POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Aksi premanisme oknum yang mengatasnamakan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) AMPI saat pra rekonstruksi kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan dua orang anggota DPRD Medan inisial DRS dan HBS di Jalan Abdullah Lubis dengan mengancam para wartawan yang meliput terbantahkan.
Ketua DPD AMPI Kota Medan, M Rizki Nugraha, saat dikonfirmasi secara tegas membantah bahwa oknum yang disebut-sebut bernama Rakesh adalah bagian dari pengurus DPD AMPI Kota Medan maupun rayon yang ada di 21 kecamatan.
"Sudah kita telusuri di kepengurusan seluruh rayon yang ada, tak satupun ada yang kenal dengan foto yang kita sebar. Saya juga sudah berkoordinasi ke Ketua DPD AMPI Sumut abangda David Luther Lubis, dan beliau pun memastikan gak kenal dengan pria itu. Jadi saya pastikan, oknum ini bukan anggota kita," ungkapnya, Senin (27/2).
Rizki Nugraha kembali menegaskan bahwa tidak ada nama Rakesh yang masuk ke dalam struktur kepengurusan AMPI Kota Medan. Menurutnya, oknum tersebut hanya mengklaim dirinya sebagai pengurus agar para wartawan mengambil langkah mundur teratur saat menjalankan tugasnya.
"Kepada pengurus yang ada di 21 kecamatan, saya sudah instruksikan agar menjaga nama baik organisasi ini sesuai amanah yang ditipkan Ketua DPD AMPI Sumut abangda David Luther Lubis dan ayahanda Manahan Lubis," pungkasnya.
Senada dengan Rizki Nugraha, Ketua Pokja AMPI Sumut Budi Hariadi, pun memastikan tidak ada nama Rakesh masuk ke dalam kepengurusan DPD AMPI Kota Medan maupun DPD AMPI Sumut.
"Begitu informasi ini mencuat di sejumlah media massa, kita langsung berkoordinasi dengan Ketua AMPI Rayon Medan Petisah. Hasilnya, sama seperti yang dikatakan Ketua David dan Ketua Rizki Nugraha. Rakesh bukan anggota AMPI," imbuhnya.
Berita sebelumnya, Rakesh bersama rekan-rekannya diduga mengancam wartawan yang meliput pra rekonstruksi dugaan penganiayaan yang dilakukan Polrestabes Medan di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Abdullah Lubis.
Dalam aksinya, Rakesh sempat keluarkan kata-kata ancaman jika para wartawan keukeh mempublikasikan kegiatan pra rekontruksi tersebut. Bahkan lebih parahnya lagi, pria ini dengan gamblangnya mengatakan bahwa dirinya anggota AMPI untuk menggertak juru warta.
Sejumlah preman yang mengaku sebagai anggota AMPI melarang, awak media melakukan peliputan rekontruksi kasus penganiyaan yang melibatkan dua anggota DPRD Kota Medan.
Rekontruksi tersebut dilakukan didepan tempat hiburan malam Higs5 Bar & Lounge, Jalan Abdullah Lubis, Kota Medan Senin (27/2/2023) siang.
Awalnya, sejumlah preman ini telah bersiaga di pinggir jalan mengawal rekontruksi tersebut dilaksanakan.
Lalu, saat beberapa awak media datang ingin melakukan peliputan, seorang preman yang mengaku bernama Rakes menghalangi sejumlah jurnalis.
Ketika itu, pria berperut buncit berkulit hitam langsung melakukan pengancaman kepada beberapa orang jurnalis.
"Mau ngapain bang, nggak boleh ngambil-ngambil gambar di sini," kata pria yang mengaku namanya Rakes.
Lalu, setelah dijelaskan bahwa awak media ingin mengambil gambar di tempat umum Rakes dan bersama dengan teman - temannya yang lain langsung melakukan intimidasi.
"Nggak boleh ngambil-ngambil gambar di sini, enggak kenal kau sama aku, aku anggota AMPI," kata Rakes dengan nada mengancam.
Kemudian, beberapa awak media yang lain mendatangi tempat lokasi keributan. Saat itu, keributan pun makin menjadi.
Dia mencoba merampas handphone milik wartawan, yang merekam wajahnya. "Jangan coba-coba kau rekam ya, ku matikan kau nanti. Nggak kenal kau sama aku," bentaknya lagi.
Keributan terus menjadi, para preman ini sempat menendang seorang wartawan karena juga merekam para preman ini. Keributan pun akhirnya berhenti, ketika beberapa personel kepolisian yang berada di lokasi mencoba merelai.
Tidak takut dengan polisi, Rakes pun sempat akan memanggil anggotanya untuk datang ke lokasi. Lalu, para premanan ini pun meninggalkan lokasi dengan menaikkan mobil Avanza hitam.(PS/REL)