POSKOTASUMATERA.COM, SERGAI - Pekerjaan proyek pembangunan di Jalan Gereja Desa Kota Galuh Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diduga Proyek Siluman
Pasalnya terlihat, Pekerjaan proyek yang sudah berjalan hampir kurang lebih 2 minggu ini tanpa papan nama proyek.
Hal itu kemudian mendapat sorotan dari sutrisno warga setempat sekitar kecamatan Perbaungan kabupaten Sergai mengatakan bahwa proyek yang diduga dibangun oleh pemerintah ini dinilai tidak menunjukkan sifat transparansi, katanya rabu (20/10/2021) kepada crew media ini.
"Sebab sama sekali tidak terlihat terpasang papan nama informasi proyeknya dilokasi proyek yang sudah melaksanakan kegiatan pekerjaan," tambahnya.
Menurutnya proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama dapat terindikasi sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran.
“Semestinya pihak pemborong atau kontraktor memasang plang nama proyeknya, jadi kalau ada masyarakat yang lihat, tidak bertanya-tanya ini proyek apa?," sambungnya.
Dia sangat menyayangkan hal ini terjadi, seharusnya seperti pengawas lapangan yang memonitoring pekerjaan tersebut memasang plang proyeknya, atau seharusnya menegur rekanan agar memasang papan informasi proyek saat di mulai pekerjaan bukan di abaikan.
Sepengetahuannya," sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana hal tersebut mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan bukan di abaikan saja," ujarnya.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi asas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” ungkap sutris yang mengetahui betul tentang proyek itu.
Sementara, salah seorang pekerja bangunan gedung tersebut saat di wawancarai crew media ini mengatakan bahwa kami tidak tau menahu mengenai besaran anggarannya, kami hanya diperintahkan untuk kerja saja, kami hanya di bayar upah mingguan saja, “ucap seorang pekerja yang enggan namanya disebut di media ini.
Hingga berita ini diturunkan belum juga ada papan nama proyek di sekitar lokasi proyek dan tidak diketahui siapa pemborongnya.(PS/SIDDIK).