada wartawan poskotasumatera.com, Sabtu (26/9/2020). Mengatakan hari ini Pemerintah harusnya mengevaluasi seluruh Kementrian karena banyaknya anggaran di masing-masing Kementrian. Harusnya anggaran tersebut di alokasikan untuk masyarakat 50%. Terlebih lagi biaya penanganan covid ini memiliki anggaran yang sangat fantastik.
Untuk itu Bapak Presiden mesti mengevaluasi ulang anggaran di Setiap Kementriannya agar pemanfaatannya lebih menyentuh ke Masyarakat guna untuk kelangsungan hidup.
"Saya meyakini karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di setiap wilayah tidak efesien akibat adanya kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi," Kata Bung Amal biasa namanya di panggil.
"Apalagi saat ini ada pilkada langsung di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia, yang harusnya pihak KPU RI menunda penyelanggaran pemilu serentak itu. Bapak Presiden sudah cukup memberi arahan namun saya melihat Kementriannya tidak bisa menafsirkan keinginan dari Bapak Presiden," Tambahnya.
Amal mengatakan beberapa Kementrian terkait hanya menjalankan regulasi SOP dan Protap tanpa melihat sisi lain dari pandemi yang tidak bisa lagi dibendung Penyebarannya ini. Ini sangatlah memprihatinkan bagi ekonomi Masyarakat Indonesia. Sehingga yang terjadi bukan hanya krisis ekonomi melainkan krisis sosial.
PSBB disetiap wilayah juga justru banyak menimbulkan banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Saya mengingatkan Pemerintah khususnya Kementrian terkait agar memprioritaskan kemaslahatan umat terlebih dahulu.(PS/DIAN)