Dokumentasi*red YouTube
POSKOTASUMATERA-COM- JAKARTA
Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Alwashliyah Republik Indonesia (PP HIMMAH RI) meminta Polri menangkap Ismail Bolong yang diduga telah menebar berita bohong terkait Kabareskrim Komjen Pol.Agus Adrianto.
"Saya minta agar Ismail Bolong ditangkap",ujar Abdul Razak Nasution Ketua Umum PP HIMMAH RI di Jakarta,Minggu (6/11/22).
Razak menjelaskan bahwa perbuatan Ismail Bolong ini bukan hanya membuat gaduh tapi telah membuat nama baik Kabareskrim dan Polri tercoreng.
"Ini bukan cuma buat gaduh,tapi telah mencoreng nama baik Kabareskrim dan citra Polri itu sendiri,"tegasnya.
Selain itu dia juga mendesak Polri untuk mengusut orang-orang yang terlibat dalam pembuatan dan penyebar video yang menjadi viral itu,sehingga nama baik Kabareskrim dan citra Polri bisa di pulihkan.
"Saya juga mendesak supaya orang-orang yang terlibat baik dalam pembuatan dan menyebar video itu di usut dan di pidanakan,"tutup Razak.
Sebelumnya Sebuah video yang menampilkan pengakuan seorang laki-laki bernama Ismail Bolong yang menyetor duit tambang ilegal kepada Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Belakangan pria yang diketahui bernama Ismail Bolong (46), mantan anggota Polri di Polres Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengklarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf kepada Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto, atas testimoninya soal penyerahan uang.
Ismail Bolong mengaku, video testimoni itu direkam Februari 2022 lalu di sebuah hotel di Balikpapan, Kaltim, dalam kondisi tertekan.
"Saya mengajukan permohonan maaf ke Pak Kabareskrim. Saat testimoni itu saya dalam tekanan dari Brigjen Hendra dari Mabes." ujar Ismail Bolong. (PS/SAUFI)
