POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Tan
Narasumber yang hadir dalam acara dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tapanuli Selatan yang diwakili Sekretaris Hubban Hasibuan, S. Sos, M. Si, dan Kasubbag Umum Busron Nauli Simamora MM.
Kepala SMP N 1 Angkola Barat Irham Saleh Siregar MA mengatakan Workshop pencegahan perundungan dan tindak kekerasan dilatarbelakangi oleh tuntutan program sekolah penggerak yang mengharuskan adanya GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan). Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman di Sekolah sehingga para peserta didik dan guru merasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar.
Harapan saya dengan adanya workshop ini jangan ada lagi perundangan atau Bullying Di sekolah ini. Dan sebagai tindak lanjut acara workshop ini akan kita buat tim pencegahan bullying di sekolah," ujar Irham Saleh Siregar MA.
Kegiatan ini untuk mengantisipasi adanya perundangan atau Bullying di sekolah. Kalaupun terjadi kita sudah mengetahui prosedure tata cara penanganannya," ujar Kasek.
Sehingga diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan SMP N 1 Angkola Barat bebas bullying," harap Kasek yang dekat dengan wartawan.
Selanjurnya pemaparan dari nara sumber dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungam Anak Kabupaten Tapanuli Selatan yang diwakili Sekretaris Hubban Hasibuan S. Sos M. Kes dalam paparannya menyampaikan Jenis jenis bullying yaitu kontak verbal langsung, tindakan mengancam, mempermalukan, mengganggu, membenci, memberi nama panggilan yang menjelekkan , merendahkan, mencela, mengejek, mengintimidasi, memaki, menyerbarkan gosip.
Selanjutnya Pelaku non verbal langsung yaitu melibatkan dengan sains, menjulurkan lidah, mengepresikan muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam biasanya disertai dengan bullying fisik atau ferbal," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, "untuk kontak fisik langsung tindakan memukul, mendorong, mengggit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencibit, mencakar, memeras dan merusak yang dimiliki orang lain
Disampaikannya, " materi 'bullying' seputar pengertian dan bentuk-bentuk bullying, mitos dan fakta tentang bullying, dan langkah-langkah penanganannya.
“Dampak bullying sangat berbahaya, bahkan korban bisa sampai bunuh diri. Jadi, kita diminta untuk waspada” tegas Hubban Hasibuan.
Beliau juga berpesan, saat kita menyaksikan aksi bullying diharapkan agar kita menjadi pembela dan segera menghentikan aksi tersebut. Pembela disini adalah pembela orang yang di bully, bukan orang yang mem-bully," pungkasnya.
Di tempat terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan Arman Pasaribu S. Sos M. Si memberikan apresiasi kepada SMP N 1 Angkola Barat atas pelaksanaan acara ini.
Program yang dilaksanakan SMP N 1 Angkola Barat diapresiasi itu sangat didukung oleh Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan. Karena itu, seluruh civitas Sekolah diminta untuk bekerja dan berusaha menyukseskan program tersebut.
Arman Pasaribu S. Sos M. Si menegaskan bahwa apa yang dilakukan SMP N 1 Angkola Barat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam hal pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di lingkungan Sekolah," Harapnya.(PS/BERMAWI)