POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU - Tanpa ada mendapat binaan dan dukungan dari instansi terkait maupun Pemerintah setempat, para petani di Desa Cinta Makmur Kecamatan Panai Hulu Provinsi Sumatera Utara berhasil mengembangkan budidaya kebun semangka berbagai jenis.
Padahal, dalam pembudidayaan kebun semangka itu, para petani sangat membutuhkan binaan dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian & Holtikultura Labuhanbatu saat proses penanaman maupun dukungan materi untuk menghasilkan panen semaksimal mengkin.
Namun begitu, tidak menyurutkan semangat petani dalam menggeluti budidaya kebun semangka. Terbukti, dengan hamparan kebun hanya hitungan luas seadanya dapat menghasilkan puluhan ton buah semangka.
Salah seorang petani warga Desa Cinta Makmur bernama Uwik (52) mengaku mempunyai hamparan kebun hanya seluas 5 rante menghasilkan buah semangka sebanyak 10 ton. Uwik juga mengaku sejak mulai pemilihan bibit, penyemaian, penanaman hingga proses pemeliharaan tidak ada mendapat bimbingan dan dukungan dari pihak manapun.
"Kami para petani disini sudah akrab dengan tanah lumpur pertanian. Belajar dari pengalaman dan saling tukar pendapat sesama petani, kami langsung mempraktekkannya dilahan kebun masing-masing. Alhamdulilah, hasilnya sangat memuaskan," ungkapnya sembari memanjatkan syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ia juga mengatakan petani semangka yang ada di Desa Cinta Makmur itu kurang lebih berjumlah 40 orang dengan hamparan kebun sekitar 20 hektar. Menurutnya, kunci utama bertani dari pengalaman dialaminya adalah pemupukan dan perawatan sesuai jenis tanaman.
"Mengalami gagal panen dan naik turun harga serta perubahan cuaca serta lain sudah biasa kami alami. Dengan semangat dan berusaha dibarengi berdoa, kami petani disini bisa menghasil panen semangka yang sangat memuaskan," ujarnya.
Ia bersama petani lainnya juga berharap kepada Pemerintah Desa maupun kepada PPL Dinas Pertanian Pemkab agar memberikan bimbingan dan dukungan materi agar para petani lebih profesional dalam menggeluti budidaya kebun semangka kedepannya sehingga dapat mensejahterakan petani.
Terpisah, Suheri,SAS salah seorang penggerak pertanian menanggapi bahwa petani semangka di Desa Cinta Makmur tidak ada mendapat bimbingan dan dukungan serta menyayangkan sikap petugas PPL Dinas Pertanian Labuhanbatu. Padahal, sepengetahuannya, Dinas Pertanian Labuhanbatu menempatkan seseorang sebagai petugas PPL.
"Seharusnya, petugas PPL Desa Cinta Makmur memberikan binaan sebagai bimbingan petani saat memulai proses pembudidayaan kebun semangka agar menghasilkan panen semangka yang memuaskan. Petani semangka di Desa Cinta Makmur itu butuh bimbingan dari petugas PPL Dinas Pertanian Labuhanbatu sehingga mengetahui dengan jelas proses pembudidayaan yang baik. Bukan malah sebaliknya tidak open, datang ke kebun, berfoto lalu pergi begitu saja," tegasnya.
(PS/DB)