POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-
Narasumber yang hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Dan Anak yang diwakili Sekretaris Hubban Hasibuan, SKM M. Kes,.Kasubbag Umum Busron Simamora MM.
Kepala SMK N 1 Marancar Afwan Tarihoran M.Pd mengatakan Workshop pencegahan perundungan dan tindak kekerasan dilatarbelakangi oleh tuntutan program SMK Pusat Keunggulan yang mengharuskan adanya GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan). Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman di Sekolah sehingga para peserta didik dan guru merasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, ada manfaat penting bagi pengembangan kepribadian peserta didik ketika berada di sekolah dan bekerja di DUDI.
Harapan saya dengan adanya workshop ini jangan ada lagi perundangan atau Bullying Di sekolah ini. Dan sebagai tindak lanjut acara workshop ini akan kita buat tim pencegahan bullying di sekolah," ujar Afwan Tarihoran M. Pd.
Kegiatan ini untuk mengantisipasi adanya perundangan atau Bullying di sekolah. Kalaupun terjadi kita sudah mengetahui prosedure tata cara penanganannya," ujar Kasek yang pernah menerima Sertifikat juara I best practices Kepala Sekolah widyaiswara tingkat Nasional di Jakarta tahun 2019.
Sehingga diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan SMK N 1 Marancar bebas bullying," harap Kasek yang dekat dengan wartawan.
Selanjurnya pemaparan dari nara sumber dari Dinas Pemberdayaaj Perempuan dan Perlindungam Anak Kabupaten Tapanuli Selatan Busron Simamora MM dalam paparannya menyampaikan Jenis jenis bullying yaitu kontak verbal langsung, tindakan mengancam, mempermalukan, mengganggu, membenci, memberi nama panggilan yang menjelekkan , merendahkan, mencela, mengejek, mengintimidasi, memaki, menyerbarkan gosip.
Selanjutnya Pelaku non verbal langsung yaitu melibatkan dengan sains, menjulurkan lidah, mengepresikan muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam biasanya disertai dengan bullying fisik atau ferbal," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, "untuk kontak fisik langsung tindakan memukul, mendorong, mengggit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencibit, mencakar, memeras dan merusak yang dimiliki orang lain
Seteruanya Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Hubban Hasibuan dalam penyampaian materi 'bullying' seputar pengertian dan bentuk-bentuk bullying, mitos dan fakta tentang bullying, dan langkah-langkah penanganannya.
“Dampak bullying sangat berbahaya, bahkan korban bisa sampai bunuh diri. Jadi, kita diminta untuk waspada” tegas Hubban Hasibuan.
Beliau juga berpesan, saat kita menyaksikan aksi bullying diharapkan agar kita menjadi pembela dan segera menghentikan aksi tersebut. Pembela disini adalah pembela orang yang di bully, bukan orang yang mem-bully," pungkasnya.
Dalam acara tersebut Hubban Hasibuan memanggil salah satu siswa dan mempraktekkan contoh mengepresikan muka yang merendahkan, begitu juga beliau mencontohkan memberi nama panggilan yang bukan nama yang sebenarnya. Seperti Contoh nama siswa Syawal, nama orangtuanya Si Udin, lantas yang dipanggil kawannya adalah nama ayahnya, ini juga namanya mengejek dan tindakan yang tidak perlu ditiru," ujarnya.
Pantauan awak media hal yang menarik dalam acara tersebut usai pemaparan dari nara sumber melalui moderator dibuat sesen tanya jawab dengan peserta workshop. Ada Siswa/i menanyakan bagaimana kalau ada siswa yang melakukan bullying di sekolah bagaimana hukumannya, dan seturusnya siswa/i SMK N 1 Marancar secara bergantian membuat pertanyaan kepada nara sumber membuat suasana acara menjadi hidup. Dan nara sumber bangga dengan pertanyaan dari peserta karena dianggap sudah mengerti tema Workshop Pencegahan Perundangan/bullying dan Tindak Kekerasan.
Usai sesen tanya jawab makan bersama , sholat dan istirahat dan dilanjutkan acara pemaparan dari nara sumber sampai sore hari.
Di tempat terpisah Plt Kacabdis Pendidikan Sidimpuan Al Benny Hevi Damanik SP MM memberikan apresiasi kepada SMK N 1 Marancar atas pelaksanaan acara ini.
Program yang dilaksanakan SMK N 1 Marancar diapresiasi itu sangat didukung oleh Cabdis Pendidikan Sidimpuan. Karena itu, seluruh civitas Sekolah diminta untuk bekerja dan berusaha menyukseskan program tersebut.
Al Benny Hevi Damanik SP MM menegaskan bahwa apa yang dilakukan SMK N 1 Marancar menjadi contoh bagi sekolah lain dalam hal pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di lingkungan Sekolah," Harapnya.(PS/BERMAWI)