POSKOTASUMATERA.COM - MADINA, Nama Bupati Mandailing Natal H.M.Ja’far Sukhairi Nasution sedang menjadi perbincangan hangat di publik dan ditengah-tengah masyarakat lantaran pernyataan yang dinilai kontroversial. Pernyataan Bupati yang dinilai kontroversial pada saat menggelar konferensi pers diaula kantor bupati Rabu 29 Maret 2023 dengan bahasa yang dinilai tak pantas dan kurang sopan terkait aksi masyarakat singkuang I diduga ada yang menumpangi dengan kepentingan tertentu, terbukti dengan adanya bantuan yang mengalir kesana. Karena pernyataan kontroversialnya tersebut, banyak pihak yang menyayangkan sikap Bupati tersebut.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Madina Teguh W Hasahatan turut menyayangkan pernyataan Bupati Mandailing Natal pada konferensi pers hari Rabu kemarin.
“Bahwa dalam persoalan ini pemerintah adalah eksekutor bukan mediator. Sebab pemerintah dalam hal ini bupati yang memberikan dan menerbitkan izin lokasi dan izin usaha perkebunan kepada PT Rendi Permata Raya. Kalau masyarakat minta dari dalam izin sementara perusahaan minta di luar, maka pada point itulah pemerintah memutuskan bukan harus disuruh berpekara ke pangadilan. Rakyat tak punya cukup kemampuan untuk hal itu."kata teguh kepada wartawan Kamis(30/3)
Kedua, bahwa masyarakat Mandailing Natal memiliki solidaritas, empati dan kepedulian yan tinggi terhadap persoalan kemanusiaan. Untuk Palestina, Rohingya dan sebagainya masyarakat Madina menggalang donasi apalagi bagi masyarakat Singkuang I yang notabene adalah saudara terdekat kita.
Ketiga, bahwa dalam persoalan ini sedikit pun tidak ada tendensi politik dari pihak manapun, ini murni untuk membantu perjuangan masyarakat dalam menuntut hak-hak mereka yang selama ini belum diberikan perusahaan. Pungkasnya
Hingga berita ini ditayangkan Bupati Mandailing Natal, belum memberikan tanggapan.(PS/210)