Kondisi Bendungan Memprihatinkan, Pemkab DS Terkesan Paksakan Penetapan Kampung Budidaya Ikan Mas Desa Mbaruai

/ Senin, 28 Maret 2022 / 16.29.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-DELISERDANG-Penetapan Kampung Budidaya Ikan Mas di Desa Mbaruai Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, terkesan dipaksakan  karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

Pasalnya kondisi Bendungan untuk irigasi air persawahan di Desa itu kondisinya cukup memprihatinkan, dan tak jarang irigasi persawahan itu kekeringan akibat kerusakan bendungan air yang di buat warga dengan bahan seadanya.


Sementara Pemkab Deli Serdang baru baru ini, Kamis (17/3/2022) sudah menetapkan Desa Mbaruai Kecamatan Biru Biru sebagai salah satu Kampung Budidaya Ikan Mas, berdasarkan keputusan Mentri Kelautan dan Perikanan RI No 16 tahun 2022 tentang kampung perikanan budi daya, dan peraturan mentri kelautan dan perikanan NO 48/PERMEN-KP/2020 tentang organisasi dan tata kerja kementrian kelautan dan perikanan Negara Repoblik Indonesia tahun 2020 NO1114.

Penetapan Kampung Budidaya ikan Mas itu sendiri hadiri oleh Wakil Bupati Deli Serdang Drs H.M Ali Yusup Siregar, AsistenII Perekonomian dan Pembangunan, Putra Jaya Manalu, SE M.M, Kepala Bapeda Litbang Ir Remus Hasiholan Pardede Msi , Kadis Perikanan Ir hj Syarifah Alwiyah M.M, Kadis Perindag Tengku M Zaki AufaS.Sos, MAP , Kadis Cipta Karya Rahmatsyah ST, Kadis SDA MBK Janso Sipahutar, ST MT, Kadis perkim dan Pertahanan, Heriansyah Siregar ST, Kadis Koperasi dan UKM Dra hj Rabiatul Adawiah Lubis MPd,  Kadis Budporpar H khairum Rijal ST MAP, kadis Pertanian  Rahmat Saleh Dongoran SP, Msi Kadis PMD Drs Khairul Azman MAP, Kadis PMP TSP Rahmat Salim SP MSi, kadis DLH Ir Artini Siantaria Marpaung, Kadis Ketapang, Ir H Hery Lubis,  Seketaris Dinas Kominfo Stan Syafi i Sihombing Sip MAP, Camat Biru biru  Dani Mulyawan.

Namun, Disamping mengapresiasi penetapan Kampung Budidaya Ikan Mas di Desa Mbaruai oleh Kementerian terkait. Warga juga menyesalkan lambatnya penanganan yang dilakukan oleh Pemkab Deli Serdang terkait kerusakan bendungan penyubplay air di persawahan warga desa tersebut.

"Desa ini ditetapkan sebagai salah satu kampung budidaya ikan mas, sementara disayangkan irigasi persawahan kami saja sampai saat ini rusak tidak diperbaiki"ujar L Sembiring salah satu petani ikan mas Desa Mbaruai beberapa waktu lalu.

Demikian juga dikatakan Pasal Sitepu yang ditemui awak media ini menganggap kalau penetapan Kampung Budidaya Ikan Mas itu terlalu dipaksakan oleh Pemkab Deli Serdang, dimana kondisi Bendungan sendiri masih cukup memprihatinkan "  terlalu memaksakan  desa ini di tetapkan sebagai Kampung Budidaya Ikan Mas, yang paling penting saat ini adalah bagaimana bendungan itu diperbaiki secepatnya" kata Sitepu sembari bekerja disawah,  Senin (28/3/2022).

Senada juga dikatakan  Ketua Kelompok Perikanan Desa Mbaruai Jeremia Tarigan saat diwawancarai awak media dirumahnya mengatakan kalau petani ikan Mas Desa itu sangat mengharapkan perbaikan Bendungan Desa Mbaruai.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Perikanan memalui, Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Deli Serdang Ros Mery br Sembiring, menampik tudingan tersebut , kami sudah melakukan survey ke lokasi bersama orang kementrian kelautan dan perikanan RI sampai ditetapkannya layak atau tidak layak desa itu sebagai kampung budi daya ikan. "kami hanya bermohon namun penetapan keputusan tetap ada di kewenangan kementrian" ujar Ros Mery kepada media ini Senin (25/3/2022) di ruang kerja.

Ketika di tanya soal kerusakan irigasi di desa tersebut, ia  mengatakan tidak mengetahui karena menurutnya tanah itu bukan ranah Dinas Perikanan" kami tidak tahu  bang, karena hal itu bukan ranah kami, itu nantinya akan di tangani dinas terkait seperti dinas SDA MBK" ujar Ros 

Sementara menanggapi keluhan warga  di Desa Mbaruei, Janso Sipahutar ST.MT selaku Kadis SDA MBK Kabupaten Deli Serdang yang dikonfimasi  melalui pesan WhatsApp mengatakan akan segara ditangani  dengan segera di tangani "Irigasinya ada appara, lihat sendiri airnya tetap lancar kan..memang kemarin thn lalu ada kerusakan pada saluran intakenya dan sdh kita kirim alat tp blm bisa sempurna. Sebenarnya sdh kita rencanakan thn ini, desainnya jg sdh dibuat tp krn keterbatasan anggaran kegiatan yg sdh diusulkan terpaksa kita potong. Ketusakan saluran ini jg tdk terlepas dari adanya penyempitan sungai krn pemantaatan oleh masyarakat." jawab Janso Sipahutar. (PS/P Limbong).

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p