POSKOTASUMATERA.COM – PAKPAK BHARAT - Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui Dinas kesehatan menyelenggarakan suatu pelatihan khusus bagi para dokter yang bertugas diberbagai Puskesmas di Kabupaten ini. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dokter dalam melakukan pelayanan asuhan antenatal,persalinan dan nifas sesuai dengan kompetensi dalam Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (SNPPDI) 2019.
Pelatihan ini sengaja diselenggarakan guna membantu
menekan serta mengupayakan penurunan Angka kematian ibu dan bayi saat ini
dimana Indonesia sampai kini belum mencapai target Sustainable Development
Goals (SGD’s). Berbagai strategi penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi harus terus dilakukan antara lain akses pelayanan, peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan
tata kelola, dengan salah satu upaya terobosannya adalah dengan menetapkan
Kabupaten/Kota lokus penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi yang
diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan dan dilaksanakan secara bertahap.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya menurunkan Angka
Kematian Ibu dan Bayi, dimana pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas dokter dalam pelayanan antenatal, persalinan,dan pelayanan masa nifas
bagi ibu, serta juga untuk meningkatkan kemampuan dokter dalam mendeteksi
penyulit medis obstetri dan penyulit medis non obstetri, ucap kepala Dinas
Kesehatan Pakpak Bharat, dr. Thomas, MM menjelaskan.
Diketahui pelatihan ini diikuti oleh empat orang dokter
dari Kabupaten Pakpak Bharat yakni dr. Andi Haris Nasution dari Puskesmas
Sibande, dr. Ribu Anna dari Puskesmas Sukaramai, dr. Randy Ginting dari
Puskesmas Siempat Rube dan dr. Helmi Harianja dari Puskesmas Salak.
Metode pelatihan sendiri dilakukan secara metode Blended
Learning dan telah dilaksanakan sejak tanggal 19 Februari - 24 Maret 2022.
Selama proses pelatihan ini para dokter dibimbing oleh
fasilitator dari Kementrian Kesehatan, mentor dari RSUD Salak diantaranya
dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter spesialis anak dan dokter
spesialis penyakit dalam, serta diawasi oleh observer dari Dinas Kesehatan
Pakpak bharat dan Ikatan Dokter Indonesia.
Untuk kegiatan On Job Training (OJT) kita laksanakan di
RSUD Salak, ucap dr. Thomas kemudian
Sebagai bentuk upaya kita juga dalam mengurangi resiko
dan Angka Kematian Ibu dan Bayi, kedepannya pelaksanaan Antenatal Care akan
dilakukan pemeriksaan sebanyak dua kali oleh dokter di FKTP, dari total enam
kali pemeriksaan selama kehamilan, yaitu pada kunjungan pertama (K1) dan
kunjungan kelima (K5), Pada pemeriksaan akan diidentifikasi tanda-tanda
penyulit kehamilan, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih dini dan
menghindari komplikasi.
Kiranya pelatihan ini dapat membantu upaya kita dalam
menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi nasional khususnya di
Kabupaten Pakpak Bharat yang kita cintai ini, harap dr. Thomas kemudian.(PS/K.TUMANGGER).