Tangkal Bullying Di Sekolah, SMP N 1 Angkola Barat Mengadakn Workshop Pencegahan Perundangan Dan Tindakan Kekerasan

/ Sabtu, 27 Agustus 2022 / 07.58.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Tangkal bullying di Sekolah, SMP Negeri 1 Angkola Barat mengadakan workshop pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan di sekolah. Kegiatan yang itu dilaksanakan sehari penuh mulai dari pagi hingga sore di aula SMP  N 1 Angkola Barat  dan dihadiri oleh semua para guru dan beberapa perwakilan peserta didik Kamis (18/8-2022).



Narasumber yang hadir dalam acara dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tapanuli Selatan yang diwakili Sekretaris Hubban Hasibuan, S. Sos, M. Si, dan Kasubbag Umum Busron Nauli Simamora MM. 


Kepala SMP N 1 Angkola Barat Irham Saleh Siregar MA mengatakan Workshop pencegahan perundungan dan tindak kekerasan dilatarbelakangi oleh tuntutan program sekolah penggerak   yang mengharuskan adanya GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan). Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman di Sekolah sehingga para peserta didik dan guru merasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar.


Harapan saya dengan adanya workshop ini jangan ada lagi perundangan atau Bullying Di sekolah ini.  Dan sebagai tindak lanjut acara workshop ini akan kita buat tim pencegahan bullying di sekolah," ujar Irham Saleh Siregar MA. 


 Kegiatan ini untuk mengantisipasi adanya perundangan atau Bullying di sekolah. Kalaupun terjadi kita sudah mengetahui prosedure tata cara penanganannya," ujar Kasek.

Sehingga diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan  SMP N 1 Angkola Barat  bebas bullying," harap Kasek yang dekat dengan wartawan.


Selanjurnya pemaparan dari nara sumber dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungam Anak Kabupaten Tapanuli Selatan  yang diwakili Sekretaris Hubban Hasibuan S. Sos M. Kes dalam paparannya menyampaikan Jenis jenis bullying yaitu  kontak verbal langsung,  tindakan mengancam, mempermalukan,  mengganggu,  membenci,  memberi nama  panggilan yang menjelekkan , merendahkan,  mencela, mengejek,  mengintimidasi,  memaki, menyerbarkan gosip.


Selanjutnya Pelaku non verbal langsung yaitu melibatkan dengan sains,  menjulurkan lidah, mengepresikan  muka yang merendahkan, mengejek,  atau mengancam biasanya disertai dengan bullying fisik atau ferbal," ujarnya.


Lebih lanjut disampaikannya, "untuk  kontak fisik langsung tindakan memukul, mendorong,  mengggit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan,  mencibit,  mencakar, memeras dan merusak yang dimiliki orang lain


Disampaikannya, " materi 'bullying' seputar pengertian dan bentuk-bentuk bullying, mitos dan fakta tentang bullying, dan langkah-langkah penanganannya.



“Dampak bullying sangat berbahaya, bahkan korban bisa sampai bunuh diri. Jadi, kita diminta untuk waspada” tegas Hubban Hasibuan. 


Beliau juga berpesan, saat kita menyaksikan aksi bullying diharapkan agar kita menjadi pembela dan segera menghentikan aksi tersebut. Pembela disini adalah pembela orang yang di bully, bukan orang yang mem-bully," pungkasnya.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan  Arman Pasaribu S. Sos M. Si memberikan apresiasi kepada SMP N 1 Angkola Barat atas pelaksanaan acara ini.

 Program yang dilaksanakan SMP N 1 Angkola Barat   diapresiasi itu sangat didukung oleh  Dinas  Pendidikan Tapanuli Selatan.  Karena itu, seluruh civitas Sekolah diminta untuk bekerja dan berusaha menyukseskan program tersebut. 

Arman Pasaribu S. Sos M. Si menegaskan bahwa apa yang dilakukan SMP N 1 Angkola Barat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam hal pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di lingkungan Sekolah," Harapnya.(PS/BERMAWI)



Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p